30

194 8 0
                                    

Luna dan Felix akhirnya sampai ke apartemennya "Lun kamu gapapa?" tanya Felix melihat Luna hanya diam saja setelah pulang konser.

"Badanku ga enak Lix, pusi...."kata Luna sebelum pingsan dipelukan Felix.

Felix yang panik langsung membawa Luna ke rumah sakit, sepanjang perjalanan Felix terus mencoba memanggil Luna, tetapi tidak ada jawaban sama sekali.

Sesampai rumah sakit Luna dibawa ke ruang gawat darurat, dan Felix menunggu di ruang tunggu sambil berpikir "haruskah aku menghubungi Jisung?"

Dokter yang memeriksa Luna pun keluar membuyarkan lamunan Felix, "gimana dok?" tanyanya khawatir.

"Anda keluarga dari wanita itu?" tanya dokter memastikan.

Felix mengangguk, "iya, saya kakaknya, jadi bagaimana dok?"

Dokter menghela napas sebelum menjawab. "Audy mengalami kelelahan, dehidrasi parah dan kekurangan darah. Kami telah memberinya cairan infus dan menambah darahnya, sekarang dia perlu istirahat total. Kondisi kandungannya stabil, tapi dia perlu dipantau dengan ketat selama beberapa hari ke depan."

Felix merasa sedikit lega setelah mendengarnya "Baik, terima kasih dok, apakah saya bisa masuk ruangan Audy?"

"Silakan, tapi tolong pastikan dia tidak terlalu banyak bergerak dan mendapatkan istirahat yang cukup," jawab dokter itu.

Felix segera masuk ke kamar tempat Luna dirawat. Dia melihat Luna terbaring dengan selang infus terpasang di lengannya. Felix duduk di sampingnya dan memegang tangannya dengan lembut.

"Felix....." kata Luna lemas.

"Iya, aku disini Lun, haruskah aku memberi tau Jisung?" tanya Felix.

Luna menolaknya dia takut rumah sakit jadi heboh seperti sebelumnya, "engga usah Lix, aku juga engga sakit parah," dan Felix hanya mengangguk mengerti.

Di tempat lain, Jisung merasa perasaannya tidak enak setelah melihat Luna pulang, "apakah Luna baik-baik saja?"

Dia terus mondar-mandir dikamarnya, membuat Jeno yang berada disebelah kamarnya merasa terganggu, "kamu kenapa lagi sih?" tanya Jeno tidak nyaman.

"Perasaanku engga enak tentang Luna, Jen," jawab Jisung yang panik.

"Terus kenapa kamu ga mencoba menelpon Felix atau Luna daripada mondar mandir?" saran Jeno sambil menepuk bahunya Jisung.

Jisung langsung menelpon Felix untuk mendengar kabar Luna, "halo Lix, ini aku Jisung, Luna baik baik saja kan?"

Felix tidak menyangka akan ditelpon oleh Jisung pun menghela napasnya "dia tadi pingsan saat baru sampai apartemen, sekarang dia dirumah sakit, kata dokter Luna hanya butuh istirahat," jawabnya panjang lebar.

Jisung kaget mendengarnya,"apakah aku bisa bicara ke Luna langsung Lix?" tanya Jisung yang ingin mendengar suara Luna, karena ia tau pasti Luna melarang dia kesana.

"Baiklah sebentar," Felix langsung memberikan handphonenya ke Luna "dari Jisung," memberitahu Luna.

"Halo, sung," panggil Luna.

"Kamu gapapa Lun? aku kesana ya?" tanya Jisung berharap diizinkan Luna.

"Aku udah gapapa Jisung, kamu juga habis selesai konser pasti capek, engga usah kesini ya," tolak Luna yang membuat Jisung sedikit kecewa.

Jisung menghela napas kecewa, "baiklah, kalo ada apa apa, tolong beritahu aku ya?" pinta Jisung.

Luna mengagguk "iya sung, aku akan mengabari kamu,"

"Baiklah, istirahat yang banyak ya lun, aku tutup dulu teleponya, tolong sampaikan terima kasih ke Felix," pamit Jisung lalu langsung menutup teleponnya.

Secrets of the Vampire SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang