Chapter 44.

35.6K 2.7K 615
                                    

Mamah♥️
Mamah ingin bertemu kamu, di cafe xxxx

"Siapa?" Tanya Nete.

"Mama, ngajak bertemu." Jawab Nathan datar tidak seperti biasanya, Nete menggenggam tangan Nathan dan mengecupnya.

"Aku temenin kamu."

"Tapi---"

"Jangan khawatir, aku sekarang tunangan kamu. Jadi, kita harus menghadapi masalahnya bersama-sama." Potong Nete, hati Nathan terasa menghangat ia tersenyum lalu mengangguk.

Nathan kembali menggenggam tangan Nete untuk pergi, tapi Nete malah terdiam tidak berjalan.

"Kenapa berhenti?" Tanya Nathan.

"Nathan." Panggil Nete tersenyum manis.

"Iya." Jawab Nathan curiga, dengan gerakan cepat Nete mengecup bibir Nathan.

"Semangat dari aku, buat hadapi mama kamu." Seru Nete sambil berlari menjauh karena malu, Nathan terdiam terpaku mendapatkan kejutan spesial dari Nete.

Seakan tersadar, wajahnya memerah malu dan tangannya memegang bibirnya yang tadi di kecup Nete. "ARGGGG NETE KAMU MENGUBAH PRINSIPKU!" seru Nathan tak kalah kencang, ia tidak menyangka Nete berani nyosor duluan kepadanya dan rasanya sangatlah manis membuat Nathan kecanduan.

Sudah gantle dirinya tidak menyentuh Nete, Sekarang malah tunangannya yang mancing dirinya duluan. Jika begini, bisakah ia tahan nanti? Sepertinya tidak, karena ia sudah candu.

Nete tertawa melihat Nathan yang seperti itu, ia menunggu Nathan di luar mobil. Tak lama Nathan datang dengan wajah merah dan juga kesal.

"Kamu marah?" Tanya Nete sambil masuk ke mobil, Nathan menggelengkan kepalanya.

"Terus kenapa diam?" Tanya Nete heran.

"Mauuu lagi." Rengek Nathan, Nete melongo melihat Nathan seperti anak kecil spontan ia menutupi mulutnya dengan tangan.

"Ga boleh!"

"Terus ngapain kamu mancing aku." Ujar Nathan memanyunkan bibirnya, ko Nete jadi geli ya.

"Karena dulu aku pernah janji sama kamu, kalo kamu putus sama cewek drama itu aku kasih kamu ciuman." Jawab Nete cepat tapi dengan wajah polos.

"Tapikan, ARGGGG tau ah." Nete tertawa melihat Nathan yang frustasi tapi dimatanya sangat menggemaskan, ia mencubit pipi Nathan keras.

"Seperti yang kamu bilang, ciuman nya nanti saat kita sudah menikah."

"Oke, lihat saja nanti. Aku habisi kamu, ga akan aku kasih ampun." Jawab Nathan menggebu-gebu, entah mengapa firasat Nete jadi tidak enak.

"Nathan, kayanya aku ga jadi terima kamu deh."

"Kenapa?!" Tanya Nathan ngegas, ia bahkan langsung memberhentikan mobilnya.

"Gue takut Lo ga kasih ampun."

Pecah Sudah tawa Nathan melihat Tunangannya yang seperti itu, ah sepertinya hanya Nete yang bisa membuat mood dirinya kembali membaik. Tidak masalah lah dirinya sudah ternodai, toh di nodai nya oleh tunangannya sendiri.

Nathan baru sadar, kosakata Nete berubah. "Aku kamu?"

"Iya, kan sekarang kita sudah tunangan resmi." Jawab Nete, Nathan mengacak rambut tunangan dan tangan satunya lagi menyetir.

"Gemes aku sama kamu."

"Iya dong, tunangan siapa dulu?"

"Jonathan lah." Jawab keduanya Serempak, lalu tertawa bersama dengan kekonyolan yang keduanya lakukan.

Figuran Menjadi Tunangan Protagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang