Sequel Erick-Dion part 7

2K 129 1
                                    

5 bulan kemudian

"KAK, BURUAN IH", dion berteriak pada erick berlari membawa tas berisi perlengkapan baby al

Hari ini adalah hari pernikahan bona dan morgan. Setelah drama panjang yang terjadi. Keluarga frederick pun menerima morgan kembali.

Dion masuk terlebih dahulu ke dalam mobil dan memangku baby al.

" Anak ganteng, anak siapa ini", ucap dion mengangkat kedua tangan baby al yang tertawa cekikikan dan menciumi pipinya

Erick pun menyusul duduk di kursi pengemudi setelah memasukkan semua tas baby al kedalam mobil.

(〃∀〃)ゞ

Erick memeluk adik nya, bona dan memberikannya dukungan.

"Jika morgan melakukan kesalahan lagi. Katakan pada kakak. Kakak akan langsung menjemputmu dan membawamu ke tempat yang jauh", ucap erick

" Terimakasih ya kak, dan maaf sudah melangkahimu. Seharusnya kakak dulu yang menikah dengan dion", ucap bona

"ya mau bagaimana lagi. tapi tak masalah, yang terpenting kamu harus  bahagia.", erick memegang wajah adiknya itu dan mengusapnya lembut

" Jadi ibu yang baik. Tidak perlu dengarkan orang lain. Selama ini meski tak ada wanita dikeluarga kita, kita tetap bahagia kan", ucap erick sebelum memeluk bona

Erick pun melepaskan pelukan bona dan melihat kearah adik bungsunya yang nampak lesu.

"Masih muntah?", tanya erick

" hm", jawaban singkat diberikan beni pada erick

Erick menghela napas begitu melihat sikap beni 5 bulanan kebelakang berubah dingin. tepatnya semenjak sekretaris papa nya resign.

"Sudah ke dokter?", tanya erick

"sudah. katanya aku baik-baik saja. aku tak punya sakit lambung atau pun hal-hal yang menyebabkan mual", ucap beni

" Kamu ga menghamili siapapun kan ben?", tanya bona

"Karena saat kehamilanku 3bulan, yang mual justru morgan", ucap bona selanjutnya yang membuat beni langsung menatap bona

" Aku akan menemui papa dulu", beni pun bangkit dan mencari frederick

(〃∀〃)ゞ

"Dihadapan Tuhan, imam, para orang tua dan para saksi, saya morgan Wasesa memilih engkau Bona Frederick sebagai istri saya.  Saya berjanji untuk selalu setia kepadamu dalam untung dan malang, suka dan duka, sehat dan sakit, dengan segala kekurangan dan kelebihanmu . Saya akan mencintaimu sepanjang hidup saya", ucap morgan menghadap bona dan menggenggam tangannya

Dihadapan Tuhan, imam, para orang tua dan para saksi, saya Bona Frederick  memilih engkau morgan Wasesa sebagai suami saya.  Saya berjanji untuk selalu setia kepadamu dalam untung dan malang, suka dan duka, sehat dan sakit, dengan segala kekurangan dan kelebihanmu . Saya akan mencintaimu sepanjang hidup saya", ucap morgan menghadap bona dan menggenggam tangannya

"Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”, ucap imam melengkapi janji suci bona dan morgan

Morgan memegang wajah bona, mengelusnya dengan penuh kasih sayang dan mulai mendekatkan wajah mereka berdua.

CUP

Morgan menyatukan bibirnya dan bona, menyalurkan rasa cintanya.

Tepuk tangan pun menggema mengisi ruang gereja.

(〃∀〃)ゞ

" Aku senang melihat kak bona akhirnya menikah. Wajahnya nampak sangat bahagia", ucap dion pada erick

kini mereka tengah duduk di dekat air mancur, dibelakang gedung resepsi bona dan morgan.

erick mengeluarkan sebuah kotak bludru dan bersujud didepan dion.

"Dion. mungkin ini terlalu cepat, tapi maukah kamu menikah denganku? Melewati tahapan lebih serius dalam hidup mu bersama ku", ucap erick

" Kak", dion sungguh terkejut melihat cincin berlian yang kini terpampang didepan matanya

Dion pun tanpa ragu menganggukkan kepalanya dan menerima pelukan dari erick.

"Tapi sekolahku?", tanya dion

" Kita akan menikah setelah kamu lulus. 7 bulan waktu yang cukup untuk mempersiapkan semua nya", jawab erick

(〃∀〃)ゞ

"al rewel ga ma?", tanya dion pada leon

" nggak, anaknya anteng. duplikat bapaknya banget", ucap leon sembari memberikan albert pada dion

"Akhirnya, anak mama akan melangkah lebih jauh. Ga nyangka kamu udah sebesar ini. Rasanya baru kemarin mama berjuang melahirkan kamu, eh.. udah mau jadi calon istri orang aja", ucap leon begitu melihat cincin berlian tersemat dijari dion

dengan wajah tersipu malu, dion menatap leon. namun wajah dion berubah sendu, melihat wajah leon yang nampak sedih.

"Dion akan tetap jadi anak kesayangan mama walau dion akhirnya akan menjadi istri kak erick. Mama tau kan, dion sayang banget sama mama. Mama yang udah rawat dion dari kecil, mama yang selalu siap siaga saat dion kesakitan", ucap dion

erick yang melihat suasana haru pun akhirnya berinisiatif mengambil al dari gendongan dion.

leon dan dion pun berpelukan, menyalurkan rasa sayang mereka.

(〃∀〃)ゞ

Erick berjalan mendekat pada beni yang sejak tadi hanya diam dan termenung.

"Kamu kenapa dek?", tanya erick

" Kak, bisa bantu aku? Aku sudah tak tahu lagi bagaimana. Papa tak mau memberitahukan kemana om pras pergi", ucap beni dengan mata yang berkaca-kaca

"om pras? mantan sekretaris papa?", tanya erick

" Aku sudah mengejarnya beberapa tahun ini. Tapi dia menganggap ku hanya bercanda. Lalu 5 bulan lalu, a-aku memperkosanya. Saat itu om pras diberikan obat oleh seseorang, tapi aku datang tepat waktu dan membawanya ke hotel. Aku tak bisa berfikir panjang, dan langsung melakukannya begitu saja. Aku sudah bersedia bertanggung jawab, tapi dia memohon untuk mengabaikan hal itu. Aku pikir om pras tak akan memilih resign dan pindah dari tempat tinggalnya. Aku sudah mencoba mencari informasi, tapi papa menutup seluruh aksesnya. Aku mohon kak. Perasaanku tak tenang", ucap ben yang langsung menangis

Erick melihat kearah papa nya yang tengah berbincang dengan kolega-kolega nya. 

Erick mengelus punggung adik bungsunya itu, mencoba menenangkannya.

(〃∀〃)ゞ

"Kakak kenapa?", tanya dion pada erick yang menghela nafas kasar

" Aku sedang merasa gagal menjadi seorang kakak . Kenapa hidup kami rasanya sangat rumit", ucap erick

Dion memeluk erick, mengelus punggung calon suaminya itu.

"Tuhan tidak memberikan cobaan melebihi kemampuan umatnya. Jadi kakak harus semangat dan sabar ya", ucap dion

Erick menyamankan diri di pelukan dion, bersyukur mendapatkan orang  yang benar-benar bisa mengerti dirinya.

to be continue (〃∀〃)ゞ

Can we be a happy ending?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang