Chapter 45.

52.8K 3.4K 333
                                    

"Lalu siapa yang memberikan ginjal itu pada, Tante?" Bella sungguh penasaran, karena dulu dokter bilang hanya ada seseorang tapi tidak menyebutkan namanya siapa.

"Teman Nathan namanya Eve, tapi sebagai imbalan dia ingin Nathan mengorbankan kebahagiaannya untuk orang itu. Keduanya berpacaran, tapi hanya Eve yang mencintainya sedangkan Nathan melakukannya karena keterpaksaan."

"Belum sampai disitu, karena ucapan Tante yang menghasut Nathan untuk membenci Bunda Serena dia menjadi jauh dengan papa Xavier. Nathan sendirian Tante... menanggung beban yang dia pikul, apalagi saat Tante mengajak Nathan untuk bertemu. Aku pernah melihat dia bahagia karena Tante mau bertemu dengannya, tapi lagi-lagi Tante bertemu karena ada maunya. Tante tahu? Nathan rela memakan makanan yang bisa saja merenggut nyawanya kapan saja hanya karena tidak ingin membuat Tante kecewa padanya, tapi apa yang dia dapatkan dari Tante? Hanya ketidakpedulian. Jika aku ada diposisi Nathan, mungkin aku tidak akan peduli pada Tante dan lebih memilih menjauh atau menganggap orang tuaku sudah tiada."

"Tapi sayangnya dia Nathan, cowok terkuat yang pernah aku temuin. Aku tidak tahu apalagi yang Nathan korbankan untuk Tante, karena hanya Nathan dan tuhan yang tahu. Dan sekarang aku pastikan Nathan tidak akan mengharapkan kasih sayang dari Tante lagi. Karena sudah aku, keluarga Nathan yang sekarang, dan ada sahabatnya yang sayang kepadanya."

Deg

Bella sudah meneteskan air matanya mendengar cerita dari Nete, ia tidak percaya anak yang selama ini dirinya benci mengorbankan banyak untuknya. Tapi ia hanya memberikan luka Kepada anaknya, jika waktu bisa di putar Bella ingin merubah semuanya. Bella buru-buru menghapus air matanya saat  melihat bayang-bayang seseorang diluar.

"Apakah Tante menyayangi, Nathan?" Tanya Nete lagi.

"Asal kamu tahu Nete, saya tidak pernah menyayangi anak itu. Gara-gara dia hidup saya hancur, bahkan jika waktu bisa diputar kembali saya ingin membunuhnya!" Seru Bella dengan tangan bergetar.

"Apa maksud Tante?" Tanya Nete tidak mengerti, jelas-jelas tadi Bella seperti orang frustasi tapi sekarang kenapa berubah. Tapi matanya terlihat terkejut melihat bayang-bayang seseorang yang pergi, Nete menghela nafasnya pasrah.

Setelah melihat orang itu pergi pecah sudah tangisan Bella.

"Kenapa Tante melakukan itu?" Tanya Nete tidak habis pikir, tapi Bella hanya tersenyum miris.

"Apakah ada seorang ibu yang membenci anaknya?" Tanya balik Bella dengan suara serak karena sehabis menangis.

"Ada, contohnya Tante." Ujar Nete songong.

"Dulu saya memang membenci Nathan, tapi sekarang saya sadar. Saya melakukan kesalahan besar dan mungkin tidak termaafkan." Ujar Bella.

"Aku senang Tante sadar, mulai sekarang.... Aku minta Tante jauhi Nathan." Ucap Nete tegas, ia tidak ingin Nathan sakit hati lagi.

"Tante tidak bisa!"

"Kenapa? Karena Tante ingin menebus kesalahan yang Tante perbuat?" Ucapan Nete membuat Bella terdiam, memang benar Ucapan Nete.

"Terlambat! Nathan sudah mengetahui semuanya dan mungkin sekarang Nathan yang membenci Tante."

"Maksud kamu?"

"Benar, Nathan sudah berbaikan dengan keluarga barunya. Jadi, jika memang Tante menyayangi Nathan biarkan dia bahagia dengan keluarga barunya Sekarang."

"Tante--"

"Tante, tolong biarkan Nathan bahagia dengan pilihannya sendiri. Bukankah Tante juga sudah mempunyai keluarga baru dan mungkin anak baru? Jadi biarkan kalian bahagia dengan kehidupan kalian masing-masing, kecuali..." Nete tidak membiarkan Bella mengucap apapun, ia juga menggantungkan ucapannya.

Figuran Menjadi Tunangan Protagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang