24

150 10 0
                                    

Mereka akhirnya kembali ke kota vampir, dan masuk ke ruang kumpul,

Saat di depan pintu ruang kumpul Jisung menahan Luna, "udah siap, Lun?". Luna hanya mengangguk petanda siap

Mereka duduk di kursi yang telah disiap kan "jadi apa yang kalian pilih," tanya ketua itu.

"Kami memilih untuk melepas ikatan ini tuan, sebelum itu biarkan saya bertanya," jawab Jisung.

Ketua itu mengizinkan Jisung bertanya, Jisung tidak menyiakan momen itu "jika saya kembali menjadi pasangan Luna, apakah bisa aku dan Luna hidup tanpa mengorbankan apapun lagi?" tanya Jisung memastikan.

Pertanyaan Jisung membuat para vampir tua itu kaget, mereka seakan meremehkan Jisung, "silahkan jika itu mungkin," jawab salah satu vampir disana sambil ketawa.

Jisung tersenyum "Baik saya pegang janji anda tuan," jawab Jisung dengan semangat.

"Apakah ada pertanyaan lainnya?" tanya ketua itu.

"Tidak tuan," jawab Jisung.

"Baiklah saatnya memulai ritual pembatalan kontrak ikatan itu," kata ketua.

Para vampir tua mulai mempersiapkan ritual pembatalan kontrak ikatan. Mereka membakar  mengucapkan mantra kuno yang dipercayai memiliki kekuatan untuk memutus ikatan.

Luna dan Jisung duduk berdampingan, menatap satu sama lain dengan perasaan campur aduk. Meskipun mereka telah memutuskan untuk melepas ikatan, ada sedikit kekhawatiran dan kebingungan di dalam hati masing-masing.

Setelah beberapa saat, ritual dimulai. Suasana di ruangan menjadi hening, hanya terdengar suara mantra yang dinyanyikan dengan penuh kekhusyukan.

Luna sakit dilehernya dan Jisung merasa sangat lapar,mereka merasakan itu hingga mereka berdua pingsan ga sadarkan diri, petanda ritual itu telah selesai dan berhasil.

Ketika ritual selesai, suasana di ruangan menjadi tenang. Para vampir tua melihat satu sama lain dengan tatapan penuh arti, menandakan bahwa ikatan antara Luna dan Jisung telah resmi dibatalkan.

Jisung dan Luna dipindahkan keruangan berbeda hingga mereka sadar kembali, "dimana aku?" tanya Luna yang masih merasa pusing, dia mulai meraba lehernya yang luka itu telah hilang.

"Jisung, Jisung," dia mencoba memanggil Jisung lewat telapatinya. Namun tidak ada balasan.

"Sepertinya dia sudah hilang ingatan," pikir Luna mulai menangis kesakitan, hatinya sakit dan hancur, rasanya semuanya hampa.

Pengawal datang bersama dokter untuk memeriksa Luna, "kamu ada keluhan, seperti mual, pusing, atau lemas?"

"Tidak ada dok, apakah Jisung sudah pergi dok?" tanya Luna penasaran.

"Iya Jisung sudah sadar dan sudah pergi lima menit yang lalu bersama teman temannya," jawab dokter itu,

"Apakah dia baik baik saja dok?" tanya Luna cemas.

Dokter itu menjawab "Dia baik baik saja, baik kamu tidak ada menimbulkan penyakit apa pun kamu dipersilahkan pulang"

"Baik terima kasih dok, saya pulang dulu," pamit Luna ke dokter itu.

Disisi lain Jisung masih merasa bingung dengan apa yang terjadi,"Jeno sebenarnya kenapa aku harus ke gedung petinggi itu?"

Jeno bingung harus mengatakan apa ke Jeno, dia sudah janji untuk merahasiakan ikatan ini dengan Luna.

"Kita dapat hadiah karena udah bantu petinggi," jawab Haechan asal.

Pernyataan Haechan membuat Jisung bingung, "emang kita melakukan apa?"

Secrets of the Vampire SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang