41. Bajingan

3.1K 269 26
                                        

21 Mei 2024. Selamat malam

Sedari awal bertemu dengan Niana, Dirga tidak dapat untuk tidak membagi fokusnya. Bahkan tak jarang dia mengabaikan pertanyaan ketiga orang yang tengah bersamanya, dan lebih memilih untuk mencuri-curi pandang kepada seseorang yang sedari tadi menarik perhatiannya.

“Kakak lo ngapain ngikutin kita?” akhirnya pertanyaan yang sedari tadi dipendamnya terutarakan juga.

“Nggak usah diliatin, nanti ngejar” balas Cantika asal.

Jawaban spontan Niana membuat tawa Dirga menggelegar hingga menarik perhatian beberapa pengunjung lain. Termasuk Dion yang saat ini tengah berpura-pura mengamati lampu belajar yang berada di dekatnya. 

Saat ini mereka berada di pusat penjualan perabotan rumah tangga yang terkenal dengan kelengkapan furniturnya. Meski Anjas sudah menyiapkan segala perabotan rumah yang diperlukan namun yang bertugas untuk membuat rumah tersebut menjadi benar-benar rumah tetaplah calon penghuninya. Cantika, Liam dan Lucas memilih furnitur pelengkap yang akan mereka tempatkan di rumah baru mereka. Dan seharusnya Dirga berperan sebagai pemberi saran, sayangnya fokusnya malah tertuju pada tingkah Dion.

Hari sudah menjelang sore saat mereka keluar dari pusat penjualan perabotan rumah tangga. Dion—yang merasa penyamarannya tidak akan pernah terbongkar—masih tetap mengikuti adik-adiknya hingga kini mereka berada di kafe. Dion tak sedikitpun menaruh curiga dengan alasan adik-adiknya menghabiskan waktu berjam-jam untuk memilih dan membeli banyak furnitur, pikirnya adik-adiknya hanya ingin merenovasi kamar. Malah yang menjadi pengganggu dipikirannya adalah Dirga yang terlihat sangat akrab degan adik-adiknya, tak hanya Niana tapi Liam dan Lucas juga terlihat sangat akrab dengan Dirga. Tak jarang Dion mendengar tawa dari Liam maupun Lucas saat tengah bercanda dengan Dirga. Hal yang tak pernah Dion rasakan.

Melihat canda tawa ketiga adiknya dengan Dirga membuat Dion berandai-andai. Andai dulu dia tidak mengabaikan adik-adiknya, andai dulu dia tidak egois, andai dulu dia memilih untuk menghadapi masalahnya ketimbang lari, dan andai dulu dia merawat adik-adiknya dengan penuh kasih sayang, maka posisi Dirga saat ini sudah dipastikan akan menjadi miliknya. 

Dion terlalu larut dalam pikirannya hingga dia tak menyadari jika sedari tadi dirinya tengah ditatap dengan tatapan marah dan kecewa oleh seseorang yang dia ingkari janjinya.

QodoQ Lu

Sejak hari dimana Dion mengingkari janjinya dengan Lililana, dengan terang-terangan dan dibuat sejelas-jelasnya Liliana menunjukkan ketidakpuasannya. Dion yang pertama kali merasakan kemarahan Liliana dibuat kalang kabut. Tak hentinya dia meminta maaf yang sayangnya hanya ditanggapi dengan dengusan. Dion semakin dibuat kalang kabut ketika bahkan Liliana tidak mau diantar sekolah olehnya.

Kemarahan Lililana tidak reda selama beberapa hari yang membuat perhatian Dion sepenuhnya tercurah hanya pada Liliana. Yang dimana hal tersebut menjadi berkah bagi Cantika. Hidupnya tenang kembali tanpa adanya Dion yang mengganggunya. Sayangnya masih ada satu pengganggu lagi yang masih berkeliaran di sekitarnya. S.A.T.R.I.A.

“Udah waktunya pulang!” 

Cantika yang tengah asyik mengobrol dengan teman-temannya, terusik dengan Satria yang menghadangnya di tengah jalan. Tak hanya sendiri, teman-temannya yang lain juga mengikutinya di belakang.

Yes, and?”

“pulang bareng gue!”

“CIIIEEEEEEEEE” Pargata yang paling bersemangat dengan kemajuan hubungan Satria dan Niana.

Pargata adalah shipper nomer satu Satria x Niana. Di posisi kedua ada Kartika. 

Tendangan diberikan Cantika untuk Pargata sebagai bentuk terima kasih.

Leave me aloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang