Chapter 28.

73.5K 5K 168
                                    

Sedari mereka duduk diruang tamu tidak ada yang berucap apapun, bahkan Nete menundukkan kepalanya karena sedikit takut dengan tatapan tajam pria paruh baya dihadapannya.

"Jelaskan." Tekan pria paruh baya yang tak lain adalah Daddy-nya Nete.

"Seperti yang Om lihat." Jawab Nathan santai.

"Kamu!"

"Kalo Om mau nikahin Nathan sama Nete, ayo Nathan siap." Jawabnya tegas.

Jason mendengus. "Bocah ingusan seperti kamu mau nikahin anak saya sekarang? Punya apa kamu, sampai berani ingin menikah dengan princess saya. Jajan saja masih minta orang tua, laganya mau nikah sama anak orang. Mau kasih makan apa anak saya nanti, dengkul kamu?"

Nathan terdiam, benar meskipun dirinya punya penghasilan dari balapan. Apakah cukup untuk menghidupi Nete dan anaknya kelak?

"Kasih Nathan kerjaan Om."

"Ada, jadi OB mau?" Ledek Jason, Xavier ingin tertawa melihat anaknya yang tidak berkutik jika bersama Jason.

"Engga jadi, Nathan mau nerusin perusahaan papah aja."

"Bagus, bagus. Kamu tahu? Anak saya sudah ada yang lamar ngantri lagi, ada anak bangsawan, anak polisi, anak pejabat, anak presiden dan masih banyak lagi. Jadi, kalo kamu mau nikahin anak saya. Kamu harus jadi orang sukses, baru saya bisa pertimbangkan."

Nete yang mendengar itu langsung mendongak menatap Jason, apakah benar ngantri sebanyak itu? Wah bisa Nete pertimbangkan nih buat jadi harem.

"Jangan macam-macam Nete, Lo cuman milik gue." Bisik Nathan seakan mengerti dengan pikiran gadisnya, ia tidak suka melihat tatapan binar saat mendengar ada anak yang lebih sukses darinya melamarnya.

Nete mendengus, ia meleletkan lidahnya meledek Nete. "Lo kelamaan, gue cape nunggunya."

"Jangan bisik-bisik, masalah ini belum selesai." Seru Jason lagi, Nete spontan langsung menunduk.

"Mas, udahlah. Ga kasihan sama putri  kamu yang ketakutan, dari tadi dipelototi terus sama kamu." Ujar mommy Nete namanya Aneisha Rayyanza, istri dari Jason.

Nete tidak tahu harus bersikap seperti apa, di kehidupannya dulu ia tidak memiliki orang tua jadi dirinya bingung. Tak sengaja matanya melirik Nathan yang sedang menatap dirinya dengan pandangan memuja sambil menopang dagu, seketika rasa takut dan bingung hilang digantikan rasa dongkol kepada Nathan.

"Daddyyyyy." Rengek Nete mendekati Jason dan langsung memeluknya erat, Nete tidak tahu kenapa ia bersikap seperti ini tubuhnya spontan memeluk pria yang awalnya Nete tidak kenal.

"Jangan peluk Daddy, Dad lagi marah sama kamu." Nete heran tidak ingin dipeluk tapi tangannya malah membalas pelukan dirinya, rasa hangat menjalar ke seluruh tubuhnya. Pelukan seperti ini yang Nete inginkan sedari dulu, ia merasa aman berada dipelukan Daddy pemilik asli.

"Nete sangat rindu Daddy." Lirih Nete, ia sungguh menginginkan pelukan orangtuanya seperti ini.

"Daddy enggak tuh." Jason memalingkan wajahnya.

Nete sangat ingin menangis, tapi ia tidak boleh menangis takut orang-orang disini khawatir dan mencurigainya. Nete menatap Jason lalu mengerucutkan bibirnya merajuk. "Yaudah, Nete mau peluk mommy aja. Ga mau sama Daddy, jahat!"

Nete akan melepaskan pelukannya, tapi Jason mengeratkan pelukannya. "Eh eh eh enak aja, mommy belakangan. Kamu harus peluk Daddy sampai dad puas, kamu udah Daddy maafin."

Nete terkekeh lucu melihat sifat Jason yang sungguh sangat menyayanginya, Aneisha yang jengah dengan sifat suaminya melepas paksa pelukan anak dan ayah itu.

Figuran Menjadi Tunangan Protagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang