Chapter 43.

38.7K 2.9K 305
                                    

Nathan.
Nete, aku mau bertemu kamu.

Sweetheart❤️
Ngapain?

Nathan.
Di pantai xxx, pokonya datang aja.


Sweetheart❤️
Oke.

Nathan sudah diperjalanan menuju pantai xxx, 20 menit kemudian ia sampai. Dengan senyuman yang tidak pernah luntur dari bibirnya, ia berlari menghampiri Nete. Nathan langsung memeluk Nete erat dan mengangkat tubuh Nete lalu memutar-mutar tubuh keduanya.

Nete yang terkejut dan takut jatuh langsung memeluk leher tunangan erat.

"Nathan stop! Kepala gue pusing." Keluh Nete, dengan patuh Nathan berhenti lalu menurunkan Nete.

"Lo kenapa sih?" Tanya Nete heran dengan tingkah laku Nathan yang tidak biasa, bukannya menjawab Nathan malah senyum-senyum tidak jelas.

"Nathan, please deh. Jangan jadi orang gila, atau Lo bukan Nathan ya? Setahu gue dia minim ekspresi, apa jangan-jangan Lo kembarannya?!" Tuduh Nete, sedikit takut juga melihat Nathan seperti tadi.

"Aku bahagia." Ucap Nathan dengan senyuman manisnya.

"Hah?!"

"Aku bahagia Nete, keluarga aku sudah kembali." Serunya, Nathan seperti anak kecil yang dibelikan mainan oleh orang tuanya.

Senyum Nete merekah, ia ikut senang dengan kabar ini. Itu artinya masalah satu sudah terpecahkan, tinggal masalah lainnya. "Selamat, gue ikut senang dengarnya."

"Semuanya berkat kamu, makasih sweetheart."

"Sama-sama."

"Dan, ada satu kabar gembira lagi." Seru Nathan sekarang wajahnya berseri bahagia.

"Apa?"

"Gue bakal jadi kakak."

Nete blank sebentar, matanya terkejut ia menutupi mulutnya dengan tangan. "Maksud Lo, Bunda Serena?"

"Iya, Bunda hamil dan gue punya adik baru."

Nete antara senang dan juga lucu, senang mendengar Serena mempunyai bayi dan juga lucu diusia Nathan yang menginjak 19 tahun ia akan menjadi seorang Kakak. Perbedaan umur yang sangat jauh, Nete terkekeh membayangkan gimana sikap Nathan nanti.

"Kenapa ketawa?" Tanya Nathan heran.

"Lucu aja, adik Lo nanti muda sedangkan Lo udah tua."

"Iya juga ya, tapi tenang aja Net ketampanan aku ga akan luntur ko."

Lagi-lagi Nete tertawa dengan ke narsis an Nathan, "Gr Lo."

Keduanya berjalan-jalan di tepi pantai dengan tangan saling bertautan, tiba-tiba Nete berhenti membuat Nathan juga ikut berhenti.

Nathan melihat wajah Nete yang sekarang sedang memejamkan matanya, satu kata untuk Nete adalah cantik. Apalagi bulu matanya yang panjang dan lentik juga bibir ranumnya Sangat menggoda dirinya, Nathan menelan ludahnya melihat pemandangan yang membuat hatinya bergemuruh. Ia menatap Nete memuja sungguh Nathan sangat menyukainya, ia akan melakukan apapun untuk gadis dihadapannya.

Angin sepoi-sepoi dan bau air Laut perpaduan yang pas dan sangat menyejukkan untuk orang-orang, Nete menghirup dalam-dalam udara disini yang memberikan ketenangan padanya, Nete merasa bebannya sedikit berkurang.

"Cantik."

Mata yang tadinya terpejam langsung terbuka mendengar gumaman Nathan. "Lo bilang apa?"

"Cantik."

Figuran Menjadi Tunangan Protagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang