Chapter 11

23 3 0
                                    

Bantu buat follow dan juga vote ya guys,
Supaya aku lebih semangat lagii..

Semoga kalian suka ya sama ceritanya

Selamat membaca...

-
-
-
-

Pelajaran pun di mulai dan aku pun fokus dengan materi yang di sampaikan oleh guruku, tiba pukul 03.00 WIB, aku pun pulang sekolah dan kembali ke rumah.

Setelah sampai di rumah aku mengabari pacarku bahwa aku sudah pulang dari sekolahku,

“aku wes pulang yang”, pesanku.

“huuh, aku yowes pulang og”, ucapnya

“gek maem yang”, ucapnya

“hooh, kamu wes maem dung?”, tanyaku

“iki arepe”, ucapnya

“oke, lekno", ucapkan

Dan kemudian aku pun mengambil nasi dan kemudian makan di rumah, setelah selesai makan aku kemudian bersih² rumah dan setelah itu mandi dan sholat.

Pukul 18.00, aku melaksanakan sholat maghrib, setelah sholat aku membaca qur'an sampai pukul 18.45, selesai membaca Al-Qur'an, aku kemudian merasa lapar lagi,

krucuk....krucuk....(bunyi perutku), hehe lue, yoweslah madang, timbang metong”, ucapku

Dan kemudian, aku mengambil piring dan mencuci tanganku, tak sadar ibu dari arah dalam rumah mengagetkan ku dari arah belakang

“maem nduk?”, tanya ibuku

“hehe, hooh buk, soale lue”, ucapku

“ndengaren nduk, biasane yo betah lue”, ucap ibuku

“yo jenenge wong lue buk, yo maem”, ucapku

“hooh wes, gek madang kono”, ucap ibuku

“hooh”, ucapku

Setelah mengambil piring aku kemudian mengambil nasi dan lauk untuk ku makan, aku mengambil nasi satu piring di tambah dengan lauk yang lumayan banyak, karena aku makannya banyak tapi ga bisa gendut, aku juga tidak tau kenapa bisa begitu.

Setelah aku mengambil nasi dan lauk aku kemudian makan di depan tv sambil menonton tv melihat kartun, karena aku ga bisa makan kalau ga nonton hehe, kebiasaan yang aneh bukan?, tapi bagiku tidak aneh.

Lalu, saat aku makan tinggal separuh, handphone ku berbunyi

tungling.....” (suara pesan masuk)

“sape sih seng cht, gak roh opo yo aku ki sek madang”, ucapku sambil marah-marah sendiri.

Saat ku buka, ternyata pacarku yang mengechat ku,

“owalah si ayang”, ucapku sambil membuka pesan darinya

“yang”, chtnya

“sayang”, chtnya

“sayang”, chatnya

“kamu neng ndi to?”, chatnya

“yanggg”, chatnya

“sayang”, chatnya

Azizan mengechtku dengan spamannya sampai 23 pesan, aku ingin membalasnya tapi tanganku kotor yang sebelah kanan, lalu kemudian aku pun menjawabnya dengan tangan kiri,

“dalem sayang”, balasku

“aku sek maem yang”, balasku

“owalah tak kiro ilang nandi”, ucapnya

“heem”, jawabku

“kamu nda maem?”, tanyaku

“jek wareg sayangku”, jawabnya

“oke²”, balasku

“sek yang tak wijek sek ya”, ucapku

“iyya", jawabnya

Setelah aku mencuci tangan, aku kemudian memberinya pesan lagi,

“sampun yang”, ucapku

“iyya”, ucapnya

“gak sinau?”, tanyanya

“iya, engko sek”, jawabku

“nyapo kok engko sek?”, tanyanya

“sek males sayang”, ucapku

“sinau sayang”, ucapnya

“iyaaaaa”, jawabku

•••

SANTRI YANG KU TUNGGUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang