Pras, seorang pria berusia 29 tahun tengah mengerjakan laporan dadakan yang diberikan bos nya.
Entah kenapa perasaan pras tak enak, mengingat hari sudah semakin malam dan hujan turun dengan derasnya.
tak tak tak
Pras melihat kearah pintu dimana berdiri seorang pria dengan perut buncitnya mulai berjalan perlahan ke arahnya.
"Maaf tuan, laporannya masih belum selesai. Saya akan mengerjakan secepat mungkin", ucap pras dengan perasaan was-was
Pria itu pun kini berhenti disamping pras dan memberikannya sebotol air minum.
" Santai saja. Aku akan menunggu mu sampai selesai. Ini minumlah", ucapnya
Pras ingin menolak, namun tak ingin membuat bos nya itu tersinggung
Pras pun membuka botol itu dan meminum sedikit air didalamnya.
Tak berselang lama, kepala pras terasa pusing dan pandangannya menggelap.
(〃∀〃)ゞ
Pras terbangun dengan lubang analnya yang terasa sakit, terlebih tubuh nya kini tengah digagahi oleh sang bos
"sudah bangun?", bisik bos nya yang terus mengeluarkan masukkan penisnya kedalam lubang anal pras
" boshh.. akhh.. tolong keluarkan.. sakit ", pras mulai terisak merasakan lubangnya benar-benar sakit, terlebih bosnya menghentak pinggulnya dengan cepat dan kasar
namun pras tak dapat melawan, tubuhnya di ikat dengan tali.
"aku sudah sangat lama mendambakan tubuh mu ini dan rasanya benar-benar nikmat", ucapnya
Pras menjerit kesakitan, begitu tubuhnya terus menerus digagahi berjam-jam. Tubuhnya pun di penuhi kiss mark
(〃∀〃)ゞ
Pras menangis mendapati dirinya yang berantakan dengan darah yang tercecer mengenai sprei. Pras memeluk perut nya yang terasa mual dan juga sakit , tak kalah sakit nya dengan lubangnya yang sudah pasti robek.
Pras bersusah payah untuk berdiri, memakai pakaiannya yang berantakan dan melangkah pergi dari kamar terkutuk itu.
(〃∀〃)ゞ
Hingga 1 bulan kemudian, pras dinyatakan tengah mengandung. Pras ketakutan mengetahui kehamilannya karena saat itu pria hamil masih dianggap tabu.
Dengan keberanian diri, pras memberi tahu tentang kehamilannya pada sang bos yang telah memperkosanya. Namun justru hanya hinaan yang diterima nya.
Pras di berhentikan dengan tidak hormat. difitnah dengan sedemikian rupa hingga kesulitan menerima pekerjaan kembali di perusahaan-perusahaan.
Pras pun memilih pulang ke negaranya, indonesia untuk menjalani kehidupan barunya bersama bayi dalam kandungannya.
Pras membeli sebuah apartemen menggunakan sisa uang miliknya. Pras berfikir jika apartemen jauh lebih aman untuknya karena tak perlu berinteraksi dengan orang lain.
Hingga setelah beberapa bulan pras berjuang mati-matian menutupi kehamilan nya, seorang bayi laki laki bernama yuki pun dilahirkannya sendirian.
(〃∀〃)ゞ
Setelah 3 bulan melahirkan, pras melamar pekerjaan di Frederick corp sebagai sekretaris CEO dan beruntungnya langsung diterima menjadi sekretaris 3.
Pras pun bahagia karena gaji yang ditawarkan cukup besar.
Namun pras juga merasa bersalah karena terpaksa menutupi status tentang anaknya. Pras tak mungkin mengakui jika dia sudah memiliki seorang anak dengan status nya yang sama sekali belum menikah.
(〃∀〃)ゞ
Pras menjalani kehidupannya senormal mungkin. Gaji yang diberikan perusahaan pun sangat cukup untuk menghidupi nya dan yuki.
(〃∀〃)ゞ
"Tolong jemput anak bungsu saya. Seharusnya hari ini saya menjemputnya karena istri saya sedang mengunjungi sahabatnya", ucap frederick, bosnya saat ini
" baik pak", ucap pras
(〃∀〃)ゞ
Pras pun sampai ke sekolah dimana goggle map mengarahkannya.
"om sekretaris papa yang baru", tanya anak SD yang kini menghampirinya
" iya tuan muda. silahkan masuk", ucap pras dengan sopan
(〃∀〃)ゞ
Tahun tahun pun berlalu dan kini anak SD yang sering dijemputnya sudah semakin dewasa.
"Om, mau ga nikah sama aku?", tanyanya
" Tuan muda beni, kita sudah ditunggu tuan besar", ucap pras mengabaikan beni, anak bungsu bos nya
Pras pikir beni hanya bercanda saat menvajaknya menikah, namun beni mulai melakukan kontak fisik padanya
Beni suka membelai pahanya, mengusak rambutnya bahkan mencuri ciuman di pipinya. Beni pun sering mengiriminya pesan, memaksa untuk membalas nya apapun yang terjadi.
Hingga suatu malam yang entah bagaimana membuatnya tidur dikamar yang sama dengan beni.
(〃∀〃)ゞ
Beni mengajak Pras ke kantor bos nya, meminta pertanggung jawaban karena melecehkan beni.
Pras sangat ketakutan, takut akan penolakan lagi. Terlebih pras tak ingin jika bosnya merasa dia telah memanfaatkan keadaan.
Pras tahu jika keluarga frederick terlalu kaya untuk dapat menerima nya sebagai menantu.
Pras memang pernah bekerja di luar negri dan gaji menjadi frederick tidaklah kecil. Namun kenyataan dimana pras memiliki yuki tak dapat diabaikannya. Terlebih usia pras dan beni sangat lah jauh.
Hingga beberapa hari setelah beni mengajaknya ke kantor, pras pun memberikan surat resign nya. Pras ingin pindah keluar kota dan memulai hidup baru.
Namun tentu saja frederick tak menerima pengunduran diri pras begitu saja, pras justru dipindah tugaskan ke kota lain.
Pras pun tak memiliki pilihan lain dan mengikuti perintah fred dengan patuh.
(〃∀〃)ゞ
5bulan berlalu ~
"mama, ini susunya", ucap yuki, putra pras sembari memberikan nya segelas susu
" Adik sedang aktif sekali", ucap yuki mengelus perut buncit pras
Pras memberikan senyuman hangatnya, senang karena yuki menerima kehadiran calon adiknya
Anak berusia 10 tahun itu kini berbaring dengan menjadikan paha sang mama sebagai bantal.
Pras tahu jika yuki pasti memendam rasa penasaran dengan sosok seorang ayah. Sebanyak apapun pras berusaha, dia tetaplah seorang ibu. pras sadar tak bisa menjadi pengganti ayah yuki sepenuhnya.
to be continue (〃∀〃)ゞ
KAMU SEDANG MEMBACA
Can we be a happy ending?
Teen FictionBenjamin putra graha, seorang laki-laki mandiri yang sejak kecil di besarkan di panti asuhan. Kini usianya menginjak usia 30 tahun. Frederick d'Amsel, putra tunggal salah satu pemilik Hotel Ternama di kotanya. Memiliki wajah tampan dan kekayaan yan...