Chapter 34

14 5 0
                                    

Aku pernah berdo'a, "jika ia memang untukku maka jangan lah kau jauhkan dariku, jika ia milik orang lain kan aku juga orang lain, izinkan aku bahagia kali ini saja, karena mungkin nanti aku tidak bisa merasakan kebahagiaan yang sama yang tak pernah aku dapatkan dari seorang laki-laki", kurang lebihnya seperti itulah do'aku.

Entah mengapa aku serius dengan satu laki-laki yang ku sebut kekasihku, yang ku perjuangkan melalui do'a walau aku tau bahwa hubungan pacaran itu tidak di perkenankan, tapi aku ingin merasakan apa itu kebahagiaan yang di dapatkan orang-orang.

aku bukan wanita yang gila akan laki-laki, ketika aku mencintai seseorang maka aku akan menunggu orang itu, entah sampai bab berapa buku itu cerita itu berakhir, namun aku akan tetap menunggunya dan berdo'a untuknya.

Aku tak berniat meninggalkannya karena aku sungguh benar-benar mencintainya, dan karena dia aku yang awalnya jauh dari penciptaku menjadi dekat dengan penciptaku, aku tak pernah tau apakah ia ujian, ataukah ia pasangan, apakah dia seseorang yang diutus untuk menjadi pendampingku ataukah hanya sekedar ujian belaka yang akan menyakitiku di masa yang akan datang.

Semua itu masih menjadi teka-tekiku, jika kau bertanya apakah aku mencintainya?, maka saat itulah aku akan berteriak kepada dunia bahwa aku benar-benar mencintainya, aku tak pernah meminta ketampanan aku tak pernah meminta laki-laki ber uang tetapi aku hanya meminta seorang laki-laki yang penuh dengan kasih sayang.

Yang tak pernah kasar denganku, yang lembut ketika bertutur kata, dan yang mengerti keadaanku, semua itu memang simple tapi sayangnya tidak semua laki-laki bisa seperti itu, seorang wanita yang haus kasih sayang akan mencari seorang laki-laki yang banyak akan kasih sayangnya untuk wanita yang mencintainya.

Jika memang benar, cintaku habis di kamu maka kamu lah pemenangnya, dan jika nanti aku menjauhimu maka saat itulah agamaku sedang ku perkuat dan aku memantaskan diri untuk bersanding denganmu, jika aku menjauh dan mengatakan akan meninggalkanmu, jangan kau percaya, karena semua itu bohong, memang mulutku berkata bahwa aku akan meninggalkanmu namun yang harus kau tau, namamu ada di setiap do'a ku.

Cintaku tulus, penantianku tulus dan hatiku tulus, jika nanti ketika aku memutuskan itu semua dan memperbaiki diri, dan kamu menemukan wanita lain, aku harap kamu bahagia dengannya, karena seharusnya aku bersikap dewasa karena aku sudah dewasa, jika mencintaimu itu sakit lebih baik aku sakit selamanya karena berhenti mencintaimu tak bisa merubah perasaanku, sayangku dan tulusku.

Jika kau adalah duri, maka aku akan memeluk erat duri itu sampai duri itu menemukan sebuah duri lain yang bisa membuat mereka bersatu, walau aku terluka, aku harap kau bahagia, aku tak tau ending dari cerita ini seperti apa, karena yang ku tau aku hanya mencintaimu dan aku hanya menyayangimu seorang

...

SANTRI YANG KU TUNGGUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang