❥EIGHTY-THREE

413 37 5
                                    

***

Di Caouse.

Seorang gadis berlari di lorong gelap, terus berlari tampa arah yang jelas suara deruh nafas yang memburu serta lelehan air mata yang sudah terlihat mengering, rambut panjangnya tergerai bergoyang seiring empunya yang melakukan gerakan.

Ku mohon.. Ku mohon siapapun.. Tolong aku.. Hiks.. Aku mohooon.. Batinnya begitu nelangsa.

AAKH~!

Dengan cepat tubuh gadis tersebut tertarik dengan kuat, dengan tubuhnya yang bergetar hebat, mulutnya di bekap, membuat matanya terbelak.

Terdengar suara langkah dengan kekehan membuat seluruh tubuh merinding.

"Where you love~?" suaranya terdengar menyeramkan langkahnya menjadi pelan, suara sepatu yang bertemu dengan lantai terdengar nyaring.

"Want to play slowly?" ucapnya dengan nada yang semakin mendekat.

Mata gadis itu terpejam, bersamaan dengan tubuhnya yang bergetar hebat.

Langkah seorang tersebut melewati keberadaan si gadis.

"In this place there is no harmless hiding dear. I will find you wherever it"

"Really damn. Where is he? just waste my time" segera langkah cepat yang terdengar semakin berlari itu meninggalkan tempat yang dimana gadis itu berada.

Tangan besar yang membekap mulutnya pun mengurai. Echana bernafas lega juga merasa ketakutan dan bingung secara bersamaan. Gadis itu tak dapat melihat wajah yang membantunya, sebelum Echana bertanya, tangannya sudah di tarik dan di bawa pergi ke salah satu lorong yang memiliki lubang sangat kecil.

Apa bisa terlewati? Pikir Echana.

"Masuk!" perintah laki-laki tersebut. Echana menatap sosok di belakangnya ia masih tak bisa melihat wajah sosok tersebut, karena minimnya pencahayaan di bawah tanah.

"Tubuhmu kecil, kau tentu bisa melewatinya. Teruslah berjalan, dan jangan bersuara apapun yang kau temui," ucap suara datar tersebut.

"Lalu kamu?" tanya Echana.

"Jangan pikirkan aku. Sana!" ucapnya.

Echana melangkah masuk, ia merapatkan lengannya masuk kelubang.

Laki-laki itu berjongkok, Echana akhirnya dapat melihat sosoknya. Hidungnya mancung, bibir kecil dengan mata yang sipit, kulitnya putih juga dengan suara beratnya.

Ia mendorong tubuh Echana, dan langsung menutup lubang tersebut.

Bersaman dengan itu, sosok yang mencari si gadis datang. Sikap tenang laki-laki yang kedepan berbalik.

"Apa?" ucapnya.

Sosok laki-laki yang mencari Echana, terdiam menatap selidik dengan laki-laki di depannya.

"Apa yang baru saja kamu lakukan?"

"Merokok." ucapnya mengeluarkan sebatang rokok dari tangannya. Kewaspadaan laki-laki yang mengejar Echana menurun.

"Kau tak lihat seorang gadis kemari?" sosok laki-laki itu menggeleng.

"Cepat selesai kan rokokmu. Kita harus melakukan pekerjaan lain, sebelum itu lakukan bersenang-senangmu." ucapnya lalu pergi.

POSESIF ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang