Felix dan Hyunjin memilih untuk menginap di dorm NCT dream, di dalam kamar Jisung terus berusaha memanggil Luna lewat telepatinya
Jisung khawatir dengan Luna, dia memanggilnya lewat telepati dan mengatakan bahwa dia sudah tahu semuanya.
Luna, yang mendengar Jisung, pun merintih kesakitan. "J-Jisung," jawab Luna, mulai membalas telepatinya.
"Apakah kamu baik-baik saja?" tanya Jisung dengan nada khawatir.
"Aku nggak bisa merasakan tubuhku, Jisung," jawab Luna sambil menahan tangisnya.
Mendengar jawaban Luna membuat Jisung sedih dan khawatir, namun dia berusaha berpura-pura tegar. Mereka mulai berkomunikasi secara diam-diam, mencoba menemukan cara untuk menyelamatkan Luna tanpa menarik perhatian Lana.
Sementara itu, Lana terus bergerak, mencari siapa pun yang menjadi pasangan Luna. Dia berusaha untuk memastikan bahwa Luna tidak akan mendapat pertolongan dari siapapun.
Lana telah kembali ke ruangan tempat Luna ditahan. Dia mendekati Luna dengan senyum dingin di wajahnya. "Luna, aku tahu kamu mencoba berkomunikasi dengan seseorang. Siapa dia?" tanya Lana, tatapannya tajam menelisik.
Luna menggigit bibirnya, berusaha menyembunyikan kegelisahan. "Tidak ada siapa-siapa, Lana. Hanya pikiranku sendiri yang mengkhawatirkan semuanya."
Lana tidak terlihat yakin. "Jangan bohong padaku, Luna. Aku akan menemukan siapa pun yang mencoba membantumu, dan aku akan pastikan mereka menyesal,"
Lana kembali menyiksa Luna dengan kejam, menggunakan segala cara untuk menimbulkan rasa sakit dan penderitaan. Luna menahan setiap pukulan dan tendangan, tapi akhirnya, tubuhnya tak lagi kuat. Kesakitan yang luar biasa membuatnya tak sadarkan diri, jatuh pingsan di kursi yang mengikatnya.
Saat Luna pingsan, Lana menatapnya dengan dingin, lalu keluar dari ruangan, memastikan pintu terkunci rapat. "Sekarang aku bisa fokus mencari pasanganmu," gumam Lana pada dirinya sendiri.
Di sisi lain, Jisung merasa panik. Dia tak bisa lagi merasakan keberadaan Luna melalui telepati. "Felix, kita harus bertindak sekarang. Aku tidak bisa merasakannya lagi. Sesuatu terjadi pada Luna!" katanya dengan suara gemetar.
Saat Felix mau menjawab, Mark mengatakan lebih dulu, "Kita harus melakukan sesuai rencana, Jisung. Lagi pula kita tidak tahu di mana Luna berada."
"Tapi Luna... Luna saat ini sudah tidak sadarkan diri," kata Jisung sambil menangis.
"Maaf, Jisung, tapi Mark benar. Aku yakin Luna kuat," bela Haechan sambil menenangkan Jisung.
Jisung mengangguk pelan, meskipun hatinya masih penuh kekhawatiran. "Oke, kita ikuti rencana," katanya, mencoba menenangkan dirinya.
Di tengah kekhawatiran Jisung, Hyunjin merasa bingung melihat Jisung begitu khawatir dengan Luna. Dia mendekati Felix dan berbisik, "Kenapa Jisung terlihat begitu tertekan? Apa ada sesuatu yang aku lewatkan?"
Felix menghela napas sebelum menjawab, "Luna bukan hanya teman bagi Jisung. Mereka memiliki ikatan khusus yang lebih dalam dari yang kita semua bayangkan."
"Antar vampir dan manusia?!" Kaget Hyunjin.
Chenle yang mendengar Hyunjin langsung mendekat. "Kamu harus janji untuk tidak menyebarkan masalah ini," ancam Chenle, tatapannya serius.
Hyunjin menelan ludah, merasa tekanan dari teman-temannya. "Oke, aku janji," katanya.
Felix mulai menjelaskan rencana mereka kembali. "Jisung, kamu akan menjebak Lana yang sedang mencari pasangan Luna. Jebak dia di sebuah ruangan kosong. Mark, Jeno, Jaemin, kalian awasi Jisung sambil bersembunyi di ruangan itu. Aku, Chenle, dan Haechan akan berjaga di luar ruangan, dan sisanya akan mengawasi dari kejauhan. Kita buat Lana memberitahu keberadaan Luna," jelas Felix dengan tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secrets of the Vampire School
FanfictionLuna adalah seorang fangirl setia yang tergila-gila dengan boyband terkenal, "NCT Dream." Ketika mendengar bahwa seluruh anggota NCT Dream akan berkuliah di sebuah universitas elit yang baru dibuka, dia bertekad untuk diterima di universitas yang sa...