1. Varesya Rahma Anatsya
Perkenalkan namaku Varesya Rahma Anatsya, sebut saja namaku Varesya, aku adalah seorang anak yang tidak pernah keluar dari rumah, yang selalu berada di rumah, ya karena aku adalah anak strict parents di keluargaku.
aku sebenarnya adalah anak ketiga dari ketiga bersaudara, namun kakak ku meninggal saat dia masih di dalam kandungan ibuku, ibuku keguguran karena terpeleset di sawah, tapi sebut saja aku anak kedua karena di KK ku aku anak kedua.
Tempat tinggalku di provinsi Jawa Timur, kab. Tulungagung, kec. Ngunut, ya itu daerahku, daerah tempat tinggalku dimana aku di lahirkan dan hidup dewasa.
Aku dari kecil terlahir dari keluarga sederhana, kadang hanya bisa makan kerupuk dan nasi tapi sekarang bisa merasakan makan tanpa kekurangan sedikitpun, Alhamdulillah..
Oh, iya asalkan kalian tau, aku ini masih umur 17 tahun, lahirku pada tanggal 22 Oktober 2006, aku sekarang masih bersekolah di SMK kesehatan, sebut saja SMK Kesehatan Indramayu, disana aku mengambil jurusan kefarmasian, karena aku lumayan suka obat-obatan dan aku juga suka ipa, jadi aku memilih untuk mengambil jurusan tersebut
Ya itulah seputar kisahku, agak sedih tapi tetap bersyukur karena di dunia ini kita masih di berikan nyawa serta nafas dari sang pencipta, kita harus banyak-banyak berterimakasih kepada Allah karenanya kita masih bisa bernafas, masih bisa beraktifitas, masih bisa tertawa dan masih bisa tersenyum dengan lebar.
•••
"Dunia itu tempatnya berimajinasi,
Dan akhirat adalah tempat untuk beristirahat"
-Varesya Rahma Anatsya-"kejarlah mimpimu selagi kamu bisa karena disanalah kamu akan merubah dunia menjadi apa yang kamu mau"
-Varesya Rahma Anatsya-"Teruslah tersenyum walaupun dunia mu hancur, karena dengan senyumanmu lah kau akan terlihat baik-baik saja walau kenyataannya dunia mu sedang hancur"
- Varesya Rahma Anatsya-•••
Cerita yang aku tuliskan ini sesuai dengan apa yang aku alami dan mungkin ini hanya ku anggap sebagai sebuah pelajaran karena dari dialah aku tau makna dari di cintai oleh seorang laki-laki.
Yang mengerti bagaimana aku dan bagaimana menyikapi ku tanpa adanya bentakan ataupun tanpa adanya sebuah kata-kata kasar yang muncul dari mulutnya.
Dia adalah laki-laki yang berbeda dari laki-laki lain, jika laki-laki lain itu hanya bisa membuatmu bahagia dengan uang, tapi dia bisa membuatku bahagia tanpa materi tapi dengan kasih sayang yang amat tulus dari seorang laki-laki.
Dan dia adalah laki-laki yang ku cintai karena Allah, aku tidak bisa melepasnya karena aku terikat oleh ikatan batin jadi ketika dia merasakan sakit maka aku akan juga merasakannya.
Sama halnya ketika dia bahagia, maka aku juga pasti akan bahagia. Aneh bukan, entahlah aku juga tidak tau dengan alur kehidupan ini, karena sesungguhnya yang tau hanyalah Allah ta'ala saja.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
SANTRI YANG KU TUNGGU
Non-FictionBerpacaran dengan seorang santri sepertinya adalah hal bodoh yang aku lakukan, namun di saat aku mencoba untuk menjauhinya ia malah datang ke dalam mimpiku sambil berkata untuk menunggunya, aku bingung dengan semua ini, aku pun ingin mengakhiri ceri...