Sequel Erick-Dion part 3

2.1K 131 3
                                    

Dion membuka mata dan melihat tangan yang kini memeluknya erat. Dion tak khawatir, mengingat dan mengetahui aroma tubuh pria nya.

Dion menghadap pada pria dibelakangnya kini, mengamati wajah erick yang sangat tampan itu.

TING~~~

dion melihat ponsel erick menerima sebuah pesan.

Dion awalnya ragu, namun mendengar pesan yang masuk berkali-kali membuatnya khawatir jika erick mendapat pesan yang penting.

"Kak, ada pesan", ucap dion perlahan sembari mengelus tangan erick

erick yang merasakan elusan di tangannya pun perlahan membuka matanya

" Itu.. hp kakak dari tadi bunyi. sepertinya ada pesan penting", ucap dion

Erick pun melihat ponselnya dan melihat pesan dari bertha.

"Sebentar ya sayang", erick turun dari ranjang dan berjalan menuju balkon

dio yang masih merasa pusing pun kini kembali memejamkan matanya.

♡´・ᴗ・'♡

" Pa", panggil beni pada frederick yang tengah mengerjakan pekerjaannya di ruang kerja

"ada apa?", tanya fred

"om pras udah punya pacar belum?", ucap ben berbisik

frederick pun menatap anak bungsunya itu.

" Mau apa kamu tanya tentang sekretaris papa?", ucap fred sembari menekuk alisnya

"mau beni jadikan pacar. abis om pras imut", ucap beni dengan wajah sumringah

" imut?", fred terkejut

orang yang beni katakan imut adalah pria 40 tahun dengan potongan rambut klimis, berkaca mata, selalu menggunakan pakaian formal dan memiliki otot besar karena selain bekerja sebagai sekretaris, pras bekerja sebagai bodyguard pribadi fred.

"jangan macam-macam ben", peringat fred

" Lohhhhhhhhhh, aku ga macem-macem pa. cuma satu macem aja. Beni su- ohhhhh no no no.. beni cinta sama om pras. Please ya pa.. biarin beni deketin om pras", beni berlutut di kaki fred

Frederick yang melihat kelakuan beni hanya menghela nafas dan menepuk dadanya.

"Kamu yang benar saja ben. Memang tidak ada pria lain?", tanya fred yang di jawab gelengan kuat

" cuma om pras di hati aku. ya pa ya.. ya ya ya ya ya", bujuk beni

"Ada apa sih ini, kog beni sampe sujud gitu", ben masuk kedalam ruang kerja fred dengan segelas kopi di tangannya

" Anak kamu itu loh. masa mau deketin pras", ucap fred

ben nampak terkejut mendengar ucapan suaminya dan beralih menatap beni.

"Cinta itu kan tidak terbatas usia ma. Iya kan", ucap beni menatap penuh harap pada ben agar membantunya

" Tapi usai kalian bahkan beda 23tahun. Memang kamu mau punya suami beda usianya jauh begitu?", tanya ben

beni menatap frederick dan ben bergantian

"Aku kan mau jadiin om pras istri aku", ucapnya polos

♡´・ᴗ・'♡

" ada apa kak, kog kakak kelihatan marah?", tanya dion pada erick

"ah, tidak. Hanya ada pekerjaan yang mendesak. Aku tinggal sebentar gpp? Atau mau aku antar ke rumah mu saja?", tanya erick sembari memeriksa suhu tubuh dion

Can we be a happy ending?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang