42

168 8 0
                                    

Sudah empat bulan Luna keluar dari rumah sakit, ia sudah kembali seperti semula, traumanya mulai terobati dengan bantuan terapi, walaupun terkadang kambuh.

Luna sekarang sudah mulai sibuk dengan kuliahnya dan Jisung baru lulus sebulan yang lalu.

"Lun bulan depan aku mulai aktif jadi member NCT Dream lagi, penggemarku berharap aku kembali, dan para investor setuju," ucapnya ragu.

"Bagus dong!" celetuk Luna dengan ekspresi senang memeluk Jisung erat.

"Terus kenapa ekspresi kamu sedih?" lanjutnya bingung.

"Aku engga mau tinggalin kamu tanpa status yang jelas Lun, di tambah kesibukanku membuat kita jarang bertemu," jelas Jisung sedih.

"Tanpa status?" tanya Luna kebingungan.

Melihat ekspresi Luna Jisung merasa sedikit sedih "Sudahlah Lun, ga udah dipikirkan aku cuman asal bicara,"

Luna mengangguk mencoba paham maksud Jisung "aneh," pikirnya.

"Lun besok aku harus pindah ke dorm lagi, aku harus mulai latihan lagi, Mino gapapa bersama kamu? Aku akan kesini setiap minggu," tanya Jisung memastikan.

"Mendadak sekali," keluhnya lalu mengangguk.

"Aku akan membawa semua bahan desain ke apartemen," pikir Luna.

Jisung tersenyum, "terima kasih Lun," memeluknya erat.

Setelah itu mereka berdua membereskan barang-barang yang diperlukan Jisung nanti di dorm.

"Udah Lun, biar aku sendiri saja, kamu main sama Mino aja," suruh Jisung.

"T-tapi, baiklah, jangan ada yang kelupaan ya," kata Luna lesu, ia juga ingin membantu tapi selalu ditolak.

Jisung mendengar keluhan Luna hanya tertawa, lalu ia memasukan kotak cincin yang selalu dia simpan ke tasnya itu.

"Bunda aku mau minum darah," pinta Mino kelaparan, hari ini jadwal anaknya meminum darah.

Luna memberikan lengannya untuk diminum anaknya, Mino selalu merengek setiap diberi darah yang bukan darah ibunya.

Karena itu Jisung biasanya marah ke anaknya, baginya Mino harus terbiasa dengan darah kotakan.

"Aku mau coba minum darah kotakan aja bunda," pinta anak itu lagi.

Luna tersenyum lega "Tumben?" tanyanya sambil menyentil hidung kecil itu.

"takut kena marah ayah lagi," ucap anak itu sambil memainkan bajunya.

Luna memberikan minuman kotak berwarna merah ke anaknya, awalnya Mino menolak tapi lama-lama ia menyukainya.

"Enak?" Tanya Luna dan Mino mengangguk dengan semangat.

Setelah membereskan barangnya, Jisung menyusul Luna dan Mino.

"Enakkan? Kamu harus terbiasa minum itu Mino jangan darah bunda, nanti bunda sakit gimana," ceramah Jisung, padahal alasan utamanya ia cemburu dengan anaknya.

Membuat Luna mencubit tangan Jisung "jangan cemburuan gitu sama anak sendiri" ucapnya lewat telepati.

Jisung meringis pelan lalu membalasnya dengan senyuman jailnya.

Secrets of the Vampire SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang