Chapter 21

25 3 0
                                    

Assalamu'alaikum Wr. wb.

Hai guys, hari ini aku mau up lagi nihhh...

Jangan Lupa buat Follow ya dan juga jangan Lupa buat Vote.....

-
-
-
-
-
Sesampainya aku di sekolah, aku pun pukul 06.45 langsung mengikuti apel, setelah melaksanakan apel, aku kemudian memulai pelajaran.

Setelah pelajaran selesai, ternyata ada perkumpulan osis dan aku harus menghadirinya, dan aku pun berpamitan kepada kekasihku,

"sayang, aku mau rapat osis dulu ya", ucapku

Dan kemudian ku tinggalkan hp ku di kelas, saat aku rapat osis ternyata hp ku di pinjam oleh Laila dan Laila pun tersenyum-senyum, aku pun mengambil hp ku,

"sini hp ku", ucapku

"yongalah nyileh e lo raoleh", ucapnya

"yo ben", ucapku

Lalu aku pun membaca chat mereka berdua, ingin rasanya ku cambik-cambik dan ku makan mereka berdua, tapi aku sabar da kemudian aku meredam amarah dan menghembuskan nafas,

"hufttt........."

Lalu aku kemudian berkata kepada kekasihku,

"sayang aku mau pulang dulu ya, assalamu'alaikum", ucapku

"waalaikumsalam", jawabnya

Sesampainya di rumah, aku menahan rasa cemburu atas apa yang dilakukan oleh Laila, aku marah dan membanting tasku ke kasur dan membanting hp ku ke kasur juga,

Tak lama kemudian, dia pun memberiku pesan,

"sayang wes teko e?", tanyanya

"ws", balasku singkat

"loh, napo yang?", tanyanya

"gapopo, ga mood", ucapku

"iya wes", jawabnya

Dan kemudian, aku semakin kesal dengan jawabannya dan kemudian ngomel-ngomel sendiri,

"lu ga tau apa ya gue cemburu anjir, luu chattan ma cewek yang jelas-jelas temen gueee.... Aaaaa..... Kenapa si lu tu ga pekaan heran gua, tapi lu mana tau juga kalau itu temen gua, aaaaa sudah lah", ucapku sambil menunjuk-nunjuk layar hp yang masih membuka chatnya

Lalu dia pun mengirimiku pesan lagi,

"wes gek maem o", ucapnya

"ya", balasku

"ngopo sih yang?", tanyanya

Aku pun malas membalas pesannya dan kemudian pergi mengambil makanan, dan makan dalam keadaan marah atas rasa cemburu ku.

Lalu setelah makaan, dia tetap memberikanku pesan,

"sayang....sayang....sayang", chatnya 3×

"apa?", tanyaku

"kok marah-marah ki enek opo?", tanyanya

"we roh ga sih, mau seng ngechat kamu sopo? Laila kancaku, ros malah kok sauri, di celok mas zizan pisan", ucapku sambil marah

"aku kan ga ruh yang, lek iku mau koncomu", ucapnya

"yayaya", balasku

Tetapi saat itu aku masih marah dengannya, ya karena aku cemburu dengannya, apakah aku salah? Tentu tidak, rasa cemburu wanita tidak akan pernah bisa di sembunyikan, dan wanita bisa menyembunyikan rasa cintanya dari laki-laki yang dia inginkan.

Lalu, kemudian aku pun menghubunginya lagi,

"yowes gapopo, atu kamu ndak eruh", jawabku

"huuh", jawabnya

"yoh telpon ae, timbang marah-marah sayangku", balasnya lagi

"iyaa....", balasku

Setelah itu aku pun bertelfonan dengannya, dan marahku pun tereda, kami bertelfonan sampai pukul 20.30 dan kemudian telfon pun mati lalu aku sudah sholat isya' dan langsung tidur.

•••

SANTRI YANG KU TUNGGUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang