42. Gampang

1.9K 221 21
                                    

31 MEI 2024

Pada akhirnya bintang utama pada perjamuan makan malam tak hadir. Membuat suasana canggung bagi kedua keluarga. Diperburuk dengan orang tua dan adik Satria yang menggunakan sindiran-sindiran halus pada Liliana dan ibunya.

“Kenapa Papa diam aja?” marah Liliana sesaat setelah keluarga Satria berpamitan.

Hari ini Liliana sudah merasa cukup dengan semuanya. Satria yang tidak mau memperjuangkannya, penolakan keluarga Satria, perhatian Dion yang terbagi dan terutama dia lelah dengan Papanya yang selalu diam meski tahu anak dan istrinya tengah diremehkan oleh orang lain. Liliana lelah.

“Kenapa Papa diam saja saat mereka merendahkan Lili dan Mama?”

“Sayang” sang Mama menghampiri berusaha menenangkan “Kamu kenapa? Ada masalah? Ayo cerita sama Mama di kamar”

Liliana tak bergeming dari tempatnya, membuat sang Mama merasa khawatir. Mata Liliana yang biasanya terlihat teduh namun ceria terganti dengan tatapan marah penuh kebencian. Membuat Arya dan Dion tidak bisa untuk mengabaikannya.

“Aku capek Pa” desis Liliana penuh amarah “Aku capek direndahin oleh keluarga besar Papa, aku capek direndahin oleh keluarga Satria, aku capek dengan keterdiaman kalian. Orang-orang yang aku harapkan untuk selalu ngelindungi aku nyatanya hanya diam saja”

“Bukan begitu, Li. Papa hanya—“

“Hanya apa?! Bilang saja kalau Papa memang nggak peduli dengan Lili dan Mama”

“Bukannya Papa nggak mau ngelindungi—“

“Kak Dion nggak ada bedanya sama Papa”

Mulut Dion terkunci seketika. Tak ada kata yang dapat membelanya dari tuduhan Liliana. Memang begitu adanya. Meski di luar sana orang-orang menganggapnya kakak yang baik bagi Liliana, nyatanya dia hanyalah pecundang yang bahkan tidak pernah mencoba untuk melindungi Liliana dari cemoohan keluarga besarnya.

Tak mendapat respons yang diinginkan, Liliana memilih untuk pergi meratapi nasibnya di tempat lain. Ke kamarnya. Terlalu larutnya Liliana dengan kesedihannya, tak sengaja dia menabrak Lucas. Lucas yang tubuhnya jauh lebih kecil, jatuh terjerembap.

“NENEK LAMPIR APAAN SIH?!”

Liliana yang biasanya akan langsung minta maaf dengan nada mendayu-dayu, kini malah menatap Lucas dengan tatapan amarah. Lucas menjadi salah satu yang paling aktif membuatnya menderita. Mulai malam ini Liliana memutuskan tidak akan pernah lagi bersikap baik pada mereka yang memperlakukannya dengan buruk. Dibulatkannya tekadnya. Diangkat dagunya dengan angkuh. Dibuatnya wajah segarang mungkin.

“Makanya kalau jalan pakai mata!”

Tanpa menunggu balasan dari Lucas, Liliana kembali melanjutkan langkahnya.

Mulai dari sekarang Liliana tidak akan membiarkan siapapun untuk menginjak-injaknya harga dirinya. Tidak keluarga besar Papanya, tidak keluarga Satria, tidak Papa dan Kak Dion, tidak Satria dan terutama tidak untuk Niana, Liam dan Lucas.

QodoQ Lu

Tentu Cantika mendapat omelan panjang lebar dari Pak Arya. Beruntungnya entah kenapa, kali ini Pak Aya tak terlalu cerewet seperti biasanya. Dion juga tidak berkata apa-apa padanya. Haruskan Cantika bersyukur?

“Kak, tahu nggak semalem lampir nomor 2 berantem sama Papa dan Kak Dionsaurus?”

Sekarang Cantika tahu alasannya.

“Kenapa mereka berantem?” tanya Liam yang tengah memakai dasi sekolahnya.

Lucas yang memulai pagi mereka dengan gosip panas, hanya mengedikkan bahu. Dia hanya tahu jika mereka bertengkar.

Leave me aloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang