37

137 8 0
                                    

Keesokan harinya Jisung menemani Luna kemana pun ia pergi sambil berjaga-jaga dengan sekitar.

Walaupun Jisung sudah menggunakan masker tetap saja beberapa orang mengenali gestur dan bentuk artis itu, membuat banyak orang melihatnya.

Luna yang mulai risih dengan tatapan sekitarnya "Jisung kalau kamu terus ikut aku, bukannya orang-orang jadi tau aku pasangan kamu?" keluhnya.

"Bukannya itu lebih baik? desain kamu juga udah mulai dikenal banyak orang," jawab Jisung tenang, Luna hanya mengendus kesal.

Jawabannya membuat Luna bingung "lalu mengapa kamu masih menemaniku?"

"Karena aku khawatir, aku takut kamu di ikuti orang lagi," jelas Jisung sambil mencubit hidung Luna gemas.

Ditengah perbincangan itu, Jisung mendengar suara potret dari kejauhan, ia mencoba mencari sumber suara itu. Sialnya itu suara dari klub yang lagi memotret sekitar.

"Apakah salah satu dari mereka penguntit Luna," pikir Jisung terdiam.

"Jangan salah sangka Sung," ucap Luna menenangkan sambil memegang tangan pria itu.

Jisung pun mengangguk "ayo ke kelas Lun, udah mau telat,"

Saat perjalanan ke kelas mereka berdua dicegat oleh seorang perempuan menggunakan tudung membuat mukanya tidak terlihat, ia memberikan surat lalu pergi.

Luna dan Jisung pun memeriksa surat itu, didalamnya terdapat banyak foto Luna semenjak ia pindah ke kampus ini, dan terdapat tulisan menggunakan darah "aku penggemarmu dari dulu,"

Jisung yang melihat itu merasa geram dan ingin bertanya dengan perempuan tadi, tapi anehnya tidak terlihat dimana pun.

"Harusnya tadi aku mencegat perempuan itu," kesal Jisung.

Luna yang takut Jisung marah akhirnya ia memcoba menariknya sampai ke depan kelas lalu memeluknya, sepanjang perjalanan pria itu hanya diam dengan ekspresi marahnya.

"Jisung tenang, jangan marah aku takut," ucap Luna menenangkan.

Jisung mengerutkan keningnya "tapi aku ga mau kamu kenapa-napa Lun,"

"Iya, tapi lebih baik pikirkan dengan kepala dingin," jawab Luna, membuat Jisung menghela napasnya agar emosinya turun.

Setelah beberapa menit "masuk kelas Lun, aku akan tunggu kamu di luar kelas," perintah Jisung, lalu Luna pun masuk ke kelas.

Sambil menunggu, Jisung mengirim pesan dengan Felix,

Jisung
Luna dapat foto dengan tulisan menggunakan darah

Felix
Dapat darimana?

Jisung
Dari seorang perempuan, kita berdua tidak mengenalnya.
Lix apakah ada info?

Felix
Aku belum dapat info sama sekali
Atau lebih baik aku tidak bertanya keteman temanku?
Aku takut mereka salah satunya

Jisung
Kamu ada benarnya
Apakah kamu bisa list orang yang dekat dengan Luna disini, aku ingin memeriksanya.

Felix
Baiklah aku akan memberi listnya.

Setelah Felix memberikan beberapa list yang dekat Luna, betapa terkejutnya Jisung "mengapa banyak sekali pria,"

"Itu hanya teman Sung," jawab Luna lewat telepatinya takut pasangannya itu cemburu.

"Tapi tetap saja aku cemburu Lun," gumam Jisung membuat Luna tersenyum.

Jisung terus melihat sekitarnya untuk berjaga-jaga, lalu ia memeriksa kembali foto yang ada di surat itu.

"Ini menggunakan polaroid yang sama dengan kemarin," ucapnya, menggunakan frame bunga-bunga berwarna pink.

Secrets of the Vampire SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang