Prolog

208 12 4
                                    

SANTRI YANG KU TUNGGU

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Disini saya akan menceritakan sebuah pengalaman yang mungkin nantinya bisa di gunakan untuk pembelajaran saja, tetapi jika ada kata dan juga ada sebuah kesalahan yang tidak mengenakkan saya sebagai penulis meminta maaf sebesar-besarnya.

•••

Berpacaran dengan seorang santri sepertinya adalah hal bodoh yang aku lakukan, namun di saat aku mencoba untuk menjauhinya ia malah datang ke dalam mimpiku sambil berkata untuk menunggunya, aku bingung dengan semua ini, aku pun ingin mengakhiri cerita ini, aku tidak ingin terbelit-belit di dalamnya, aku ingin mengakhiri cerita yang ku buat sendiri dengan seorang santri itu.

Aku juga tidak bisa melawan takdir, jika ia memang bukan untukku lantas mengapa aku masih menunggunya, lantas msngapa aku masih mengharapkannya?

jika ia hanyalah ujian, mengapa aku sangat mencintainya?, sampai aku berdo'a di sepertiga malam untuk di persatukan dengannya dan akhirnya aku jauh darinya,
aku ingin jawaban atas pertanyaanku ini, tapi aku hanya bisa berdo'a dan menjalankan kisah ini dengan ikhlas...
jika dia bukan jodohku maka pasti akan ada jodoh yang lebih baik darinya...

•••

Ia adalah seorang santri yang bernama Muhammad Azizan Zainuroin, seorang santri yang membuatku jatuh sejatunya dalam cintanya, namun saat aku mencintainya aku malah memintanya kepada sang pencipta padahal aku sudah tau dia tidak akan pernah menjadi milikku hari ini, nanti atau bahkan selamanya...

Aku merasa aneh dengan tingkahnya yang hampir mirip sepertiku, di saat aku bersamanya aku merasakan ketenangan, di saat aku bersamanya aku merasakan kedamaian.

Di saat bersamanya aku merasakan cinta yang tak akan pernah habis di makan oleh waktu, di saat bersamanya aku tidak pernah merasa ragu, resah dan aku juga tidak pernah merasa kalau dia akan membuat luka yang amat dalam di dalam hatiku.

Aku tau seharusnya aku sadar bahwa santri itu berjodoh dengan santriwati, karena kodratnya santri harus dengan santri bukan sebaliknya santri dengan yang bukan santri, di situ aku belajar bahwa jangan kau mencintai santri, karena pada dasarnya sedalam apapun cinta mu kepadanya, jodohnya akan tetap dengan santri.

Berharap apa kau menikah dengannya? Berharap agar di restui, bahkan santri saja tidak di restui oleh kyainya jika tidak menikah dengan santri...

Harapanpun sirna setelah aku mengetahui bahwa itu kenyataannya dan aku mulai menangis di atas sajadah dan meminta jawaban, dan kemudian dia pun datang dan berkata aku di suruh menunggunya, lalu kemudian ayahku sendiri berkata, "kalian sudah saya jodohkan sejak sebelum kalian lahir", aku bahkan bingung dengan semua yang terjadi ini.

Namun, dari situ juga aku belajar bahwa, mencintai tidak harus memiliki, kamu boleh mencinyainya tapi kamu harus ikhlas jika dia mencintai pilihannya karena dia berhak bahagia, dia berhak mencintai orang lain dan kamu harus bisa belajar ikhlas dan menerima semuanya karena aku tau itu pasti amatlah berat tapi dengan kata “bismillah, kita pasti bisa”, karena ketika hati kita patah tandanya Allah cemburu karena kamu terlalu mencintainya.

Dan pesan yang tersirat adalah Allah ingin di perhatikan dan ingin kamu kembali kepadanya, dan satu-satunya cara adalah membuat mu sakit hati, agar kemudian kamu tersadar dan kamu akan lebih dekat dengan Allah.

“kamu boleh mencintainya tapi jangan melebihi cinta mu kepada sang pencipta”

-Varesya Rahma Anatsya-

•••

SANTRI YANG KU TUNGGUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang