Chapter 17.

61.7K 3.7K 109
                                    

"Aska." Aska melihat ke orang yang memanggilnya, ternyata Nete.

"Ada yang mau gue omongin sama Lo." Ucap Nete, Aska mengangkat alisnya seakan berbicara apa.

"Ga nyangka kan Lo, Mak lampir kaya dia bisa nangis." Nete menunjuk Rachel didepannya, ya keduanya sedang melihat Rachel yang sedang menangis dengan kaki ditekuk dan kepalanya ditenggelamkan ke lutut.

"Lebih ga nyangka lagi sahabatnya ga bantuin dia." Sindir Aska menatap Nete tajam.

"Gue bantuin ko." Sangkal Nete dan Aska mendengus. "Tapi nanti, ga sekarang."

"Ngomong apa?" Tanya Aska.

"Setahu gue Lo suka Eve, tapi kenapa Lo ga bantuin dia dan malah ngejar Rachel?"

Aska terdiam, dirinya juga tidak tahu. Biasanya ia akan marah jika seseorang menyakiti Eve , tapi tadi dirinya tidak peduli. "Bukan urusan Lo." Terjadi keheningan diantara Keduanya.

"Gue bisa bantuin Lo." Ucap Nete tiba-tiba.

"Maksud Lo?"

"Gue bisa bantuin Lo dapetin Rachel, tapi bantuin gue."

"Gue bisa sendiri."

"Yakin? Lo tahukan alesan Rachel marah sama gue, itu karena dia masih cinta sama Nathan makanya dia marah dan gue bisa bantuin Lo supaya dia suka sama Lo." Ucap Nete.

"Sebenarnya apa hubungan Lo sama Nathan?" Meskipun Aska tidak peduli, tapi dirinya kesal karena selalu Nathan yang menjadi penghambat hubungannya dengan perempuan.

"Gue akan kasih tahu semuanya, tapi Lo setuju sama tawaran gue."

"Apa?"

"Oke, gue anggap Lo setuju. Gue minta semua bukti tentang ibu kandung Nathan." Nate tahu Aska sudah mempunyai bukti tentang ibunya Nathan, tapi Aska masih menutupinya karena tidak berani memberitahukannya kepada Nathan dan Serena juga melarang dirinya memberitahukan semuanya kepada Nathan.

Aska terkejut mendengar ucapan Nete. "Lo tahu?"

"Tentu, jadi... Boleh gue minta?"

Aska bimbang jadinya, dirinya tidak mungkin memberikan bukti itu kepada orang lain. Aska menatap Nete intens, dirinya bingung untuk apa Nete meminta info tentang ibunya Nathan.

"Tenang aja, gue bukan orang lain tapi tunangan Nathan." Sahut Nete seakan mengerti pikiran Aska, Nete tersenyum manis.

Tadinya Aska masih santai, tapi saat tersadar. "Hah!"

Nete langsung menutupi mulut Aska agar teriakan Aska tidak terdengar oleh Rachel. "Jangan teriak, Lo ga salah dengar."

Ehemm

Entah kenapa tenggorokan Aska terasa kering mendengar ini, ternyata Nathan playboy itu pikirnya. "Gimana cara Lo kasih tahu Nathan? Asal Lo tahu Nathan tidak mudah percaya orang, bahkan gue sama sahabat gue sering ingetin dia tapi dia ngeyel sama kebenciannya."

"Soal itu menjadi urusan gue, jadi?"

Aska menyerahkan flashdisk kepada Nete, entah kenapa dirinya sangat percaya perempuan dihadapannya. "Semuanya ada disini."

"Kenapa Lo bawa flashdisk ini kemana-mana, ga takut jatuh terus diambil orang?" Tanya Nete heran.

"Gue bersyukur kalo kaya gitu, biar semua orang tahu dan anggap Nathan bodoh." Nete tidak tersinggung tunangannya dihina, dirinya malah terkekeh.

"Lo ga cemburu lihat Nathan sama Eve pacaran?" Aska sangat penasaran melihat respon Nete yang santai melihat tunangannya berhubungan dengan wanita lain.

Figuran Menjadi Tunangan Protagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang