bonus Chapter 2. Dion (Dika-Leon)

3.4K 193 4
                                    

"Dika", panggil leon sembari menyentuh wajah leon yang tengah tidur

" Hmmm?", gumam dika

"Aku pengen makan jagung bakar", ucap leon dengan tatapan mata berbinar

dika berusaha membuka matanya, mengumpulkan nyawa

" mau aku buatin? kebetulan ada jagung di kulkas", dika mengingat ingat

"Aku mau nya jagung bakar yang dibakar di puncak", jawab leon

dika mengusak rambutnya yang tak gatal. Hal ini bukan ngidam leon yang pertama, dan hampir permintaan leon hanya bertahan sesaat. yang besar kemungkinan, saat mereka sampai di puncak maka permintaan leon akan menghilang.

" sayang, besok pagi aku ada meeting. bisa nggak kalau ngidamnya di pending dulu?", tanya dika hati-hati

"Ka-kamu ga mau?", leon sudah mulai menunjukkan tanda-tanda

" Aaaaaaaaaaaaaaa... huaaaaaaa... Dika dah ga sayang aku. ga sayang baby. aku mau ke rumah ben aja. aku mau minta dia anterin aku ke puncak. Biar aja sekalian aku cari bapak baru buat baby. Bapaknya udah ga sayang sama baby", leon menangis

huh

Dika mengatur nafasnya. mengontrol emosi. Kini usia kandungan leon sudah memasuki usia 7 bulan dan semakin bertambahnya usia kandungan, leon akan semakin manja.

"Yuk ke puncak", dika turun dari ranjang dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajah

♡'・ᴗ・'♡

Setelah menempuh waktu 1 setengah jam, mereka pun sampai di puncak.

" Sayang, udah sampai", dika mengelus bahu leon perlahan

namun leon tak menjawab, dika melihat leon nampak tengah mengatur nafasnya

"sa-sayang", panggil dika

" Di-dika... sa-sakit", ucap leon memeluk perutnya

Dika memeriksa bagian bawah leon dan terkejut mendapati darah mengalir diselangka leon.

Dika segera menyalakan mobil, mencari rumah sakit terdekat.

♡´・ᴗ・'♡

setelah perjalanan sekitar 40 menit, Dika dan Leon sampai ke Rumah Sakit

Dika berteriak begitu sampai di depan lobby, panik

huh huh huh

"dika.. huh... ka-kalau ada apa-apa. to-tolong pilih anak kita ya.. a-aku mau di-dia lahir dan ne-nemenin kamu", ucap leon memegang ujung brankar setelah berpindah dari mobil ke brankar rumah sakit

"kamu sudah berjanji padaku akan bertahan, aku tak akan membiarkanmu pergi. kalau kamu pergi, aku juga akan ikut", ujap dika menggenggam tangan leon

leon tak bisa berkata apa-apa, perutnya sangat sakit. Bayinya seperti memutar mutar tak terarah, mencari jalur lahirnya.

leon pun masuk kedalam ruang UGD tanpa dika. Dokter pun melarang dika menemani leon.

♡´・ᴗ・'♡

Dika kini termenung melihat seorang bayi yang berada dalam box inkubator.

Can we be a happy ending?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang