Setelah pembelajaran yang dilakukan di sekolah selesai dan bel pulang sekolah sudah di bunyikan, aku dan teman-temanku langsung pulang sekolah, sementara aku dan Nindiya, pergi ke taman kota, dan membeli jajan, aku tidak kelupaan menghubungi Zizan
"yang, aku ape neng taman kota" ( yang, aku mau ke taman kota), pesanku
"hati-hati", balasnya
"Oke", balasku
Sesampainya di taman kota, aku kemudian berkata kepadanya,
" kesini o, bonuse ketemu aku" (kesini aja, bonusnya ketemu aku), ucapku
"kapan-kapan ae" ( kapan-kapan aja), jawabnya
"yowes lekno" (yaudah kalau gitu), balasku
Aku memang kecewa tapi ya emang sih, jauh dari sana ke sini butuh waktu kurang lebih 1/2 jam an, jadi aku faham kenapa dia ga mau, karena jarak yang lumayan jauh juga jadi dia ga bisa untuk ke sini, dan dia ke sini kalau ke rumah neneknya aja karena rumah neneknya lewatnya daerah sini.
Aku pun melanjutkan makan segala jenis jajan bersama dengan Nindiya sambil bercerita- cerita tentang pacar masing-masing dan kita pulang dari sana hampir pukul 04.00 WIB, aku juga sudah di telfon ibuku berkali-kali, jadi aku dan dia memutuskan untuk pulang.
Sebelum pulang, aku mengabarinya terlebih dahulu,
"Aku pulang sek yang" (aku pulang dulu yang), ucapku
"hooh ati-ati", jawabnya
"Oke", iawab ku
Dan aku pun menuju kerumah temanku untuk memulangkannya dan kemudian aku pulang ke ruamhku dan sesampainya di rumah aku kemudian mengabarinya lagi,
"aku wes sampek" (aku udah sampai), chatku
"Oke, gek maem, salen ros sholat, sinau" (Oke, kamu cepet makan, ganti baju, terus sholat, belajar), balasnya
"iya iya kakandaa ku yang ganteng sendiri", balasku
"pinter", balasnya
Dan kemudian, aku pun meninggalkan handphoneku dan langsung ke kamar untuk mengambil baju dan handuk karena aku mau mandi dul. setelah mandi, aku kemudian mengambil nasi karena sudah lapar padahal aku sudah makan jajan tapi kalau ga makan nasi sama aja kaya ga makan, bener ga sih? atau cuma aku aja?, tapi emang bener kan, makan kalo ga ada nasi itu kaya ga makan seharian.
Jadi setelah makan, aku langsung melaksanakan sholat Ashar dan dilanjut dengan main sebentar dengan adekku, dan kemudian dia tiba-tiba telfon,
"Dring....... Dring...... Dring....", Suara telfonku bergetar
"Syaaa..... enek telfon, gek diangkat" (Sya..... Ada telfon, cepet diangkat), teriak Kakakku
"Iyo mbakkk", teriakku
Setelah aku, menjawab triakan kakakku yang menyuruhku mengangkat telfon dari handphone ku, aku pun mengambil handphone ku yang berdering dan saat ku cek ternyata Zizan yang menelfon dan aku pun mengangkatnya,
"Halo, assalamu'alaikum gantengkuu", ucapku
"Waalaikumsalam ya humairahku", jawabnya
"kamu neng di ae lo, kok gak enek kabar belas?" (kamu kemana aja lo, kok gak ada kabar sama sekali?), tanyanya
"mainan karo adek sayangkuu, cintaku, gantengku", ucapku
"owalah", jawabnya
"karo amel?" (sama amel?), tanyanya
"hooh, di tinggal karo mbak neng buri" (iya, di tinggal sama mbak ke belakang), jawabku
"owalah", jawabnya
"heem", jawabku
...
KAMU SEDANG MEMBACA
SANTRI YANG KU TUNGGU
Non-FictionBerpacaran dengan seorang santri sepertinya adalah hal bodoh yang aku lakukan, namun di saat aku mencoba untuk menjauhinya ia malah datang ke dalam mimpiku sambil berkata untuk menunggunya, aku bingung dengan semua ini, aku pun ingin mengakhiri ceri...