2

749 42 2
                                    

Keesokan harinya, Luna terbangun dengan leher makin terasa sakit dibanding sebelumnya.

Dia langsung memeriksanya melalui kaca, dan benar bekas gigitan itu semakin terlihat.

"Argh, sejak kapan luka ini semakin membesar?" tanyanya dalam hati.

Dengan panik, Luna menutup nya dengan handsaplas.

Sesampainya di kelas bahasa inggris, Luna melihat jisung sedang membaca sebuah novel di ujung kelas.

"Wah, seperti biasa dia terlihat tampan"ucap kagum Luna dalam hati.

Setelah Luna berpikir seperti itu entah mengapa leher nya makin terasa panas dan badannya terasa merinding mengingat mimpinya itu.

Jisung menyadari yang Luna rasakan dia hanya melihatnya dengan tatapan sinis tidak peduli sama sekali.

Kelas pun dimulai dengan normal.

"Baik, sekarang silakan membentuk kelompok, dengan masing-masing terdiri dari dua orang. Kalian akan membuat video percakapan dengan tema yang telah ditentukan," perintah dosen Taecyeon.

"Kelompoknya dengan teman sebangku saja, kumpulkan hari ini!" tegasnya.

Hari beruntung dalam hidup Luna, ia sekelompok bersama Jisung.

Jisung mengajak Luna mengerjakan tugas di perpustakaan. Dan dengan pikiran linglung, Luna hanya mengangguk-angguk saja seperti orang bodoh.

Entah mengapa semakin Luna mendekat membuat Jisung tidak dapat menahan rasa laparnya.

Mata jisung perlahan berubah menjadi warna merah, namun saat Luna mau menatap nya, Jisung langsung menarik Luna ke perpustakaan dibagian paling tak terlihat oleh orang lain.

Jisung mendorongnya dengan sangat kencang, ia sudah tak bisa menahannya lagi, Jisung terus mendekatkan kepalanya ke leher Luna.

Dia mengendus dan menjilat leher Luna nikmat lalu menggigitnya dengan keras membuat perasaan sang pemilik leher tidak karuan dibuatnya.

Luna ingin berteriak tapi sayang suaranya tidak bisa keluar sama sekali, ia sudah mencoba memberontak dan mendorong Jisung namun apa daya itu malah membuat lehernya semakin sakit.

Jisung terus mendengar suara Luna merintih kesakitan dan minta tolong didalam kepalanya.

"Ada apa ini, bagaimana bisa aku membaca pikiran wanita ini," bingung Jisung.

Jisung berhenti menggigitnya. Memanfaatkan kesempatan itu, Luna menendangnya dengan kencang. Ia adalah atlet taekwondo terkenal ditempatnya karena itu dia bisa masuk universitas.

Tapi sayang tenaga Jisung lebih kuat dari Luna membuat tendangannya tidak berefek apapun kepada Jisung.

"Kamu pikir bisa menendangku, Luna?! Kamu masih jauh dari tenaga vampir seperti aku, bodoh," kata jisung dengan arogannya.

"V-vampir, jadi itu bukan mimpi," suara ketakutan Luna

"Iya betul, itu bukan mimpi, Luna," Jisung dengan sombongnya.

Luna merasa ketakutan merayap dalam dirinya, tetapi dia tidak bisa menyerah begitu saja. Luna mencoba berpikir dengan cepat, melarikan diri atau melawan.

"Percuma saja Luna aku bisa membaca pikiranmu," jawab Jisung.

"Kenapa kamu melakukan ini? Apa yang kamu inginkan dariku?" Tanya Luna dalam pikirannya karena ketakutan membuat Luna tidak bisa mengeluarkan suaranya sama sekali.

Jisung mendekat lagi, matanya berkilat merah, "aku hanya mengikuti instingku Luna untuk meminum kamu, darah kamu selalu buat aku lapar," bisik Jisung dengan suara beratnya.

"Bagaimana ini jantungku malah berdegup kencang setelah mendengar suara berat Jisung, aaahh salah jadi fansnya NCT Dream," pikiran Luna yang tidak bisa tenang.

"Dasar aneh," ejek Jisung.

Suara dering handphone Jisung berbunyi.

"Dimana? Cepat ke perusahaan sekarang. Saatnya latihan untuk comeback," perintah Jaemin dengan marah.

"Aku tidak akan melepasmu, Luna," ucap Jisung dengan tegas. Tatapannya dingin dan penuh tekad. Dengan satu gerakan cepat, dia meninggalkan Luna yang masih terpaku, perasaan takut dan bingung bercampur aduk di dalam dirinya.

Luna terduduk di tempatnya, merasa lemas. Dia tersadar bahwa luka di lehernya sudah tidak terasa sakit lagi dan bentuknya telah mengecil.

Dia merasa bimbang, apakah harus kabur atau membiarkan Jisung menggigitnya setiap saat. Ada sesuatu di hatinya yang mengatakan untuk tidak pergi, tapi dia tidak mengerti mengapa.

Felix tiba-tiba datang dan menghilangkan lamunannya.

"Kamu kenapa, Luna?" tanya Felix dengan khawatir.

"Aku mau cerita sesuatu yang mungkin terdengar tidak masuk akal, tapi tolong jangan ejek aku, ya?" jawab Luna dengan suara bergetar.

Felix mengangguk. "Tentu, ceritakan saja."

"Jisung sebenarnya vampir! Dia tadi menggigitku lagi, Lix," cerita Luna.

"Lagi? Kamu terlalu banyak berkhayal, Luna," canda Felix.

"Aku serius! Dan ternyata yang aku cerita kemarin di kantin itu benar-benar terjadi," isak Luna, ketakutan menguasai dirinya.

Felix langsung memeluk Luna dan mencoba menenangkannya. Disisi lain para vampir yang berada di perpustaan itu tertawa kegirangan saat mendengar korbannya tersiksa.

Selesai latihan, NCT Dream berkumpul untuk berdiskusi hasil latihan mereka untuk comeback ini.

"Siapa yang berhasil meminum darah manusia di kampus?" seru Mark disela sela diskusi mereka.

Jaemin langsung menatap Jisung, bagaimana dia bisa tau, dia bisa mencium bau darah Luna dari tubuhnya Jisung.

"Sebenarnya aku mau berdiskusi tentang ini," ucap Jisung.

"Sebenarnya aku mau berdiskusi tentang ini," ucap Jisung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Jisung

TBC

Secrets of the Vampire SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang