2. Naningga

307 24 2
                                    

Naningga menatap keluar dari jendela kereta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naningga menatap keluar dari jendela kereta. Dia telah menyelesaikan latihan calon permaisuri hari ini. Yang Mulia Ibunda Prasmewari tampak puas dan memuji kepandaian Naningga tapi bukan pujian dari Yang Mulia Prasmewari diharapkan Naningga.

Dia menginginkan calon suaminya. Setiap pagi Naningga akan datang ke Istana untuk memulai latihan dan mempelajari semua hal untuk membantu dirinya menjadi permasuri nanti.

Sore hari menjelang malam Naningga akan pulang kembali ke kediamannya. Dia bisa saja menetap di istana karena sebagai calon permaisuri terpilih. Istana menyiapkan kediaman khusus tapi Naningga menolak untuk berdiam di Istana.

Hari pertama ketika Naningga datang ke istana dan bertemu Yang Mulia Raja Agung.

Hati lembut gadis itu merasakan aura ketidaksukaan dalam diri Sang Raja. Naningga tahu dia bukan dipilih oleh Sang Raja tetapi terpilih dari Yang Mulia Ibunda Prasmewari. Ada rasa sakit di hati halus Naningga yang dipoles dengan senyuman keanggunan untuk menutupi rasa dihati. Sejak hari itu, Naningga tidak pernah bertemu kembali dengan Arsakana Sang Raja Agung.

Kereta Kuda yang dinaiki Naningga menembus jalanan lenggang. Senja telah menyapa bumi memberikan semburat jingga memikat dilangit, burung-burung mulai kembali ke sarang membentuk formasi yang apik. Bergantian dengan para hewan malam yang telah terlelap sepanjang siang.

Jika hati Naningga berada dalam keadaan baik, Dia akan mengambil kuas dan menuangkan keindahan senja dalam lukisan tapi hatinya terasa perih.

Arsakana seperti sengaja menghindar. Setiap pagi setelah melakukan pertemuan dengan para menteri dan pejabat Istana. Arsakana akan keluar dari istana tanpa seorang pun tahu. Dia menghindari kewajiban untuk perkenalan dengan calon permaisuri.

Tidak kah Arsakana tahu sepanjang hidupnya Naningga menghabiskan hari untuk menyiapkan diri mengikuti pencalonan Permaisuri. Dia yang berasal dari bangsawan kelas atas dididik guru terlatih dari kalangan kerajaan.

Naningga telah mematri hati kepada Raja muda itu sejak dia melihat Sang Raja dalam perayaan panen tahunan kerajaan.

Arsakana cilik telah memiliki wajah tampan dari kecil. Dia terlihat pendiam tapi Naningga pernah melihat dia tersenyum di podium kehormatan. Senyumannya begitu menawan. Naningga kecil sangat menyukai senyuman Arsakana dan memimpikan untuk berteman dengan Arsakana tapi dia gadis cilik pemalu walau keluarganya memiliki hubungan baik dengan kerajaan.

Setiap pertemuan kerajaan yang dihadiri oleh keluarga besarnya, Naningga tidak berani menyapa Arsakana. Padahal gadis cilik lain bisa berteman dengan Arsakana dan Bairukana. Pangeran Bairukana adalah saudara seayah Arsakana. Bairukana anak selir utama kesayangan Ayah Arsakana.

Berbeda dengan Arsakana yang dingin, Bairukana lebih murah senyum. Dia ramah dan gemar menyapa. Bairukana menikmati setiap pujian yang ada untuk dirinya.

Arsanaka memiliki kedekatan yang baik dengan Bairukana tetapi dari desas desus yang Naningga dengar. Yang Mulia Prasmewari tidak menyukai Bairukana karena dia anak selir kesayangan Raja.

Terlebih raja juga menganugrahkan sebuah nama yang hampir sama dengan Arsakana. Putra pujaan Prasmewari maka Bairukana lebih dikenal sebagai Pangeran Bairu. Menghilangkan kemiripan dengan Arsakana.

Impian Naningga cilik untuk bisa berteman dengan Arsakana menjelma menjadi rasa yang semakin besar seiring pertambahan usia, Naningga menginginkan sebagai pendamping Arsakana.

Kemolekan dan kecantikan Naningga tidak diragukan lagi. Naningga memiliki kepercayaan jika Raja Muda akan menginginkan dirinya seperti pemuda bangsawan dan Pangeran kerajaan lain tapi ternyata dia salah.

