Chapter 49.

26.6K 1.7K 159
                                    

"Princess, kamu yakin gapapa kami tinggal?" Tanya Jason kepada anaknya, dirinya sungguh mengkhawatirkan putrinya.

"Aku gapapa Dad, disini juga ada Rachel yang jagain aku."

"Mas, aku ga mau pergi. Gimana kalo kamu aja yang urusin bisnis disana, aku disini jagain princess." Ujar Aneisha, ia juga khawatir meninggalkan putrinya yang sedang sakit seperti ini.

"Berarti mas sendirian dong." Ujar Jason cemberut.

"Paling beberapa hari aja mas, kamu tega ninggalin princess dalam keadaan seperti ini?" Ngegas Aneisha.

"Iya-iya, Mas sendiri yang pergi." Bahu Jason turun karena lesu harus pergi sendirian, biasanya selalu ditemani Sang istri tapi sekarang benar-benar sendiri.

"Dad, mom. Nete gapapa disini, mending mom temenin Daddy aja. Kasihan dia, wajahnya lesu banget kaya orang yang ga makan setahun." Ujar Nete tidak tega melihat Daddy-nya seperti itu.

"Gapapa princess, Daddy pergi sendiri aja. Mana tega Daddy biarin kami ninggalin kamu kaya gini, setidaknya ada mom disini. Kamu ga usah mikirin Daddy, biar nanti di sana Daddy cari mommy baru buat kamu- awsss." Dengan tidak berperasaan Aneisha menjiwir telinga suaminya kencang.

"Berani kamu kaya gitu, aku potong masa depan kamu." Ancam Aneisha dengan mata melotot menatap suaminya.

"Peace sayang, mas bercanda. Galak banget jadi bini, beneran cari istri baru tahu rasa kamu." Ujar Jason tapi diakhiri dengan gumaman, tak lupa tangannya menutupi masa depan miliknya sambil bergidik ngeri.

"Sebenarnya ga masalah kamu cari yang baru, aku juga bisa cari suami baru." Ucap Aneisha balas dendam.

"Kamu macam-macam, aku bunuh cowok itu!" Ujar Jason menatap istrinya tajam, Aneisha meledek suaminya dengan mulut di menye-menye.

"Sana pergi deh, biar aku gampang dapat Daddy baru buat princess." Usir Aneisha santai, Jason yang takut istrinya mencari penggantinya langsung memeluknya erat dari samping. Sudah susah-susah ia mendapatkan restu dari orang tua istrinya, mana bisa Aneisha mencari penggantinya.

"Mas, bercanda sayang. Jangan gitulah, bukannya kita lagi program bayi ya biar bisa saingan sama Serena." Ujar Jason berusaha membujuk istrinya, berbeda dengan Nete yang melotot melihat Daddy-nya.

"Apaan, Nete ga mau punya adik." Seru Nete, ia masih sabar melihat kemesraan orang tuanya tapi soal punya adik dirinya tidak ingin. Bahkan Rachel yang ada di sana pun pura-pura tidak melihat keromantisan keluarga Rayyanza, meskipun dihatinya ada rasa mengganjal karena dirinya sangat merindukan keluarganya. Tapi Rachel berusaha mengusir rasa rindu itu, karena dirinya tidak ingin terjerat masa lalu lagi. Sudah cukup dirinya menjadi orang bodoh, bahkan keluarganya pun tidak mencari dirinya dan meminta maaf padanya padahal mereka sudah tidak punya apa-apa.

"Kamu ga punya pilihan princess, kar--"

"Mas, udah. Lebih baik kamu cepat pergi! Kasian rekan kerja kamu nungguin di sana." Ujar Aneisha memotong ucapan suaminya, bisa gawat kalo Nete ngambek nanti.

"Gapapa dia nungguin, mas yang berkuasa." Bangga Jason membuat Aneisha mendengus.

"Ckckck, jadi miskin tahu rasa kamu."

"Sayang, ko kamu gitu sih. Kalo aku miskin, kamu ga bisa beli tas LV lagi." Ujar Jason.

"Kata siapa, aku kaya tanpa kamu beri." Jawab Aneisha, Rachel yang melihat itu menggelengkan kepalanya takjub dengan pasutri yang kaya raya itu.

"Jadi miskin tahu rasa kamu." Ucap Jason membalikkan ucapan istrinya.

"Mas!" Seru Aneisha kesal.

"Iya-iya, mas berangkat sekarang." Jason menghampiri putrinya yang sedang berbaring.

Figuran Menjadi Tunangan Protagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang