Chapter 24

23 3 0
                                    

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Hai guys hari ini aku mau up lagi nihhh....

Jangan Lupa Foliow dan Vote ya...

-
-
-
-

                               Nindiya tampak marah denganku, ya aku tau itu karena dia itu tidak menyukai hal itu, lalu ketika waktu telah menunjukkan pukul 03.30 WIB, aku dan dia pun bergegas untuk pulang karena aku juga sudah di telfon oleh ibuku.

sesampainya di rumah, aku pun langsung melihat pesan yang ada di hpku, dan ternyata itu adalah Zizan, dan kemudian aku membaca pesannya,

"yang, sampean sek nyapo?" (yang kamu lagi ngapain?), tanyanya

"ga nyapo-nyapo" (gak ngapa-ngapain), balasku

"kok bedo?" (kok beda), ucapnya

"gak og, perasaanmu aja kali", balasku

"enek opo yang?" (ada apa yang?), tanyanya

Dan entah kenapa aku pun menyeletuk dan berkata kepadanya,

"enak ya, chattan mbe Laila"(enak ya chattan sama Laila), balasku

"maksud te" (maksudnya?), tanyanya

"he'em, mau seng nyekel hpku Laila" (iya, tadi yang pegang hpku Laila), balasku

"....."

"yaampun sampek di celok mas Zizan" (yaampun sampai dipanggil mas Zizan), balasku lagi

"la kan aku ndak eroh yang" (ya kan aku gak tau yang), ucapnya

"ga eroh opo pura-pura ga eroh, ha?" (ga tau apa pura-pura ga tau, ha?), tanyaku sambil mengintrogasi

"ga eroh aku yang tenan" (gak tau aku yang beneran), balasnya meyakinkanku

"la kan iso mbedakne, emang aku pernah ngechat kamu nggae kata mas Zizan?" (ya kan bisa di bedain, emang aku pernah ngechat kamu pakai panggilan mas Zizan?), tanyaku sambil memarahinya lewat pesan whatssapp

"iya sayang maaf....., soale aku tenan ga eroh lek kui mau duduk sampean" (iya sayang maaf.... soalnya aku beneran ga tau kalau itu bukan kamu), ucapnya sambil meluluhkanku

"ya mas Zizan", balasku sambil mengingat panggilan yang di buat oleh Laila untuk Zizanku

"udah-udah, gak usah di bahas", balasnya lagi

"iyaaa, masss Zizan", balasku

Setelah aku memarahinya, aku pun meninggalkan hp ku di depan televisi dan kemudian aku pun beranjak mandi dan makan karena sudah lapar, perutku saja sudah bunyi karena marah dengan Muhammad Azizan Zainuroin.

"krucuk....krucuk...krucuk....", bunyi perutku yang lapar

Lalu, aku pun mengambi piring dan melahap makanan ku yang telah ku ambil, tak lupa aku berdo'a sebelum makan agar tidak di makan juga oleh setan, karena kalau kita makan tidak berdo'a pasti bakalan dimakan juga sama setan.

Jadi, mau kalian makan apapun, pesanku jangan lupa berdo'a ya kawan-kawan supaya makanannya ga di makan sama setan, okey....

lanjut cerita, 

Setelah aku selesai makan, aku kemudian mandi dan setelah mandi aku melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu, cuci piring, mengangkat jemuran, melipat baju dan sebaginya seperti pekerjaan rumah yang lainnya ku kerjakan,

tak selang lama kemudian ternyata hari sudah menunjukkan malam dan kemudian aku pun bersiap untuk membuka buku dan belajar, setelah belajar aku melihat pesan notif dari hpku, yang ternyata pesan dari Zizan yang memanggilku,

"yang..."

"yang...."

"yang...."

"dalem mas Zizan", balasku

"hih.... ojo gae panggilan mas moh aku, gae panggilan biasane" (hih.... jangan pakai panggilan mas, gamau aku, pake panggilan yang biasanya), balasnya.

•••

SANTRI YANG KU TUNGGUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang