19

192 10 16
                                    

Selang beberapa jam setelah pingsan, Luna mulai terbangun. Saat matanya terbuka penuh, dia melihat anggota NCT Dream, termasuk Jisung, ada di situ.

"Kamu udah bangun?" tanya Jisung dengan penuh perhatian.

Luna hanya menatapnya tanpa berbicara sepatah kata pun, terpesona oleh kehadiran Jisung. Wajahnya yang tampan membuat Luna tak bisa mengalihkan pandangannya.

"Luna, aku bisa baca pikiran kamu, loh," kata Jisung iseng lewat telepati, membuat senyuman terpancar di wajahnya.

Wajah Luna memerah karena malu. "Masih berasa sakit?" tanya Jisung penuh perhatian.

Luna hanya mengangguk, masih merasa lemah dan belum bisa mengeluarkan suara. Jisung mengelus kepala Luna dengan lembut.

"Ehem..., kamu lapar nggak, Lun?" tanya Jaemin. Luna mengangguk lagi.

Mark yang melihat kesempatan untuk menjaili Jisung, berseru, "Aku suapin ya?" Luna langsung mengiyakan. "Kapan lagi disuapin Mark," pikir Luna.

Jisung yang membaca pikiran Luna melalui telepati langsung melotot kaget, tidak menyangka reaksi Luna seperti itu.

"Aku panggil perawat dulu ya untuk periksa kamu sebelum makan," kata Mark sambil tertawa kecil melihat ekspresi Jisung yang seketika berubah.

"Kamu kenapa terima tawaran Mark?" tanya Jisung lewat telepati, nada cemburu jelas terdengar dalam suaranya.

Pertanyaan ini membuat Luna bingung. "Emang kenapa?"

"Engga kenapa-napa," jawab Jisung dengan suara mengambang gengsi.

"Susah amat sih bilang cemburu," ucap Luna dalam benaknya, sambil menahan senyum. Wajah Jisung memerah lagi, kali ini lebih intens.

"Jisung, kenapa muka kamu memerah?" tanya Chenle heran, mengalihkan perhatian yang diikuti oleh anggota lainnya.

"Aku tau kalian habis komunikasi lewat telepati kan? Ga seru ga diajak ngobrol," keluh Chenle.

"Iya nih, ga seru," timpal Haechan.

Di tengah momen canggung itu, seorang perawat masuk ke dalam ruangan, menciptakan suasana serius sementara dia melakukan pengecekan kondisi Luna.

Melihat situasi yang lebih stabil setelah pemeriksaan, perawat mengangguk kepada mereka lalu meninggalkan ruangan. Sejenak hening, sebelum Mark mengambil langkah mendekati Luna dengan sebuah mangkuk bubur di tangannya. "Siap makan, Lun?" tanyanya dengan senyum jenaka.

"Biar aku aja yang suapin," kata Jisung sambil merebut mangkuk dari tangan Mark, membuat semua tertawa.

Setelah Luna selesai makan, mereka berbincang-bincang sejenak lalu pamit pulang. Setelah anggota NCT Dream pulang, Felix datang untuk berkunjung.

"Luna, masih sakit?" tanya Felix sambil mengelus pipi Luna.

Luna yang mendengar suara Felix mengangguk lalu menangis. "Yang sabar ya, Luna. Kamu pasti cepat baikan," kata Felix dengan khawatir.

Jisung yang melihat keadaan itu cemburu kembali. Felix yang menyadari ekspresi Jisung, langsung paham dengan perasaannya.

"Aku dan Luna udah seperti kakak adik, jadi nggak usah cemburu, Jisung," kata Felix sambil tersenyum, dan disetujui oleh Luna yang mengangguk.

"Dia benar, Jisung. Felix sudah seperti kakak buat aku," kata Luna lembut, mencoba menenangkan Jisung.

Jisung menghela napas lega, lalu tersenyum pada Felix dan Luna. "Oke, aku ngerti. Yang penting kamu cepat sembuh, Luna," katanya dengan nada lebih santai.

Secrets of the Vampire SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang