Angin yang menandakan hujan akan segera turun menambah kibar pada Jubah keemasan Arsakana ketika dia melangkah.
Keanggunan berbalut keperkasaan mengiringi derap langkah Sang Raja Muda. Aura mengintimidasi terpancar dari Raja muda tampan ini. Tidak ada yang menyangsikan ketampanan Arsakana tapi setiap wanita yang pernah di calonkan bersanding dengan Raja Muda sering menyangsikan apakah mereka sanggup membuat Raja tampan yang dingin ini jatuh cinta.
Keempat pengawal yang berjalan di belakang Arsakana tidak kalah menawan. Mereka berkarisma disegani para prajurit dan pejabat istana. Selain Partha, ketiga pengawal lainnya merupakan trio kembar dari wilayah Bakuda. Salah satu wilayah yang semula merupakan Kerajaan Bakuda tetapi telah ditaklukan Arsakana dan menjadi wilayah makmur di Kerajaan Arsakana.
Tiga kembar telah melewati seleksi ketat untuk menjadi pengawal kepercayaan Arsakana, seleksi ketiganya langsung di awasi Arsakana. Kemampuan bela diri dan kecerdasan tiga kembar sudah teruji oleh Arsakana.
Berbeda dengan ketiganya, Partha merupakan lulusan terbaik dari Perguruan resmi yang dinaungi langsung oleh Kerajaan.
Perguruan yang sama dengan Pangeran Bairukana. Dari Pangeran Bairu, Arsakana mengenal Partha semasa pengawal kepercayaan itu masih menjadi siswa pelatihan.
Partha tidak perlu melewati seleksi lagi karena sebagai lulusan terbaik dari Perguruan resmi Kerajaan secara langsung dia menjadi pengawal kerajaan yang bisa ditempatkan untuk mendampingi Raja, ratu, putri dan Pangeran. Arsanaka memilih mengangkat Partha untuk menjadi pengawal pribadinya.
Partha tidak banyak bicara tapi dia memiliki karisma menawan sehingga banyak disukai para gadis bangsawan, putri Kerajaan, putri wilayah bahkan dayang istana.
Dia begitu populer, Arsakana tidak pernah memperdulikan hal ini. Sampai kemarin sore Raja Muda tersebut baru tersadar begitu menarik Partha sehingga bisa memikat banyak wanita dengan berbagai karakter.
"Ciihh Aku bisa memilih wanita mana yang Ku sukai". Arsakana mendengus ketika pikiran tentang Partha berseliweran dalam pikirannya tapi bayangan Ibunda Prameswari dan aturan istana membuyarkan pikiran sombong Arsakana.
Sebagai Raja Muda tentu semua putri Kerajaan, gadis bangsawan dan semua rakyat akan bertekuk lutut pada dirinya. Arsakana bisa menunjuk pada siapapun yang disukainya.
Hanya saja kehidupan tidak berjalan sesuai kehendak sendiri sekalipun dia seorang Raja.
Ada takdir yang mengiringi langkah. Jika semesta alam menetapkan aturan untuk menjaga keseimbangan alam maka istana pun demikian. Arsakana bisa memilih wanita yang disukai tapi tidak untuk seorang Ratu selalu permaisuri.
Pendamping Raja harus memenuhi kriteria tertentu bukan sekedar disukai oleh sang Raja.
Kekuasaan memegang peranan penting dalam Kerajaan. Kekuasaan bisa dicapai dengan peperangan, perdagangan ataupun pernikahan. Semakin besar kekuasaan keluarga maka semakin baik untuk memperkuat Kerajaan.
Tidak harus seorang putri Kerajaan karena seorang putri kerajaan kecil belum tentu memiliki kekayaan lebih banyak dari seorang saudagar kaya raya.
Tidak harus juga bangsawan kelas atas dimasa Leluhur Arsakana, Kakek leluhur pernah memilih seorang ratu dari kalangan bangsawan menengah.
Kala itu keluarga bangsawan menengah Andara adalah orang yang paling disegani seorang kepala pemberontak Gonto yang sudah berapa kali menyerang kerajaan.
Keluarga Bangsawan Andara pernah menyelamatkan kepala pemberontak ketika dia sekarat di jalan tanpa memandang darimana dia berasal. Keluarga Andara merawatnya sampai pulih kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Sang Raja
RomanceDenting, wanita bangsawan menengah yang telah mendapatkan cinta pertamanya, 'Partha'. Pria tampan kepercayaan Raja Muda Agung, tetapi tanpa di duga Raja Muda jatuh cinta pada dirinya. Sekarang dialah wanita terpilih Sang Raja Muda Agung Arsakana. Sa...