3

576 39 1
                                    

"Sebenarnya aku mau berdiskusi tentang ini," ucap Jisung.

Semua mata anggota NCT Dream tertuju padanya. Jisung menatap mereka dengan serius, sementara Jaemin dan Mark menunggu penjelasannya.

Saat Jisung hendak menjelaskan masalahnya, Haechan tiba-tiba menyela, "Mari selesaikan diskusi untuk comeback terlebih dahulu, supaya kita bisa cepat pulang."

Setelah diskusi comeback selesai, Haechan memberi aba-aba untuk Jisung mulai bercerita.

"Sebenarnya, setelah aku menggigit Luna, entah mengapa luka di lehernya tidak kunjung sembuh. Selain itu, aku bisa membaca pikirannya," cerita Jisung.

"Serius kamu, Jisung?!" suara Jeno terdengar terkejut.

"Kamu merasa ingin meminumnya terus setiap kali melihat Luna, bukan?" tanya Jaemin.

"Iya, aku tidak bisa menahan rasa laparku setiap kali melihat dia," jawab Jisung bingung.

"Bahaya ini," seru Renjun.

"Bahaya? Apa yang bahaya?" tanya Jisung dengan heran.

"Berarti Luna adalah jodoh kamu Jisung" jawaban Mark

"Yang sabar ya" ejek Chenle

"Bagaimana bisa itu terjadi?"tanya Jisung dengan gelisah

Disisi lain Luna sudah ada dikamarnya sambil membaca kumpulan buku mengenai vampir yang dia pinjam dari perpustakaan.

Dalam buku itu terdapat tulisan bahwa setelah seorang vampir meminum darah manusia, luka bekas gigitan di leher korban akan sembuh dan tidak meninggalkan bekas apapun.

"Lalu mengapa luka di leherku tidak hilang?" Luna bertanya-tanya sambil memegang lukanya.

Dia melanjutkan membaca, menemukan bahwa vampir biasanya hanya memiliki satu jodoh, dan jika mereka menemukan jodohnya, tanda digigit di leher tidak akan hilang, dan mereka akan bisa saling membaca pikiran, baik itu manusia atau vampir.

Luna terkejut setelah membaca hal itu, merasakan campuran antara senang dan ketakutan. Senang karena ia berjodoh dengan idolanya di NCT Dream, tapi juga takut karena ternyata ia juga seorang vampir.

Jisung dapat membaca semua yang Luna pikirkan, dia mengetahui bahwa Luna sedang baca mengenai vampir dan dia sudah mengetahui faktanya kalau Jisung dan Luna saling berjodoh.

"Apakah Felix juga tau mengenai ini?" tanya Chenle.

"Aku tidak mengetahuinya," jawab Jisung ragu.

"Kita harus berhati-hati jangan sampai vampir lain tau masalah ini," peringatan Mark.

Bagi para vampir yang memiliki jodoh manusia, mereka akan dianggap rendahan, meskipun mereka termasuk dalam vampir kerajaan.

"Kamu harus menjauhi Luna, sung,"perintah Chenle. Member lainnya langsung setuju dengan perintah pria tersebut. Mau tidak mau Jisung setuju dengan kata membernya.

Keesokan harinya jurusan desain sedang membagi ruangan desain untuk masing-masing mahasiswa. Setiap ruangan terdapat 5 orang sebagai tim desain.

Luna setim dengan Kenta, dan Mia. Mereka semua salah satu manusia yang berada di universitas.

Luna mendapatkan ruangan yang sangat ujung dan tidak terawat sama sekali, dia ingin protes ke seniornya namun tidak dihiraukan. Terpaksa mereka membereskannya.

"Apakah kalian tau tiga perempat di kampus ini vampir tau,"celetuk Mia

"Vampir mana mungkin ada di dunia ini Mia,"balas Kenta. Dan lainnya hanya tertawa mendengar celetukan Mia.

"Ya udah kalo ga percaya, aku udah kasih tau ya"suara Mia geram.

Luna yang mendengar itu hanya terdiam dan ikut tertawa dengan yang lainnya.

"Aku rasa tidak perlu menceritakan apa terjadi antara aku dan jisung," dalam hati Luna.

Setelah mereka mebersihkan ruang desain, mereka masuk kelas desain baju. Dalam perjalan ke kelas mereka mengobrol banyak hal dan membuat mereka bertiga semakin akrab.

"Kenapa kamu lemes amat?" Tanya Felix ke Luna setelah kelas berakhir.

"Tugasku banyak banget Lix" rengek Luna

"Habis ini mau kemana?"ucap Felix penasaran

"Aku mau ikut klub taekwondo, udah lama aku ga ikut latihan hehe,"Jawab Luna

"Aku mau ke klub memasak kue dulu," pamit Felix.

Saat diperjalan menuju klub, entah mengapa leher Luna terasa panas kembali dan luka nya semakin membesar. Membuat Luna tidak jadi ikut ukm karena kesakitan dan memilih untuk kembali ke kamar asramanya.

Dia mencoba untuk langsung beristirahat namun tidak bisa luka nya semakin dalam dan panas membuat dia menangis kesakitan.

Luna terus terusan mencoba memanggil Jisung namun nihil, Jisung tidak kunjung datang. Dia sudah tidak bisa menahan sakitnya lagi dan berakhir pingsan.

Disisi lain Jisung sedang berada di kantin bersama tim idolnya, entah mengapa ia terus merasa sangat lapar, dia sudah meminum banyak darah tapi Jisung tidak kunjung kenyang.

Jisung mendengar suara Luna, dia memilih untuk diam dan tidak mencoba datang, sesuai dengan diskusi timnya.

Suara di kepala sudah sunyi dan bertepatan dengan rasa laparnya Jisung. Teman temannya pun sadar apa yang terjadi pada Jisung, dan memilih untuk pura pura tidak tau.

Namun tubuh Jisung terasa semakin lemas. Pikirannya seperti tidak di tempat dan tenggorokannya terasa kering.

Apa ini yang dirasakan Luna? Jisung bertanya-tanya.

Tidak lama kepalanya pusing dengan pandangan yang mulai memburam.

Seperti memiliki tubuh yang sama, Jisung pun ikut pingsan.

Seperti memiliki tubuh yang sama, Jisung pun ikut pingsan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Felix

TBC

Secrets of the Vampire SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang