33

192 12 2
                                    

Setelah beberapa hari Luna dan Mino dirumah sakit, akhirnya mereka bisa keluar, Jisung mengantar mereka berdua kembali ke apartemen Luna, dan menginap untuk dua hari.

"Akhirnyaaa!" seru Luna semangat, Jisung mengelus kelapa Luna.

"Luna kamu gapapa? Aku cuman bisa menginap dua hari, aku masih ada kuliah yang engga bisa aku tinggal,"tanya Jisung sambil mengeluh.

"Gapapa Jisung, aku juga masih ada kuliah dan tugas yang harus aku selesaikan, nanti aku dibantu orang tuanya Felix juga untuk rawat Mino," jawab Luna.

"Orang tuanya Felix? Kenapa harus dia sih?" kata Jisung dalam hati sambil cemburu.

"Terus mau siapa? Orang tua kamu? Aku bahkan belum pernah ketemu," jawab Luna kesal dengan keluhan Jisung.

Pertanyaan Jisung membuat ia sadar, "benar kamu harus kenal orang tuaku, mereka juga perlu tau cucunya," antusias Jisung membuat Luna terkejut tidak siap.

"Tenang aja Luna mereka udah kenal kamu kok, aku selalu menceritakan tentang kamu," kata Jisung menenangkan.

Sore harinya orang tua Jisung datang ke apartemen Luna, karena ditelepon Jisung.

Luna membukakan pintu yang sudah daritadi di ketuk oleh ibunya Jisung, "apakah ini rumah Luna?" tanya ayahnya Jisung.

"I-iya om, saya Luna, masuk dulu om, tante," jawab Luna yang merasa canggung.

"Apa yang harus aku lakukan? Takuut," pikir Luna panik, dan Jisung hanya tertawa mendengar isi pikiran Luna.

"Ayah, bunda, udah datang?" tanya Jisung sambil membawa Mino yang sedang tertidur.

"Kamu ga usah takut Luna," telepati Jisung sambil mengelus kepala Luna.

"Biar Mino disini, ayah gendong," kata ayah Jisung yang sangat senang melihat cucunya,

"Bunda dengar kamu sambil kuliah ya? Mino dijaga siapa?" tanya ibunya Jisung.

"Ibu angkatku tante, orang tuanya Felix," jawab Luna ragu.

"Baiklah, biar bunda tinggal disini sampai, Mino udah bisa tanpa ASI," tawar ibunya Jisung.

"Tapi apakah tidak apa-apa tante, apakah tidak sibuk?" tanya Luna tidak enak.

Ibunya Jisung mencoba merangkul Luna, "tidak apa-apa Luna, ini juga cucu bunda, lebih baik kamu manggil saya juga bunda,"

"Dan panggil saya ayah," ayah Jisung menambahkan.

"B-baiklah bunda, ayah, terima kasih" jawab Luna canggung.

Orang tua Jisung mulai mengobrol dengan Luna dan Jisung, bertanya tentang kehidupan mereka, kuliah, dan bagaimana mereka mengurus Mino. Luna mulai merasa lebih nyaman, melihat betapa ramah dan suportifnya orang tua Jisung.

Saat malam orang tua Jisung pulang, untuk membawa barang dan baju yang diperlukan untuk ibunya Jisung balik lagi.

"Kenapa kamu takut begitu Lun?" tanya Jisung bingung sambil ketawa.

"Karena aku belum pernah ketemu orang tua lain, selain orang tua Felix, bahkan orang tuaku sendiri aja udah lama ga ketemu," jawab Luna lemas sambil mengeluarkan dark jokesnya.

"Maaf Lun, aku ga bermaksud," kata Jisung tiba-tiba merasa bersalah.

"Aku cuman bercanda Sung, terima kasih udah kenalin orang tua kamu," ucap Luna sambil tertawa walaupun merasa sedikit iri.

Jisung memeluk Luna, "jangan panggil orang tua Felix ya, sama orang tua aku aja?" Jisung merasa cemburu.

Luna tau Jisung selalu cemburu kalo berhubungan dengan sahabatnya itu "Tapi keluarga Felix udah merawat aku dari kecil Sung, sesekali gapapa?" pintanya.

Secrets of the Vampire SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang