Chapter 10.

94.5K 5.4K 61
                                    

"Berarti bukan sama Eve, Nat?" Ucap salah satu anggota, ucapannya membuat yang sedang tertawa langsung terhenti. Para crush Eve mengepalkan tangannya emosi, bahkan menatap Nathan tajam.

Jawaban Nathan hanya mengangkat bahunya acuh dan itu membuat crush Eve tambah marah.

"Ingat! Lo udah pacaran sama Eve." Ucap Aska tegas dengan tatapan tajamnya.

"Dan ingat! Lo tahu alasan gue pacarin dia." Jawab Nathan santai tapi ia tersenyum menyeringai.

"Kalo diantara kalian ada yang suka cewek itu, ungkapin..... jangan kaya orang dungu." Sindir Barra, si mulut tajam. Lebih baik Barra diam saja dari pada berbicara tapi seperti silet sangat tajam.

"Gue ga cinta, cuman hanya ingin melindungi dan satu lagi dia punya nama bukan cewek itu tapi Eve." Sahut Bobby sambil memakan cemilannya dengan santai.

"Ga peduli dan satu lagi gue ga mau persahabatan kita hancur hanya karena cewek, menjijikan." Sahutnya mengikuti perkataan Bobby lalu membenarkan kacamatanya dan melanjutkan membaca.

Bastian dan Aska terdiam membisu, benar yang dikatakan Barra. Kita tidak mungkin berantem hanya karena masalah cewek, apalagi cewek itu orang baru di hidup mereka.

"Bas, daripada Lo mikirin Eve mending sama gue aja cari cewek yang bahenol. Gue punya banyak kandidat, dijamin ORI." Ucap Bobby dengan mulut penuh.

Pluk

"Makan tuh ORI." Sahut Bastian menimpuk Bobby dengan sendalnya, sedangkan Aska dirinya malah memikirkan Rachel dan ucapannya di UKS.

"Anj*Ng Lo, sini berantem sama gue." Bobby mengangkat lengan bajunya sampai siku dan terlihatlah tangan berlemak bukan berotot.

Mereka langsung tertawa mendengar itu. "Mana otot Lo, makanya jangan makan terus dasar ikan buntel." Sindir Bas, Bobby mengerucutkan bibirnya dengan wajah selay.

"Jijik gue." Alex bergidik ngeri melihat wajah Bobby yang alay menurutnya.

"Nathan." Panggil Aska.

"Hemm."

"Ketua cobra ngajak balapan, terima ga?" Tanya Aska, mereka langsung terdiam karena obrolannya sudah serius.

Nathan tidak langsung menjawab, ia malah mengetuk-ngetuk jarinya ke meja sampai berbunyi tuk tuk tuk dan perlakuan Nathan membuat yang lainnya bergidik takut kecuali alex, Barra, dan Aska.

"Siapa yang mau lawan Edgar?" Tanya Nathan dingin, para junior menunduk takut.

"Gue ga mau pak ketu, bawa badan aja berat apalagi harus bawa motor kebut." Jawab Bobby, sebenarnya mereka ingin tertawa ngakak mendengar ucapan Bobby tapi mereka menahannya takut Nathan marah.

"Sebenarnya gue mau, tapi gue lagi ada urusan pak ketu." Sahut Bastian.

"Kalian bertiga?" Tanya Nathan santai, tapi tangannya mengelus leher bekas gigitan Nete.

"Gue sibuk." Sahut Alex menyeringai, Nathan mendengus dirinya sangat tahu kesibukan apa yang akan Alex lakukan.

"Ada urusan." Sekarang Barra yang berbicara.

Sekarang tatapan Nathan tertuju pada kandidat terakhir, Aska yang ditatap seperti itu lumayan gugup karena tadi dirinya melamun. "Gue- gue siap." Jawabnya tegas.

"Bagus, gue paling ga suka ada seseorang yang ga serius saat seperti ini." Aska yang merasa Nathan berucap kepadanya pun menunduk.

"Sorry."

Nathan berdiri dari duduknya, ia menatap semuanya tajam. "Gue perintah! Yang sudah senior ajarkan junior dengan ketat, bulan depan bagian junior yang maju ke depan. Jika ada yang bisa Lolos, gue kasih motor satu."

Figuran Menjadi Tunangan Protagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang