Aroma wewangian dari berbagai bunga di ruangan yang dilengkapi peralatan dan hiasan mewah menandakan status tinggi pemiliknya. Prasmewari duduk bersandarkan diri di kursi panjang dengan dua pelayan mengipasi.
Matanya menatap jauh ke depan seakan menembus waktu. Semua pikiran mencoba saling bertautan. Pengawal kepercayaannya memberikan informasi tidak ada pertemuan Arsakana dan Denting di istana. Apakah dia bisa mempercayainya?.
Keponakan jauhnya masih tidak berhasil menarik hati Arsakana, Dia sama dengan kakek buyutnya. Prasmewari menopang dagu lalu mengambil beberapa kacang, melumat dengan kuat.
Kakek buyut Prasmewari seorang ksatria memilih tinggal di Mendawari lalu mempersunting putri raja. Mengambil hati rakyat dan menempatkan dirinya dalam posisi tertinggi kerajaan.
Kakek buyut keluarga Harsa memilih membuka usaha dan menjadi tuan tanah di Kerajaan Arsakana. Sepanjang generasi mereka menyokong istana mendapatkan balas dengan kedudukan posisi keluarga.
Memberi dan menerima itulah kakek buyut keluarga Harsa. Menempatkan diri dalam kekuasaan tertinggi tanpa terus menerus memberi itu lah kakek buyut Prasmewari.
Hubungan mereka selama ini tidak terlalu dekat, juga tidak terlalu jauh. Prasmewari bisa mengambil keponakan dari keturunan kakek buyutnya sebagai calon permaisuri Arsakana tetapi dia tahu sebagai keturunan kerajaan yang sudah terbiasa mengenal intrik istana, Prasmewari tidak mau mengambil resiko kemungkinan sulit mengatur mereka.
Memilih putri dari keluarga Harsa lebih menekan kemungkinan ketidakpatuhan mereka. Keterlibatan tidak langsung dalam kerajaan membuat mereka menaruh kepercayaan tinggi pada dirinya dan pastinya mereka membutuhkan Prasmewari untuk mendukung Naningga. Sebuah hutang budi yang besar bagi keluarga Harsa terhadap Prasmewari.
Keluarga Harsa cukup puas meletakkan orang-orang mereka dalam posisi penting di istana. Mereka lebih mementingkan kelancaran usaha dan memperkuat kedudukan sebagai saudagar kaya.
Jika Prasmewari mengambil permaisuri dari garis keturunan kakek buyutnya besar kemungkinan mereka terlibat langsung dibelakang Arsakana. Menjadikan putranya sebagai Raja Agung dalam bayangan.
"Yang Mulia Prasmewari". Pengawal kepercayaan Prasmewari memberikan tanda apa yang disampaikan adalah rahasia.
Prasmewari menyuruh pelayan pergi dalam ruangannya. Xilan, Pengawal tersebut mendekati Prasmewari. Suaranya pelan nyaris berbisik.
"Berapa hari lalu di malam hari, pelayan Yang Mulia Raja Agung memberikan informasi kalau Raja Agung pernah keluar dimalam hari".
"Kemana kah tujuannya"".
"Maafkan Yang Mulia, Hamba belum berhasil mengetahuinya".
"Bodoh.. Untuk apa Aku menerima laporan semacam ini". Prasmewari melempar kasar kipas tangannya ke arah Xilan. Jika hanya laporan seperti itu dia bisa mendapatkan dari pelayan yang ditugaskan untuk melayani Arsakana. Seseorang yang ditugaskan untuk menjadi mata Prasmewari dalam kediaman Arsakana.
"Kali ini Hamba akan mengawasi Yang Mulia Raja Agung lebih ketat, Yang Mulia".
"Jangan kau kecewakan Aku kali ini, Xilan". Prasmewari memberikan tatapan mematikan membuat bulu kuduk Xilan meremang. Dia lebih memilih berhadapan dengan makhluk gaib daripada makhluk nyata di hadapannya yang tampak anggun, lembut tetapi memiliki jari runcing yang siap menghancurkan siapa saja.
Andai saja Harsa memiliki putri yang pandai tentu urusan ini bukan campur tangan dia. Laila salah satu pelayan kepercayaan Prasmewari di hadiahkan kepada Arsakana menjadi pelayan Raja Agung.
Laila yang melaporkan ketertarikan Arsakana pada Denting dan lucunya Naningga tidak melakukan apapun untuk menjaga posisinya.
Gadis itu terlalu tinggi menilai dirinya. Kecantikan dan derajat keluarganya seakan membuai dirinya merasa dalam buaian kenyamanan. Hentakan sedikit saja sudah membuat Naningga rapuh.
seharusnya dia belajar dari Prasmewari, seorang putri dari tiga kerajaan makmur. Cantik memikat harus dikalahkan oleh seorang bangsawan rendahan. Sekarang sejarah kembali terulang. Putranya kembali menaruh hati pada bangsawan tingkat tiga.
Suami dan putranya memang menyukai tantangan. Apa yang disodorkan di hadapan menjadi terlalu mudah dan tidak menimbulkan gejolak tantangan dalam diri sang penakluk.
Prasmewari menyandarkan tubuhnya dikursi. Dia belum bisa memikirkan apa yang harus dilakukan. Terlalu lama bersenang-senang selama ini di istana membuat dia menjadi lengah.
Sekarang dia harus mengamankan jalan Naningga. Apa yang dilakukannya bukan karena dirinya begitu baik tapi tentu saja dirinya tidak menginginkan keturunan dari bangsawan tingkat tiga. Itu sama merusak tatanan silsilah keluarganya yang sudah dibangun kakek buyut Prasmewari.
Bagaimana pun dia harus membatalkan keinginan Arsakana.
Prasmewari memejam matanya. Menenangkan hati dan perasaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Sang Raja
RomanceDenting, wanita bangsawan menengah yang telah mendapatkan cinta pertamanya, 'Partha'. Pria tampan kepercayaan Raja Muda Agung, tetapi tanpa di duga Raja Muda jatuh cinta pada dirinya. Sekarang dialah wanita terpilih Sang Raja Muda Agung Arsakana. Sa...