Pras terbangun dari tidur nya dan melihat Beni tak ada di sampingnya.
Pras pun turun dari ranjang dengan perlahan karena area bawahnya masih terasa perih.
Pras berjalan keluar kamar dan langsung mendapati beni yang tengah menimang baby rosa.
"Pagi sayang", ucap beni
" ma ma ma", ucap baby rosa sembari menggerakkan tubuhnya, senang melihat mamanya
"pagi", jawab pras sembari beralih menggendong baby rosa
" Aku sudah siapkan sarapan dan baby rosa juga sudah minum ASI. aku tau, pasti kamu masih sangat lelah kan. Hari ini kita menghabiskan waktu di rumah saja ya. Aku meminta ijin pada papa untuk membiarkan istriku ini beristirahat ", ucap beni sembari memeluk pinggang pras
Pras pun mengikuti kemana beni membawanya.
" kamu menyiapkan semuanya?", ranya pras pada beni setelah melihat meja makan penuh dengan berbagai makanan
"ya walau skill memasakku tak sebaik kamu, aku sudah berusaha semaksimal mungkin", ucap beni
Pras dan beni pun mulai makan bersama diselingi baby rosa yang sesekali memainkan rambut pras yang mulai panjang.
o(〃^▽^〃)o
Beni tengah menemani baby rosa bermain di depan ruang tamu saat Pras baru saja selesai membersihkan dapur yang berantakan
ting tong
Pras berjalan menuju pintu
Ceklek
"cari siapa ya?", tanya pras pada seseorang yang membelakangi nya
" saya cari beni. beni nya ada?", tanya orang itu
"Sayang, sia-pa?", tanya beni mendekati pras
" Beni, apa maksud kamu? Aku ga mau putus sama kamu!", ucap orang itu yang pras tahu bernama gita
" Untuk apa kamu kesini. Aku sudah dengan jelas katakan kalau kita ga ada hubungan apa-apa. Sejak awal pun kita tak pernah terikat hubungan. Jangan sembarangan kamu!", ucap beni menepis tangan gita
"Tapi aku hamil ben. Anak ini butuh kamu, ayahnya", ucap perempuan itu
Hancur sudah hati Pras mendengar ucapan perempuan itu.
Pras langsung berlari ke dalam kamar nya dan memasukkan baju nya dan baby rosa secara acak kedalam koper.
Pras berjalan ke arah pintu dengan baby rosa didalam gendongannya
" Sayang, kamu mau kemana? Jangan pergi. Ini salah paham. Aku bahkan tak pernah menyentuhnya", ucap beni menahan tangan pras
" Kamu lupa ben? kita bahkan melakukannya setiap hari", ucap perempuan itu memeluk beni
Pras yang sudah tak tahan pun menepis tangan beni dan segera pergi menjauh.
"LEPAS!", bentak beni pada gita sebelum mengejar pras
Pintu lift tertutup tepat saat beni sampai didepan lift
Beni pun berlari menuju tangga darurat, berharap dapat mengejar pras dengan segera
Drap drap drap drap
BRAK
" sayang, tunggu ", beni berlari mengejar pras yang sudah berjalan di lobby apartemen
" lepas ben. Aku masih belum bisa mencerna ini semua. Tolong beri aku waktu", ucap pras memelas
"Sayang. aku minta maaf karena terbuai dengan nya. Tapi sumpah demi apapun, aku tak pernah menyentuhnya. Dia berbohong. Aku mohon beri aku kesempatan", ucap beni berlutut di depan pras dengan tangan tak lepas menahan sang istri
KAMU SEDANG MEMBACA
Can we be a happy ending?
Teen FictionBenjamin putra graha, seorang laki-laki mandiri yang sejak kecil di besarkan di panti asuhan. Kini usianya menginjak usia 30 tahun. Frederick d'Amsel, putra tunggal salah satu pemilik Hotel Ternama di kotanya. Memiliki wajah tampan dan kekayaan yan...