25. Tawuran

17K 2.6K 320
                                        

26 Oktober 2021. Kalau ada kesalahan tolong bantu koreksi ya.

-Wanna hangout?-

Cantika mengernyit heran. Tumben-tumbenan orang tersebut mengiriminya pesan CL. Ngajak jalan pula.

-Sure- balas Cantika.

Hari ini hari Minggu. Hari libur. Hari Minggu ketiganya di dunia ini. Minggu pertama dia habiskan di rumah sakit. Sedangkan Minggu kedua dia habiskan bersama dengan Liam dan Lucas di rumah.

Untuk Minggu ketiga ini Cantika memang berniat untuk jalan-jalan bersama Liam dan Lucas. Dia sangat penasaran dengan tempat yang mirip Time square yang sering dilaluinya saat berangkat ke sekolah. Kalau tidak salah di dunia ini namanya Time Intersection. Nama yang aneh.

"Yuk berangkat!" ajak Cantika pada Liam dan Lucas.

"AYOOO!" teriak semangat Liam dan Lucas secara bersamaan.

Rencananya mereka akan keliling kota dengan menaiki bis. Biar lebih terasa seperti traveling kalau kata Liam. Ini juga pertama kalinya bagi Liam dan Lucas naik bis, sehingga mereka sangat-sangat bersemangat. Bahkan tadi Lucas hampir saja membawa tas traveling dengan ukuran besar. Untungnya Cantika dapat membujuk Lucas untuk membawa tas kecil saja.

"Mau kemana dek?"

Dia! Dia adalah orang yang menyebabkan rasa mager Cantika hilang. Cantika yang biasanya memilih untuk menghabiskan banyak waktunya di kamar, kini memutuskan untuk jalan-jalan agar bisa menjauh dari orang tersebut.

Menyadari kehadiran orang tersebut, Liam dan Lucas segera memposisikan diri di depan Cantika. Berusaha melindungi sang kakak.

"Mau keluar sebentar" jawab Cantika.

"Kemana?"

"Jalan-jalan. Keliling kota"

"Mau Kakak temenin?"

"Yuk Kak berangkat, Lili udah siap"

Liliana baru saja turun dari tangga lantai 2 dengan sedikit berlari. Dapat Cantika ketahui dari pakaian yang dikenakan oleh Liliana dan juga Dion jika mereka memiliki rencana untuk pergi keluar bersama.

Menyadari kehadiran Niana, Liam dan Lucas, Liliana secara perlahan berangsur-angsur menghentikan langkahnya yang ingin menghampiri Dion.

"Kalau gue jawab 'mau', Lo mau gimana? Mau ninggalin adik kesayangan Lo itu?"

"Kita bisa jalan-jalan bareng. Quality time bersama antar saudara" ucap Dion senang akan usulnya sendiri.

Sedangkan Cantika malah terkekeh mengejek mendengar usulan Dion.

"Did you know? Your insensitive have know no bound. Lo tahu gue benci sama dia. I can't stand her. I can't stand the thought of me have sibling like her. And you just..." Cantika menghela nafas lelah.

Cantika bukannya membenci Liliana. Dia bahkan sama sekali tak memandang Liliana sebagai musuh. Selama ini dia berpura-pura membenci Liliana hanya karena ingin menjauhkan Liliana darinya. Dekat dengan Liliana hanya akan membuat masalah datang menghampiri.

Datang ke dunia ini saja sudah menjadi masalah besar baginya, dia tidak ingin masalah besar lainnya.

Belum lagi masalah Cantika yang tidak tahu bagaimana akhir dari nasib Niana si antagonis di dalam novel. Yang Cantika tahu, Niana tidak berakhir dengan baik. Hanya itu.

Semalam bahkan Cantika berusaha mengingat-ingat bagaimana akhir cerita dari novel ini. Dan hasilnya nihil. Tak ada sedikitpun clue yang didapatkan.

Leave me aloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang