Pelajaran ketiga hari ini adalah manajemen keuangan dari jurusan alternatif bisnis yang diambil Niana, dan Cantika sama sekali tidak paham dengan apa yang gurunya terangkan. Ketidakmampuannya memang hal wajar mengingat di sekolahnya dulu dia hanya mempelajari ilmu ekonomi, itupun hanya dasar-dasarnya. Cantika hanya siswa biasa yang sekolah di sekolah biasa bukannya anak orang kaya yang sekolah di sekolah khusus.
Cantika bertekad untuk berjuang ekstra keras guna mengejar ketertinggalannya. Baginya mengulang kelas lebih merepotkan daripada mengejar ketertinggalan pelajaran.
"Kita mau ngopi di kafenya Rando, mau ikut?" ajak Pargata setelah pelajaran berakhir.
"Bukannya masih ada satu pelajaran lagi?" bingung Cantika.
"Jeda istirahat 1 jam sebelum pelajaran terakhir. Gimana? Ikut?"
"Ikut aja. Gue penasaran gimana rasanya nongkrong sama cewek bar-bar" timpal Bima.
Dengan gemas Anjas memukul Bima dengan buku tebalnya. Tak tanggung-tanggung, Anjas memukul Bima secara bertubi-tubi dengan suara pukulan yang dapat membuat Dirga bergidik ngeri.
"Boleh. Asal Dirga juga ikut" jawab Cantika tidak menghiraukan teriakan kesakitan Bima.
Dirga yang sempat berharap Niana akan melupakannya dan beralih kepada Pargata, kini merasa setiap tulang di tubuhnya berubah menjadi jelly. Seakan kedatangan tiba-tiba Niana yang menghancurkan kehidupan tenangnya belum cukup, kali ini kehidupannya semakin meresahkan dengan ditambahnya kelompok Pargata yang dikenal dengan nama 'Angel of Death'.
'Mampus gue!' batin Dirga dalam hati berulang-ulang.
"Dirga? Siapa?" tanya Pargata.
"Dirga Yagya Rayendra. 17 tahun. Kelas 2 dengan jurusan utama olahraga dan 2 jurusan alternatif bisnis dan literatur. Memiliki kelas yang sama dengan Niana di semua mata pelajaran, dimana terasa sangat mencurigakan. Kedua orangtuanya menjalankan bisnis lokal yang bergerak dalam industri tekstil dan memiliki brand baju dan sepatu yang cukup terkenal. Perusahaan dibangun saat kedua orangtuanya menikah, sempat hampir bangkrut beberapa kali di awal-awal bisnis namun sekarang kemajuannya semakin pesat. Sepertinya menarik untuk berinvestasi ke perusahaan mereka"
Dirga yang mendengar penjelasan Anjas tentang dirinya merasa ngeri. Seingatnya ini pertama kalinya dia berinteraksi secara langsung dengan Anjas. Dirga pikir dirinya yang insignificant ini tak akan mampu untuk membuat Anjas meliriknya apalagi mengingatnya. Namun sekarang dia menjelaskan profil dirinya dengan tepat seakan dia sudah lama mengenal Dirga.
"Dirga, anak yang ceria dan ramah, sayangnya karena terlalu ramah yang cenderung sok akrab hingga sering ngebuat orang lain ngerasa risih. Meski banyak yang risih tapi tidak ada yang menjauhinya, bahkan memiliki 2 teman akrab yang selalu berada didekatnya, Akas dan Zidny. Terkenal jahil. Jomblo dari lahir makanya waktu SMA ngebet banget pengen punya pacar. Selalu nembak cewek yang berbeda tiap 2 Minggu sekali. Dan selalu ditolak. Bahkan pernah beberapa kali ditolak sebelum sempat nembak. Cukup informasinya? Kalau masih kurang gue masih ada beberapa info"
Nyawa Dirga kini rasanya telah lepas dari raganya setelah mendengar penjabaran Rando tentang dirinya. Jadi ini pandangan orang-orang tentang dirinya, orang sok akrab, orang jahil, jomblo akut dari lahir, orang yang ngebet punya pacar dan orang yang tiap nembak selalu ditolak. Dirga rasanya ingin pulang kemudian menumpahkan segala tangisnya di bawah guyuran shower, biarlah rasa sedihnya hanyut terbawa aliran air.
"Yang sabar ya. Semua ada waktunya tersendiri. Suatu saat lo pasti nemuin pacar yang jauh lebih segalanya dari semua cewek yang pernah nolak lo" hibur Cantika sembari mengelus punggung Dirga menenangkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Leave me alone
FantastikNiana Putri Joyodiningrat, seorang tokoh antagonis dalam sebuah novel. Sesuai dengan perannya, Niana akan selalu berusaha membuat masalah untuk sang protagonis. Hingga akhirnya datanglah sang pangeran berkuda putih yang akan datang menyelamatkan san...