Bagi orang lain mereka berpikir Naningga hanya menginginkan posisi permaisuri untuk memperkuat kekuasaan keluarganya. Setiap anggota keluarga yang berhasil masuk dan duduk dalam kalangan pertama kerajaan dipastikan akan mendapat kekuasaan dan dukungan penuh tapi bagi keluarga Naningga mereka telah memiliki hubungan erat dengan keluarga kerajaan. Keluarga Ayahnya telah turun temurun menjadi penyokong kerajaan.

Disisi lain Naningga juga tidak memungkiri terpilih dirinya semakin menambah semerbak harum nama keluarga Harsa. Keluarga mereka dicintai semua orang. Ayahnya dermawan dan Ibunya terkenal welas asih. Kehidupan keluarga Naningga terpandang dan tidak tercela. Naningga mendapat dukungan penuh dari semua kalangan. Hanya saja apalah arti semua dukungan ini jika orang yang dicintai Naningga justru menolak kehadirannya.

Naningga tidak pernah menceritakan perlakuan Arsakana kepada siapa pun. Hanya diri sendiri yang tahu dan Yang Mulia Prasmewari. Ibunda Arsakana yang selalu membesarkan hatinya.

Arsakana belum pernah jatuh cinta pada wanita maka buatlah dia memberikan hatinya padamu. Naningga mempercayai apa yang dikatakan Yang Mulia Prasmewari karena semua rakyat dan kalangan istana telah tahu akan hal ini. Bahkan pada kenaikan tahta semua mempertanyakan kapan Permaisuri terpilih akan mendampingi Sang Raja Agung.

Ketika Arsakana justru menutup rapat dirinya ketika Naningga mendekatinya. Naningga tersadar jalan untuk meraih hati Sang Raja Agung tidak mudah. Setiap lukisan yang dibuatkan khusus untuk Sang Raja tidak pernah mendapat tanggapan, Naningga juga tidak tahu apa yang dilakukan Arsakana pada sapu tangan sulaman yang telah dibuat untuk Arsakana.

Jangan kan mencoba meraih hati Arsakana. Berpapasan di Istana pada suatu kesempatan, Arsakana justru memalingkan wajahnya. Memutar tubuh menghindari pertemuan.

Dirinya yang terkenal cantik rupawan, disanjung semua kalangan bagai wabah bagi Sang Raja muda. Keadaan yang menggoncangkan hati lembut Naningga. Hanya cinta yang besar membuat dia bertahan terus berharap.

Naningga memiliki keahlian melukis. Lukisannya telah dikenal banyak kalangan atas bahkan telah banyak terjual dengan harga tinggi karena memiliki nilai seni yang indah. Sulaman dirinya pun selalu dipuji para putri kerajaan dan bangsawan. Naningga juga pandai menari. Dia dikenal dengan banyak ketrampilan, cantik memikat tapi Arsakana tidak terpikat.

Arsakana begitu dingin, angkuh pada setiap wanita. Hampir semua putri bangsawan dan kerajaan lebih memilih Pangeran Bairu, jika saja Pangeran Bairu adalah Sang Raja Muda dipastikan pemilihan permaisuri akan mengular lebih panjang daripada pemilihan permaisuri Arsakana.

Naningga merasakan putri bangsawan dan kerajaan yang mengikuti pemilihan permasuri Arsakana mungkin sebagian besar hanya untuk memperkuat kekuasaan keluarga dan wilayah mereka bukan karena terpikat pada Arsakana.

Aura dingin Arsakana membekukan hati para gadis cantik bangsawan dan kerajaan. Hati mereka keburu menciut sebelum sempat mengembang melihat tanggapan Arsakana ketika didekati. Mulanya Naningga berpikir dirinya bisa memikat Arsakana dalam satu pertemuan dan tatapan mata tapi dia salah. Terlalu tinggi angan digantung yang akan digapainya tak ubah seperti menggapai matahari. Dia terlalu percaya diri.

Kereta kuda Naningga telah memasukkan halaman asri kediamannya, bunga berwarna warni memenuhi sisi kiri kanan menuju ke pintu utama kediaman keluarga. Naningga merasa lelah dan ingin segera tertidur. Dia lelah bukan pada latihan yang telah dijalani tapi pada pikiran yang berkecamuk dalam perjalanan dari Istana.

Senja telah tergantikan malam. Naningga turun dari kereta kuda. Gadis cantik rupawan itu memeluk dirinya erat. Pelayan yang melihat berpikir dia merasakan dingin malam padahal Naningga mencoba menguatkan diri sendiri. Esok masih panjang bagi Naningga karena Istana masih menunggu kedatangannya.

Wanita Sang RajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang