46. Lucas

2.6K 251 39
                                        

13 Oktober 2024.

Hari ini Lucas ada praktik memasak lagi, kali ini dia belajar membuat brownies. Sayangnya brownies buatannya kembali habis di sekolah, jadi dia ingin membuat brownies lagi di rumah untuk kedua kakak tersayangnya. Sayangnya lagi hari ini Liam masih ada kegiatan di sekolah jadi tidak bisa membantu. Sebenarnya tak masalah jika Liam tidak bisa membantu Lucas karena ada banyak koki dan patissier yang dapat membantu, namun bagi Lucas akan lebih menyenangkan jika ada Liam.

Lucas akan membuat brownies yang sangat enak dan mendapat pujian dari kedua kakak tersayangnya.

Selesai dengan acara masak-memasaknya, Lucas membagi-bagikan brownies yang dia buat untuk para koki dan patissier yang membantunya. Juga untuk beberapa staf yang bersikap baik padanya, Liam dan Niana. Tak banyak staf yang bersikap baik pada Niana, jadi Lucas tak perlu repot membuat dan membagikan banyak brownies.

Suasana hati Lucas sangat baik hari ini.

Sedangkan di bagian lain, Liliana yang memilih pulang setelah pertengkaran hebatnya dengan Satria pulang dengan keadaan kacau. Sisa-sisa air mata masih terlihat jelas karena dia melanjutkan tangisnya di perjalanan pulang. Suasana hatinya yang buruk semakin menjadi memburuk setelah melihat beberapa staf yang terlihat tertawa bercanda bersama. Tawa yang diiringi dengan piring kecil berisi brownies di tangan mereka.

Melihat pemandangan yang menghangatkan hati membuat hati Liliana terbakar amarah. Dia merasa kehidupan tidak adil padanya. Kenapa semua orang bahagia saat dia menderita? Kenapa semua orang tertawa dengan ringannya saat dia bahkan tidak mampu untuk tersenyum?

Dengan hentakan kaki yang kuat Liliana memasuki rumah. Sialnya saat amarahnya sedang membara-membaranya dia bertemu dengan Lucas yang terlihat sangat bahagia. Dengan sepiring brownies di tangan diiringi senandungan riang, Lucas melewati Liliana tanpa menghiraukannya sedikitpun. Bahkan melirik pun tidak.

Lucas mengabaikan kehadiran Liliana bukanlah hal baru, semua orang juga tahu betapa tidak sukanya Lucas dengan Liliana. Dan Liliana juga sudah terbiasa diabaikan adik bungsunya itu. Namun Liliana yang keadaan emosinya masih belum stabil, dengan mudah terprovokasi oleh perbuatan kecil Lucas. Dia merasa jika Lucas baru saja merendahkan dirinya.

Sudah cukup! Liliana sudah merasa cukup menjadi orang baik yang selalu mengalah dan hanya diam. Mulai saat ini tidak ada yang boleh memperlakukannya seenaknya. Liliana membuat janji pada dirinya sendiri jika mulai saat ini dia tidak akan membiarkan seorang pun merendahkan dirinya lagi. Dia akan melawan, bahkan jika yang dia lawan hanyalah seorang anak kecil.

Dengan langkah tergesa Liliana mengejar Lucas yang sudah mulai memasuki kamar Niana. Beruntung sebelum pintu benar-benar tertutup dia berhasil menahannya.

“Apa?” tanya Lucas dengan nada tak suka.

Mendengar nada Lucas membuat Liliana semakin marah. Dia menatap adik yang tak pernah menganggapnya sebagai kakak itu. Adik yang sebagaimanapun dia berusaha tidak pernah menganggapnya sebagai bagian dari keluarganya. Adik yang selalu memandang rendah dirinya.

Liliana—yang masih dikendalikan oleh emosinya—mendorong keras pintu yang masih dihadang oleh Lucas. Alhasil Lucas yang tidak siap jatuh terjerembap dan menjatuhkan seluruh brownies yang baru dibuatnya. Belum sempat Lucas memproses apa yang terjadi, Liliana sudah terlebih dahulu membuat ulah yang membuat Lucas kelabakan.

Pertama-tama Liliana membanting seluruh foto yang ada di meja belajar Niana sembari berteriak kesetanan. Kemudian dia menghampiri sekumpulan foto yang Niana tempel di dinding, foto Niana dengan Liam dan Lucas juga foto Niana dengan teman-temannya. Niana dalam foto terlihat sangat bahagia dengan senyum manisnya. Liliana benci senyum Niana, dirobeknya satu per satu foto yang terdapat senyum manis Niana.

Leave me aloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang