35

189 10 0
                                    

Jisung sudah berada di belakang panggung ruangan konferensi pers, ia ditemani membernya untuk menyemangati sahabatnya itu.

Disana Jisung melihat terdapat banyak wartawan yang sudah siap dengan pertanyaannya dan alat rekam.

"Kamu beranikan sendiri?" canda Chenle mencoba mengurangi gugup Jisung, pria itu hanya membalasnya dengan sedikit tersenyum.

"Tenang Jisung, kita ada disini, kamu ga perlu takut," ucap Jaemin mencoba menenangkan sahabatnya itu.

"Terima kasih, hyung," jawab Jisung mencoba tenang.

"Baik Jisung saatnya masuk ruangan," perintah salah satu staff disana.

Jisung pun melangkah ke meja konferensi itu, para kamera mulai memotret pergerakannya, dan mulai duduk ditempat yang sudah di sediakan.

Disana Jisung menceritakan hubungannya dengan Luna, "apakah anak itu, anak kandung anda?" tanya salah satu wartawan.

"Iya betul, itu anak kandung saya," jawab Jisung tegas, membuat para wartawan berbisik.

Konferensi terus berlanjut dengan banyak pertanyaan, Jisung terus mencoba mengklarifikasinya agar tidak ada kesalahpahaman lagi.

Diluar gedung, sudah berkumpul penggemar Jisung yang menginginkan ia keluar dari NCT Dream, mereka berdemo dengan suara sangat kencang.

Setelah para wartawan sudah puas dengan semua jawaban Jisung, akhirnya acara konferensi selesai.

"Terima kasih semua atas pertanyaannya. Saya paham ini mengejutkan banyak orang, tapi saya berharap kalian bisa menghormati keputusan saya dan mendukung keluarga saya," kata Jisung sebelum mengakhiri konferensi pers.

Lalu para wartawan pun pulang satu persatu dengan catatan yang sudah penuh, untuk mereka beritakan selanjutnya.

Setelah konferensi, Jisung keluar gedung untuk bertemu penggemarnya yang sudah berada disana selama satu jam.

Jisung menjelaskan keadaannya lalu meminta maaf ke penggemarnya sambil membungkukkan badan sembilan puluh derajat.

Pernyataan Jisung membuat mereka menangis tidak terima, bahkan ada yang melemparkan bahan makanan ke arahnya, Jisung merasa hatinya sakit saat diperlakukan seperti itu.

Karena sudah tidak kondusif para staff menarik kembali Jisung kedalam ruangan dan membernya mencoba menenangkan.

"Kamu kuat, aku yakin mereka sebentar lagi akan mengerti keadaan kamu, dan memaafkan kamu Sung," ucap Mark sambil memegang pundak Jisung.

"Semoga," gumam Jisung sedikit pesimis.

"Sayang semangat, maaf aku tidak ada disana," kata Luna lewat telepatinya, Luna mencoba menyusul Jisung, namun selalu dilarang oleh pria itu, ia takut kekasih dan anaknya kenapa-napa jika ikut.

Luna merasa sedih karena tidak bisa mendampingi Jisung di saat-saat sulit seperti ini. Namun, dia tetap memberikan dukungan sejauh yang dia bisa, berharap bahwa penggemar dan publik akan segera memahami keputusan mereka.

Setelah para penggemar pulang satu persatu, Jisung pun akhirnya bisa keluar dari gedung itu, ia diantar oleh manajer dan membernya, sekalian liat Mino alasan mereka.

Sesampai apartemen, Jisung langsung kekamar mandi dan mengganti bajunya karena sudah merasa sangat lengket, Luna mengikutinya hingga depan kamar mandi.

"Mengapa kamu mengikuti ku," tawa Jisung merasa gemas dengan wanita itu.

Luna memeluk Jisung dengan erat, "kamu hebat Jisung, aku bangga sama kamu," ucap Luna, membuat air mata Jisung mulai turun.

Ia menangis cukup lama dipundak Luna, dan wanita itu terus menepuk punggung Jisung dengan lembut.

Secrets of the Vampire SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang