Nete menyesal mengucapkan kata-kata tadi kepada Nathan, sekarang ia dan Nathan menjadi pusat perhatian murid-murid Ephnane School. Nete inisiatif sendiri memeluk pinggang Nathan erat bahkan ia menenggelamkan wajahnya dipunggung lebar Nathan.
"Lihat deh, itu pangeran gue sama siapa?"
"Dia bukan Eve kan, siapa ya?"
"Kaya kenal, tapi siapa?"
"Gue ga rela pangeran gue sama perempuan lain."
"Sumpah penasaran, pasti ada keributan lagi."
"Tas itu kaya teman sekelas gue, ah iya! Itu Nete." Seru salah satu murid dan masih banyak lagi, mereka menjadi heboh.
Inti silent boom dan Eve mendekati motor Nathan, sedari tadi wajah Eve tidak enak dipandang dan juga menampilkan wajah murung.
"Turun!" Titah Nathan.
"Nathan, ngapain Lo bawa gue sampai sini." Geram Nete dengan suara kecil.
"Bukannya Lo yang ingin gue berakhir sama Eve?" Ujar Nathan tanpa rasa bersalah.
"Tapi ga kaya gini juga Nathan, yang ada gue dibunuh sama fans fanatik Lo. Aarrggg kesal gue, terus gue harus ngapain?" Lirih Nete, pikirannya menjadi buntu sekarang, bukan seperti ini yang ia inginkan.
Dengan santainya Nathan turun, ia berbalik ingin melepaskan helm Nete tapi suara seseorang menghentikannya.
"Kalo kaya gini jadinya, ngapain gue berangkat sama Lo harus sembunyi-sembunyi dari sahabat gue." Gumam Nete kesal, tapi tidak dipedulikan Nathan.
"Nathan." Lirih Eve dengan suara lirih.
"Nathan, siapa yang Lo bawa?" Tanya Bobby, sedangkan Alex dan Barra sudah tahu siapa perempuan itu.
"Jahat ya Lo Nat! Ingat, Lo udah punya pacar." Ujar Bastian sedikit emosi, ia tidak tega melihat wajah sedih Eve.
"Woy jal*ang turun Lo!" Seru Bastian lagi, Nete yang tidak suka dengan panggilan itu mendongak dan menatap tajam Bastian.
Murid-murid jadi heboh, saat tahu dia adalah anak pemilik sekolah ini. Nete turun ia melepaskan helmnya dengan santai, jika sudah seperti ini untuk apa takut sudah terlanjur juga. Nete mengangkat dagunya tinggi, ia tidak boleh terlihat lemah.
Tangan Eve mengepal, ia tidak terima Nete dengan pacarnya. "Kak, apa maksud semuanya?"
Nete berjalan dan berhenti disamping Nathan, ia menyilangkan tangannya dengan santai. Ia ingin melihat apa yang akan Nathan lakukan?
"Bukannya Lo mau bilang sesuatu sama pacar Lo?" Ujar Nete sengaja, Nathan menjadi bungkam sekarang.
"Kak, apa kak Nathan mau jelasin sesuatu sama aku?" Ujar Eve dengan suara lembutnya, Eve tidak boleh membuat masalah sekarang takutnya Nathan menjauhi dirinya.
"Gue--" Nathan menatap Eve, ia jadi bingung sekarang. Meskipun dirinya tidak mencintai Eve, tapi ia harus bertanggung jawab karena dirinya sangat berhutang Budi padanya.
"Iya kenapa, kakak ga ada hubungan apapun sama kak Nete kan?"
"Gue--"
"Jawab kak, tadi itu kak Nete cuman numpang kan." Eve menatap Nathan sendu dan juga permohonan.
Nathan menghela nafasnya dengan berat. "Guemaungajaklojalannantimalam." Mereka melongo mendengar ucapan Nathan, begitupun Nete yang sama tidak mengerti juga.
"Apa kak?"
"Gue mau ngajak Lo jalan nanti malam." Ucap Nathan datar, dirinya tidak bisa memutuskan Eve karena dia sudah memberikan sesuatu yang berharga kepada ibunya dan Nathan berjanji akan bertanggung jawab untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran Menjadi Tunangan Protagonis
Fiksi RemajaAneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya menolak untuk meninggal dan lebih memilih memasuki novel yang dirinya buat untuk menyalurkan ke halu...