21. Short Hair

17.8K 2.3K 78
                                        

12 Oktober 2021. Cieee yang pada nunggu~

Dimohon untuk tidak berkomentar dengan kata-kata kasar ya. Sedih hayati dapat komentar-komentar kasar meski bukan ditujukan untuk hayati.

Hari ini Cantika harus menghabiskan jam istirahat pertama dan kedua seorang diri. Induk inangnya, Dirga, tengah sibuk menyiapkan diri bersama Bima untuk pertandingan karate yang akan mereka ikuti minggu depan. Seharusnya Niana juga ikut pertandingan, namun dibatalkan karena Niana yang belum lama ini keluar dari rumah sakit. Sedangkan Pargata ada jadwal kerja kelompok bersama Anjas.

Sebenarnya tadi Cantika sempat mengikuti Rando, namun tak lebih dari lima menit dirinya merasa kelelahan. Di setiap langkah yang mereka ambil selalu saja ada orang yang menyapa bahkan mengajak ngobrol Rando. Cantika yang merasa capek hanya dengan melihatnya, segera saja menjauh tanpa pamit pada Rando terlebih dahulu.

Dan di sinilah sekarang Cantika berada, di taman sekolah yang berada di paling ujung sekolah. Ujung yang benar-benar ujung. Di pojok lapangan golf belakang sekolah. Pokoknya berada pada pojok tembok pembatas yang mengelilingi seluruh area sekolah.

Dengan menggunakan 10 poin, Cantika menyewa golf cart untuk menuju kemari. Dia ingin sendiri untuk saat ini. Dia ingin merasa tenang. Cantika bahkan hampir lupa jika di dunia ini ada sesuatu yang disebut dengan 'tenang'.

Di tangannya kini menggenggam gunting yang cukup besar. Didapatkannya dari loker Niana yang berisi banyak benda yang dibutuhkan untuk keperluan sekolah. Dia sendiri baru mengetahui keberadaan loker tersebut beberapa hari yang lalu saat Dirga ingin mengambil jangka panjang untuk menggambar denah lapangan basket.

Sialnya saat Cantika mendatangi loker Niana, teman-temannya mengikutinya dengan alasan penasaran akan isi loker Niana. Cantika awalnya merasa fine-fine saja, toh normal saja jika mereka merasa penasaran seperti apa isi loker siswa perempuan, mengingat hanya dirinya satu-satunya perempuan yang dekat dengan mereka.

Namun dirinya langsung menyesal membiarkan mereka mengikutinya setelah dibukanya loker milik Niana. Langsung saja Bima dan Rando menertawakannya. Sedangkan Anjas, Pargata dan Dirga terlalu terkejut hingga tak bisa berkata-kata.

"Benerkan kata gue? Pasti bakalan seru kalo ngikutin dia" ucap Bima di tengah tawanya.

"Nggak nyesel gue ngikutin kata Lo, Bim" balas Rando di tengah tawanya juga.

Seharusnya Cantika tidak meremehkan kegilaan Niana pada mahkluk bernama Satria. Tingkat kegilaannya berada pada level yang tak terbayangkan oleh imajinasi manusia biasa. Lihat saja isi loker Niana yang penuh akan wajah Satria! Photo dan stiker Satria yang ditempel di sana-sini, mug dengan foto Satria, kipas dengan foto Satria, handuk dengan gambar Satria, kaos dengan gambar Satria, Poster Satria ukuran sedang yang menjadi wallpaper loker, dan banyak Satria-Satria lainnya lagi di loker Niana.

Jadi sejak awal memang pemandangan seperti inilah yang ingin dilihat oleh Bima dan Rando. Sebenarnya awalnya mereka ragu jika Niana akan segila itu kepada Satria. Tapi ternyata mereka terlalu meremehkan Niana. Niana memang luar biasa, dia melebihi ekspektasi Bima dan Rando.

Sialan! Cantika malah mengingat kejadian tersebut. Dia kesini karena ingin tenang, bukannya memikirkan kejadian yang membuatnya malah semakin banyak pikiran.

Dilihatnya kembali gunting yang dipegangnya, seakan disadarkan, kini kembali dia teringat akan tujuannya membawa gunting ini.

Langsung saja ditariknya rambut panjang Niana yang sampai punggung itu, tanpa ragu dipotongnya rambut panjang itu sampai sebahu.

"Apa yang Lo lakuin?!"

Baru setengah bagian yang Cantika potong, tiba-tiba dirinya dikejutkan dengan suara familiar yang sedikit berteriak itu. Suara dari orang yang paling ingin dihindarinya saat ini.

Leave me aloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang