Sequel Erick-Dion part 5

1.8K 140 7
                                    

"bayinya tampan", ucap dion begitu melihat seorang bayi yang berbaring didalam  box inkubator

tak mendengar respond dari erick, dion pun menghadap ke arah sang tunangan

" Kak, dia juga anak kandung kakak. Kakak harus belajar untuk menerimanya", dion mengelus tangan erick

Erick sendiri sedang berperang dengan hati nya. Erick sadar jika bayi itu anaknya, namun erick benci dengan orang yang mengandungnya.

"lihat kak, hidung dan bibirnya mirip kakak", puji Dion tak henti mengagumi bayi itu

" Sayang, besok kita pulang ke rumah. Papa dan mama akan jadi orang tua kamu", ucap dion lagi pada bayi yang masih nyaman terlelap itu

(〃∀〃)ゞ

"Ini apa-apaan?", tanya frederick melihat beni dan pras berlutut  didepan kakinya

saat ini frederick tengah berada di kantornya, mengerjakan beberapa pekerjaan.

" Papa! Beni mau nikah sama om pras! Beni udah ga suci lagi pa. Beni udah ga perjaka. Semuanya karena om pras. Pokoknya om pras harus tanggung jawab!", ucap beni

"perasaan anak ini bilang mau jadiin pras istri, kenapa malah dia yang  dinodai?", batin fred

" Benar itu pras?", tanya fred dengan deep voice nya

"Sa-saya ti-tidak tau tuan. Saya dalam keadaan tidak sadar. Saya dalam pengaruh obat. Yang saya tahu hanya hmm.. ba-bagian bawah saya sakit dan menemukan tuan muda di sa-satu ruangan yang sama", ucap pras terbata

Frederick melihat kearah beni, memikirkan apa yang di pikirkan putra nya itu

" Sa-saya tidak mempermasalahkan hal itu tuan. Dari saya sendiri, saya baik-baik saja. Tuan muda tidak perlu menikahi saya. Lagi pula ini murni ketidaksengajaan", ucap pras

Beni langsung melihat kearah pras dan menaikan alisnya kesal

"Tapi kan aku yang masalah. Penis aku udah om emut, udah om pake juga buat muasin lubang om. Penis aku udah terlalu nyaman sama om. Penis aku rasanya bakal impoten dini kalau bukan sama om", ucapnya

" ini anak frontal amat", batin fred

Ada yang bisa membayangkan wajah merah pras. Pria yang biasanya bersikap kaku itu, sekarang sangat malu. Dia bahkan tak tahu ekspresi apa yang dikeluarkan olehnya malam itu.

" Papa akan diskusikan hal ini pada mama mu. Dan kamu pras, jika kamu tidak sehat.. lebih baik ambil cuti dulu. Biar obet ambil alih pekerjaan kamu dulu", ucap frederick

(〃∀〃)ゞ

"Tuan muda, bisakah kita lupakan saja? saya sungguh tak ingin menikah", ucap pras begitu keluar dari kantor Frederick corp

" Om kenapa sih? kan aku sudah jelasin semuanya. om harus tanggung jawab atas perbuatan om", ucap beni

namun tiba-tiba pras berlutut di depan beni

"Saya mohon", ucapnya dengan menundukkan wajahnya

(〃∀〃)ゞ

Leon dan Dika datang ke rumah sakit, ikut serta menjemput dion.

" Pulang ke apartemen atau ke rumah, sayang?", tanya leon

"Dion ke apartemen saja ya ma. Biar kak erick bisa semakin dekat dengan baby al", ucap dion

leon mengelus rambut sang putra, meski berat.. namun leon bangga atas besarnya hati sang putra yang mau menerima bayi itu.

" mama tau, baby el tu ganteng banget. ga kalah sama kak erick", ucap dion

"iya", leon tersenyum menanggapi dion

Sedangkan di ruang ruang rawat dion, erick tengah berhadapan dengan dika

" Papa berusaha memaafkan kamu karena ini juga bukan seluruhnya kesalahan kamu, tapi jika kamu berbuat hal seperti ini lagi.. papa akan batalkan pertunangan kalian dan membawa dion jauh dari kamu", ucap dika

"Saya pastikan, hal seperti ini tidak akan terulang", tegas erick

"Sayangi bayi itu. Saya tahu kamu berat menerimanya. Tapi bahkan dion sudah menerima bayi yang bukan darah dagingnya. Jadilah ayah yang baik", ucap dika

(〃∀〃)ゞ

" emhhhhh", seorang pria tengah membuka matanya dan tak mendapati sang kekasih di atas ranjang

wajahnya langsung muram

"diska lagi ya", ucapnya entah pada siapa

pria itu beranjak dari ranjangnya namun langsung merasakan cairan kental kini mengalir ke area selangkanya

" bagaimana kalau aku hamil. papa mama pasti akan marah", ucapnya

pria itu pun melangkah ke kamar mandi dan berdiri di depan wastafel

"Bona, kamu harusnya bisa sadar jika morgan hanya mempermainkanmu. Tapi kenapa kamu terus bertahan dengannya", ucap pria itu yang merupakan anak kedua pasangan fred dan ben

Bona mengelus perutnya yang terasa keras, wajahnya memucat. tubuh bona lemah dan kepalanya berdenyut. bona terus memegang ujung wastafel, berusaha menahan tubuhnya.

hingga pangannya pun menghitam

BRUK

(〃∀〃)ゞ

Beni terdiam di kamarnya sembari mengingat wajah frustasi pras saat dikantor fred.

beni meninggalkan pras begitu saja. beni hanya tak kuat melihat wajah itu.

"apapun yang terjadi, aku akan menikahi  om pras. aku sudah terlalu jatuh padanya. tapi kenapa om pras kukuh tak ingin menikah?", tanya ben sembari melihat foto wajah pras yang di ambilnya setelah menggagahi sang pujaan hati

beni mencium layar ponselnya dan membayangkan hidup bersama dengan pras.

(〃∀〃)ゞ

Pras tengah memandangi langit dari atap  apartemen nya. Pras memikirkan betapa kukuhnya beni yang ingin menikahi nya.

Pras sendiri sudah 10 tahun bekerja sebagai sekretaris fred, namun ada rahasia besar yang ditutupi nya selama ini.

"Saya tidak layak dinikahi oleh siapapun kan?", ucap pras entah pada siapa.

Pras pun berjalan kembali ke kamar nya. memasukkan pin pada pintu dan membuka nya.

CEKLEK

" Mama"

♡´・ᴗ・'♡ to be continue

Can we be a happy ending?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang