Kemeriahan Panen Raya bukanlah satu-satunya hal menarik dari perhelatan akbar kerajaan tahun ini. Wajah-wajah cerah bercampur penasaran mengiringi setiap langkah ke lapangan utama kerajaan. Tanda tanya mengantung mengenai simpang siur pergantian Naningga.
Kabar yang beredar kencang, Raja Muda Arsakana akan memperkenalkan sosok permaisuri pilihan raja pada Panen Raya kali ini. Siapa saja yang mengetahui desas-desus ini terpukul dengan kabar yang mengejutkan?
Calon Ratu Kerajaan Bumantara akan diganti!
Selalu ada kubu-kubu terbentuk. Satu kubu menanggapi sebagai omong kosong, kubu lain menganggap, tidak mustahil untuk terjadi. Meski Naningga berasal dari keluarga berpengaruh, Raja tetap punya kekuasaan yang tak mudah dipatahkan
Desas-desus telah menyebar, rasa penasaran bak virus mematikan menular dengan cepat. Datang dari kalangan rakyat maupun petinggi kerajaan. Mereka berniat melihat dengan mata kepala sendiri, calon permaisuri yang digadang sesuai keinginan Raja Muda Arsakana.
"Aku suka Naningga, kecantikan seperti senja yang selalu dinantikan, kelembutan tutur kata bagai irama dari surga. Dia layak menjadi ratu kita."
"Dan, dia adalah calon permaisuri sah. Mengapa harus diganti?"
"Raja punya pilihan! Selama belum menikah, dan Dewan Kerajaan pun pasti setuju maka pergantian permaisuri berhak dilakukan." Seorang wanita tua tersenyum penuh arti. Dia bukan mengatakan kepada satu orang, melainkan menyusup dari satu kerumunan ke kerumunan lain.
Setelah merasa cukup, si wanita tua menemui seorang gadis berkuncir kuda yang menyelinapkan sekantung kecil koin emas. "Pergi dan lakukan di tempat lain."
Dari kejauhan Partha mengawasi pergerakan Merna dan sang pesuruh. Hati berdesir, refleks matanya terpejam sejenak mengendalikan gejolak yang menggulung hebat. Kelopak matanya kembali membuka sewaktu perasaan mulai tenang.
Dia berada di menara area gerbang utama. Mengawasi siapa saja yang datang. Pandangan teralihkan ke kereta yang membawa panji Pimpinan Wilayah Selatan, dulunya dia Raja Teratai. Kereta mereka bergerak, dari jendela yang terbuka. Wajah lembut Kemuning muncul menatap ke arahnya, Partha memberi hormat sekilas. Kemudian melanjutkan pengawasan.
Kejap kecewa membias hati Kemuning. Mencoba merayu diri bahwa Partha sedang bertugas, bukan saatnya melemparkan pandangan mesra. Seperti janji seseorang yang diberikan padanya, tentang Partha yang akan meminta dirinya kembali jadi kekasih. Kemuning percaya, ditutup tirai kereta. Acara akan berlangsung sebentar lagi. Kejutan akan terjadi pada sahabatnya, Naningga.
Pasrahkan pada kehendak langit. Kisah cintaku juga belum tuntas, gumamnya.
Langit cerah membentang di atas tanah kerajaan Bumantara, sinar matahari memancar hangat, menerangi setiap sudut lapangan tempat perayaan berlangsung. Warna-warni buah dan hasil kebun dari seluruh wilayah kerajaan dipersembahkan dengan bangga. Keranjang-keranjang besar berisi apel, anggur, dan buah-buahan eksotis lainnya tersusun rapi, sementara sayuran segar dan berbagai jenis biji-bijian diatur dengan indah. Musik rakyat bergema, anak-anak berlarian dengan gembira, dan aroma makanan lezat memenuhi udara.
Namun, di balik kegembiraan itu, ada ketegangan memastikan kebenaran berita. Rakyat berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil, berbisik-bisik tentang calon permaisuri yang akan diperkenalkan. Petinggi kerajaan, meskipun berusaha menjaga sikap tenang, tidak dapat menyembunyikan rasa penasaran mereka. Mata mereka waspada mencari-cari tanda-tanda kehadiran seorang gadis tak dikenal atau Naningga. Namun, tak satu pun dari mereka terlihat.
Raja Arsakana duduk di singgasana panggung utama. Caraka, ketua Dewan, berdiri di sebelahnya dengan ekspresi serius dan tenang. Raja menyambut para pemimpin wilayah yang datang dengan penuh rasa hormat. Mereka hadir dengan rombongan besar, membawa hasil panen terbaik dari wilayah sebagai persembahan untuk kerajaan. Prameswari duduk di sisi Arsakana, mengamati setiap tamu dengan pandangan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Sang Raja
Любовные романыDenting, wanita bangsawan menengah yang telah mendapatkan cinta pertamanya, 'Partha'. Pria tampan kepercayaan Raja Muda Agung, tetapi tanpa di duga Raja Muda jatuh cinta pada dirinya. Sekarang dialah wanita terpilih Sang Raja Muda Agung Arsakana. Sa...