Chapter 22.

59.1K 3.9K 108
                                    

Nete dkk sudah berkumpul kembali dan sekarang mereka menuju kantin dengan obrolan.

"Huh akhirnya kalian baikan, jadi gue ga perlu pilih salah satu diantara kalian lagi." Keluh Agnes merasa lega.

"Jadi intinya, sekarang Nathan punya siapa?" Tanya Amel datar, tanpa melihat suasana yang langsung hening.

Dengan kesal Agnes menginjak kaki Amel lalu berlari bersembunyi dibelakang tubuh Nete, yang paling Agnes takuti diantara mereka ya Amel karena auranya seram.

"Lo jangan rusak suasana dong Mel, gue ga mau ya harus milih salah satu lagi." Cicit Agnes, membuat Nete dan Rachel tertawa.

"Kalian tenang aja, gue udah move on ko dari Nathan dan kalo Nete mau sama Nathan gue setuju. Daripada Nathan sama ratu drama, mending sama Lo aja." Ujar Rachel tersenyum tulus.

"Lo yakin?" Tanya Amel, Rachel menganggukkan kepalanya.

"Iya."

"Kalo misal saat ini gue ada hubungan sama Nathan, ga masalah?" Pancing Nete ingin melihat respon Rachel.

"Ga masalah, lagian ngapain gue peduli sama orang yang ga peduli sama gue? Lebih baik gue fokus sama orang-orang yang peduli sama gue, contohnya Lo."

"Berarti gue bebas dong." Sahut Nete lega.

"Syukurlah, engga ada perang lagi, tapi tunggu! Maksud Nete bebas apa?" Sekarang Agnes yang merusak suasana.

"Nanti juga Lo tahu sendiri." mereka melanjutkan jalannya, berbeda dengan Amel yang menatap Nete intens. Berarti dugaannya selama ini benar, kalo Nete ada hubungan dengan Nathan- pikir Amel.

"Hati-hati di sana ada Eve." Ujar Rachel tiba-tiba.

"Ck kaya hewan buas aja, harus hati-hati." Cibir Amel datar.

"Bukan kaya gitu Mel, masalahnya dia tuh cewek drama dan gue yakin dia mau buat drama baru lagi." Rachel khawatir Eve Melakukan sesuatu untuk mereka, tidak peduli jika kepadanya tapi bagaimana jika Eve berbuat jahat kepada sahabatnya.

Nete melihat Eve yang berlawanan arah dengannya, ia tersenyum menyeringai memikirkan rencana. "Kalian mau lihat ratu drama yang sesungguhnya ga? Tanya Nete.

"Maksud Lo?" Ujar Rachel.

"Jangan bilang Lo mau bully Eve?" Tebak Agnes, Nete bisa melakukan apapun yang dia inginkan karena bokap Nete berada dibelakangnya.

"Apa! Bukannya Lo paling ga suka bully ya Net?" Tanya Rachel heran tapi juga penasaran, apa yang akan Nete lakukan?

"Ingat! Jangan macam-macam." Nete tertawa mendengar ucapan Amel, memangnya dirinya mau melakukan apa? Dan memang dirinya tidak bisa menyembunyikan apapun dihadapan Amel yang intuisi nya sangat tajam. Mungkin?

"Rachel, lihatin gue ya? Siapa tahu Lo bisa belajar dari gue, agar tidak bodoh kaya sekarang." Rachel melotot kearah Nete, enak aja dirinya dikatain bodoh.

Nete berjalan paling depan diantara mereka dan seperti yang mereka duga Eve akan membuat drama baru agar orang-orang membenci mereka.

Eve menabrakkan diri dengan jus jeruk dan kuah bakso yang masih panas hampir mengguyur tubuh Nete. Untung saja Nete pintar ia menyentak kuah bakso itu dan membiarkan jus jeruk yang mengenai seragamnya, dalam hati Nete tertawa puas saat melihat kuah panas itu mengenai tangan Eve.

"Awsss panas!" Seru Eve histeris.

Sedangkan sahabatnya tercengang melihat aksi nekat Nete, Amel yang melihatnya mendengus.

"Nete Lo gapapa?" Tanya Rachel khawatir.

"Telunjuk Lo merah, aduh gawat kalo bokap Lo tahu. Nanti om Jason potong uang jajan gue, bentar gue beli salep dulu biar luka Lo ga ada bekasnya." Cerocos Agnes sambil melihat telunjuk Nete yang memerah, karena tadi menyentak mangkuk itu ditambah kena kuah bakso sedikit.

Figuran Menjadi Tunangan Protagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang