Beni Pras - part 2

1.3K 101 12
                                    

Pernikahan pras dan beni sudah berjalan selama 5 bulan. Pras sudah kembali bekerja sebagai sekretaris frederick, sedangkan ben sedang sibuk-sibuknya dengan kuliah. sedangkan baby rosa akan di jaga oleh benjamin ketika pras menemani frederick rapat.

tok tok tok

ceklek

"mau mampir atau langsung?", tanya ben pada pras yang datang menjemput baby rosa

" saya langsung saja ma. ada beberapa pekerjaan yanh harus saya kerjakan", ucap pras

puk puk

Benjamin menepuk bahu pras

"kamu jangan terlalu lelah. mintalah bantuan beni jika perlu. dia sudah menjadi suami mu dan harus tau yang namanya tanggung jawab", ucap ben

pras hanya tersenyum menanggapi sebelum akhirnya pamit ke apartemennya dan beni.

o(〃^▽^〃)o

ceklek

GELAP

Pras melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 10 malam

"beni pulang terlambat lagi?", batin pras

Pras masuk kedalam apartemennya setelah menyalakan lampu dan menuju kamar baby rosa yang sudah terlelap di dalam gendongannya.

" Tidur yang nyenyak ya", ucap pras sebelum menuju kamar nya sendiri

o(〃^▽^〃)o

Pras duduk di atas ranjang setelah membersihkan tubuhnya.

sesaat pras merenung.

"Sudah satu bulan dari terakhir kali beni menyentuh ku. Apa aku sudah tak menarik untuknya", ucap pras menyentuh tubuhnya sendiri

Pras mengingat-ingat saat dirinya melihat pesan di ponsel beni.

" Aku tak boleh berburuk sangka. beni tak mungkin sejahat itu kan", ucap pras sembari bangkit dan berjalan menuju ruang kerjanya

o(〃^▽^〃)o

Pras melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 3 pagi saat terdengar langkah kaki.

Pras berjalan keluar ruangan dan mendapati beni tengah meminum segelas air.

"Dari mana?", tanya pras

namun beni tak menjawab pertanyaan pras, seolah istrinya itu hanyalah angin lalu.

" Bisakah kita bicara sebentar?", tanya pras

"Aku lelah, besok saja", ucap beni yang begitu saja meninggalkan pras dan masuk kedalam kamarnya

Pras tertegun sesaat sebelum membalikkan tubuh dan mengunci ruang kerja nya. Pras memilih untuk tidur di sofa yang ada diruangannya.

o(〃^▽^〃)o

Pras bangun dengan mata bengkak karena menangis sebelum tidur, namun pras tetap melaksanakan tugasnya sebagai istri untuk menyiapkan sarapan.

baru saja pras akan mengajak beni sarapan, namun beni sudah keluar dari rumah tanpa berpamitan.

"Ma ma ma", ucap rosa yang nampak tak sabaran mendapat sarapannya

Pras memegang dadanya dan mencoba kuat dihadapan putrinya itu.

" Sudah lapar ya, anak mama satu ini", ucap pras

o(〃^▽^〃)o

Blablablabla~~~~~

"s..as..ras..PRAS!", pras terkejut begitu namanya di panggil cukup keras oleh frederick

Can we be a happy ending?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang