18. MAJU LO!! KITA BAKU HANTAM!!!

16.6K 2.3K 42
                                    

28 September 2021.

Cantika baru saja keluar dari ruang kerja Pak Arya dengan wajah yang berseri-seri. Hatinya bahagia membayangkan sebentar lagi dia tidak akan memiliki hubungan apa-apa dengan Satria selain menjadi mantan tunangan. Kebebasan menanti dirinya.

"Ngomongin apaan Lo sama Papa?"

Dion yang sedari makan malam merasa penasaran akhirnya memilih untuk menunggu Niana tepat di depan pintu ruang kerja Pak Arya. Sayangnya Dion sama sekali tidak bisa menguping karena ruangan Papanya yang kedap suara.

Karena masih terbawa rasa bahagia, Cantika tidak menanggapi pertanyaan Dion dengan ketus seperti biasanya. Malahan Cantika memberikan senyum manisnya.

"Rahasia~"

"Awas aja Lo kalo sampe macem-macem!" setelah mengucapkan ancamannya Dion berbalik pergi.

Biarkanlah Dion berkoar-koar seenaknya. Untuk hari ini Cantika memilih untuk mengabaikan Dion.

"Ngomong-ngomong gue udah tahu siapa tukang adu Lo. Kalau nanti terjadi apa-apa sama dia jangan salahin gue ya! Salahin diri Lo sendiri yang ngirim dia ke gue!" ucap Cantika setengah berteriak kepada Dion yang sudah agak jauh.

Merasa urusannya sudah selesai, Cantika kini melanjutkan kembali langkahnya menuju kamarnya. Namun baru melangkah sejauh 3 langkah, Cantika merasakan tarikan keras pada rambutnya dari belakang.

Meski sempat meringis kesakitan, namun di detik berikutnya Cantika dengan terang-terangan memberikan tatapan mencemoohnya pada Dion yang kini tengah menatapnya murka. Jujur saja dia tidak menyangka Dion akan melakukan tindakan fisik seperti ini.

"Kenapa? Marah?"

Cantika masih sempat-sempatnya mengeluarkan ejekan meskipun kini dirinya tengah dalam kesakitan akan jambakan Dion. Nah, tertabrak mobil jauh lebih menyakitkan daripada ini.

Respon yang diberikan oleh Niana membuat Dion semakin marah. Semakin dikuatkannya cengkramannya pada rambut adiknya itu sebagai bentuk ancaman.

"Kalo sampai Lo berani ngapa-ngapain Gladis, habis Lo ditangan gue!"

Yup, tukang adu Dion adalah Gladis. Gladis yang tergila-gila dengan Dion rela menjadi mata-mata Dion untuk memantau tingkah laku Niana. Gladis menerima peran sebagai mata-mata agar bisa memiliki alasan untuk menemui Dion sang pujaan hati.

Awalnya tugas Gladis hanya melaporkan saat Niana membuat ulah saja, itupun terjadi sangat jarang. Akibatnya kesempatan Gladis untuk menemui Dion juga jarang.

Hingga kedatangan Liliana dalam kehidupan Niana membawa berkah bagi Gladis. Niana yang sangat benci dengan kehadiran Liliana, akhirnya sering berulah untuk mengganggu Liliana. Dan semakin berulah Niana maka semakin besar kesempatan Gladis untuk menemui Dion. Merasa jika amarah Niana adalah sebuah kesempatan untuknya, maka Gladis akan dengan senang hati semakin memperburuk hubungan Niana dan Liliana. Itulah mengapa selama ini Gladis sangat berambisi untuk membuat Niana melabrak Liliana.

Dan sepertinya sekarang peran Gladis sebagai mata-mata akan segera berakhir.

Cantika yang rambutnya masih dicengkeram oleh Dion merasa tidak terima. Meski ini bukan pertama kalinya Cantika mendapat jambakan. Entah kenapa saat ini rasanya berbeda. Rasanya sangat tidak menyenangkan. Egonya tersakiti. Tanpa ragu Cantika kini juga ikut menarik rambut Dion dengan kuat.

"AAAKKKHHHH!" teriak Dion.

Beruntung Niana memiliki tubuh yang tinggi sehingga memudahkan Cantika meraih rambut Dion. Dan beruntung pula bagi Cantika karena Niana adalah anak jurusan olahraga sehingga tenaganya melebihi kekuatan gadis pada umumnya.

Leave me aloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang