Aku memacu 'hitam' secepat mungkin. Perjalanan Ku sempat terhenti karena tanpa disengaja bertemu Naningga. Andai bangsawan cantik itu bisa mengambil hati Raja Muda tentu perjalanan ini tak akan Ku lakukan. Mengapa dia tidak bisa menaklukkan hati seorang Arsakana seharusnya dia tidak hanya diam berharap seakan semua pria akan terpikat pada paras rupawan-nya.
Pernah kah kalian berpikir akan menjadi cinta pertama seseorang yang begitu menginginkan diri kalian. Aku sama sekali tidak pernah terpikirkan demikian karena hidup Ku habiskan untuk meraih hati cinta pertama Ku, Partha. Selain memiliki paras tampan, dia juga berbudi luhur, tinggi dengan postur tubuh ideal. Partha adalah dambaan banyak gadis termasuk Aku.
Hati Ku semakin membuncah ketika memasuki wilayah utara mengalahkan rasa lelah di seluruh tubuh. Berapa kali Aku beristirahat di tempat penjual makanan menutup diri dengan tudung dari mantel yang Ku gunakan mencoba tidak mencolok.
Seharusnya Aku tampil cantik dengan pakaian yang menarik bukan wajah penuh debu dan minyak serta pakaian seperti ini. Beberapa pengawal menyangsikan kedatangan Ku untuk menjumpai Partha. Setelah perdebatan melelahkan akhirnya Aku bisa berada disini. Dalam ruangan asri yang membuat Ku mengantuk dan tanpa sadar tertidur.
Aku terbangun ketika sentuhan lembut di lengan Ku. Netral Ku menatap wajah kekasih yang membuat diri ini merindu.
"Kau sangat lelah, Denting. Apakah tidak lebih baik kau membersihkan diri dulu. Pelayan Ku akan mengantarkan mu ke ruangan tamu di sebelah paviliun ujung".
Ada perubahan dalam diri Partha seakan tidak ada sambutan yang Ku harapkan. Apa karena penampilan Ku ini atau hanya perasaan saja
" Tapi Aku baru tidak memiliki pakaian".
"Aku sudah meminta pelayan membelikan khusus untuk mu saat kau tertidur semoga ukurannya pas ditubuh".
Hatiku yang sempat gundah kembali berbunga. Betapa perhatian Partha pada diriku secepatnya Aku mengikuti pelayan yang menunjukkan ruangan tamu untuk bermalam. Sebenarnya cukup memalukan jika harus bermalam bagi seorang gadis dalam kediaman seorang pria tapi hal yang Ku sampaikan ini jelas mempengaruhi hubungan kami kedepannya.
Aku telah selesai membersihkan diri. Berkali-kali Aku bercermin memastikan diriku sudah cukup menarik di hadapan Partha. Gaun berwarna merah muda muda dengan hiasan bunga kecil di ujung lengan dan bagian bawah rok sebagai pemanis membuat penampilan Ku menjadi anggun. Aku tidak sabar bertemu Partha.
Hari sudah beranjak malam bearti sudah cukup lama Aku tertidur dan ini sudah telat untuk makan malam tetapi Partha masih menunggu Ku selesai untuk makan malam.
Meja oval besar dengan beberapa kursi yang hanya berisikan Aku dan Partha. Partha duduk di sisi ujung, Aku di ujung lainnya. Aroma makanan yang tersaji di meja membuat perut Ku terasa lapar. Kami makan dalam diam menikmati suapan demi suapan dalam irama piring dan sendok perak yang terdengar perlahan. Aku mencoba memahami mungkin Partha khawatir percakapan kami akan menggema di ruangan besar ini.
Selesai makan Aku mengikuti Partha ke taman disebalah ruangan makan. Partha masih dalam sikap diamnya. Jujur saja Aku kecewa, apakah sebagai pemimpin wilayah utara dia tidak menginginkan Ku lagi. Betapa menyakitkan jika ini benar terjadi.
"Sayang.. "
"Iya".
"Kenapa kamu begitu dingin, tidak kah kamu tahu berapa lama perjalanan yang Ku tempuh".
"Aku tahu". Partha menjawab datar, jawaban yang membuat batin Ku teriris.
"Apa yang kau ketahui?".
"Aku telah bertemu Yang Mulia Agung". Partha menatap Ku dengan pandangan dalam membuat hati Ku menjadi takut.
"Apa yang dikatakan Raja Muda".
"Dia menginginkan mu? ". Netra Ku membesar tanpa sadar Aku tersenyum. Kekasih Ku cemburu.
"Maksud kedatangan Ku untuk menyampaikan hal ini, Aku mencintaimu Partha. Aku... ".
"Sebaiknya kita sudahi Denting hubungan ini". Aku terkesiap apa yang dilakukan Arsakan begitu tega dia menekan Partha.
"Apa yang kamu katakan Partha. Apakah posisi pemimpin wilayah utara membuat kau mencampakkan Aku".
"Aku bukan pengecut seperti itu Denting tapi Aku tak sudi meneruskan hubungan yang dimulai dengan kecurangan".
"Kecurangan? Kau mengatakan apa Partha? ".
"Kau menghancurkan hubungan Ku dengan Kemuning. Jangan katakan kau tidak tahu hal ini".
Tenggorokan Ku tercekat darimana Partha mengetahui hal ini.
"Dengar Denting besok pagi sekali Aku akan meminta pengawal mengantar kamu pulang dengan kereta. Kudamu si hitam sebaiknya mengikuti dari belakang bagaimana pun perjalanan sejauh ini tidak sebaiknya ditempuh seorang gadis".
" Tapi Partha mengapa kau memilih mendengar Arsakana setelah hubungan ini berjalan berapa waktu. Bukan murmi kesalahan Ku karena lambat laun Raja Teratai akan mengetahui hal ini juga. Hubungan kalian juga".
"Kalau pun itu terjadi seharusnya keluar dari mulut Ku, Denting bukan dari dirimu".
"Itu karena Aku mencintai mu, Partha. Aku mohon dengar penjelasan Ku dan pahami ini".
"Arsakana juga mencintai mu kalian memang berjodoh. Memiliki tabiat sama akan melakukan segala cara untuk memiliki seseorang yang kalian inginkan tanpa mempertimbangkan perasaan orang tersebut. Kau tahu bukan betapa hancur hati Ku ketika Kemuning tidak bisa ku temui. Kau tahu itu Denting, kau jahat".
Aku termangu terlebih melihat betapa terluka wajah di hadapan Ku. Aku diam tak tahu harus berkata apa tapi sisi hati Ku mengatakan bahwa hubungan Ku telah kandas dengan cinta pertama Ku.
***********************************
Matahari baru saja beranjak dari peraduan ketika kereta yang Ku naiki sudah dalam perjalanan pulang dari wilayah utara. Membawa hati Ku yang hancur, berkali-kali Aku memegang dada seakan hal ini bisa menguatkan hati Ku yang sakit.
Pandangan Ku menjadi kabur karena air mata yang turun tak henti. Aku benar-benar hancur setelah perjuangan yang Ku lakukan hanya berakhir luka di hati Partha. Dia pasti sakit karena sahabat sekaligus kekasih yang dia percaya berada dalam kehancuran salah satu perjalanan hidupnya.
Arsakana memang tidak main-main. Dia seorang yang tahu apa yang di inginkan tapi apa bedanya dengan Aku. Kepala Ki senderkan dalam jendela kereta, tubuh Ku sudah tidak kuat untuk menyangga diri.
Aku merasakan sebuah ketakutan menjalar di diri. Apa yang akan terjadi di istana, Naningga, Yang Mulia Prasmewari, rakyat negeri ini jika Arsakana benar menjalankan keinginan. Aku akan menjadi calon permaisuri baru karena Arsakana tidak akan memberi pilihan. Dia telah memilih bukan bertanya. Dia tidak membutuhkan jawaban karena yang dia inginkan harus dimiliki. Seorang penakluk telah menentukan keinginan sekali lagi dan Aku adalah keinginan tersebut.
Aku akan menjadi Ratu yang tidak diharapkan di negeri ini. Gambaran ke sempurnaan Naningga akan sulit digantikan. Aku bukan tandingan Naningga dalam semua hal kecuali satu yang Ku menangkan. Aku adalah wanita pilihan Raja. Hanya itu..
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Sang Raja
RomansaDenting, wanita bangsawan menengah yang telah mendapatkan cinta pertamanya, 'Partha'. Pria tampan kepercayaan Raja Muda Agung, tetapi tanpa di duga Raja Muda jatuh cinta pada dirinya. Sekarang dialah wanita terpilih Sang Raja Muda Agung Arsakana. Sa...