❥FORTY-THREE

931 56 10
                                    



***

Keempat dominan di dalam ruangan menurunkan pandangannya, sementara satu sosok kecil berkacak pinggang tengah memarahi keempatnya, di depan mereka. Mereka berdiri berbaris, tinggi mereka sama begitu jenjang sedangkan satu sosok tampak terlihat kecil. Menyadari keadannya, ia berlari kecil mengangkat kursi dan langsung naik menghentak sekali kakinya tanda ketegasan.

"Tindakan kalian tadi itu tidak baik tau!" ucapannya dengan memasang wajah galaknya.

Keempatnya mendongak, menatap sosok di depannya yang menampilkan smirk, meremehkan dan juga menangtang sangat puas dengan posisinya karena telihat tinggi.

"Heh! Kalian berani menatapku?!" ucapnya dengan nada meninggi.

Keempatnya kompak menunduk kembali.

"Hemp! Dasar kakak kakak nakal!" ucapnya.

"Tapi kak Al tak ikutan, kenapa kena juga El?" ucap protes Calvin.

"Diam! Dengan kakak itu cuma liatin, sama aja salah," bantah Celly dengan tubuh yang tak bisa diam, semua tubuh Celly seakan ikut berekspresi ia hampir terjatuh membuat keempat dominan di depannya bersiap untuk menangkapnya.

"Oo.. Oo..!!!" ucap panik Celly namun segera dapat menyeimbangkan dirinya, dengan tangannya berpegang pada tangan Calvin.

"Oke sudah," ucap Celly pelan, ia melepaskan pegangannya pada Calvin.

Kemudian lanjut melanjutkan kemarahannya.
"Lanjut.." gumamnya lagi.

Cano, Tamarius, Candra dan Calvin yang menunduk mati-matian menahan tawa gemas mereka terhadap gadis di depan mereka yang tampak menggemaskan dengan menggunakan kekuasaannya.

"Perilaku kalian tidak El maafkan!"

"Eskrim?" ucap Calvin.

"Cheesecake?" ucap Cano.

"Gulali?" ucap Candra.

"Ngedate." ucap datar Tamarius.

Sontak membuat Celly tertegun, sedangkan ketiga kakak Celly menatap tajam pada Tamarius.

Candra memijat tengkuk Tamarius, Cano meninju lengan Tamarius dan Calvin menyenggol badan Tamarius.

Empunya hanya berdiri diam, memasang badan.

"Hei! Kenapa pada nyerang kak Tama!" tegur Celly yang sudah tersadar dari keterkejutannya. Dalam hati ia menjerit laki-laki di depannya begitu ugal-ugalan dalam bertindak.

"El setuju," ucap cepat Celly turun dari kursi ia tak ingin melewati kesempatan langka.

"Eskrim keluar list." ucap Cano dengan tegas, mendengar itu Celly melotot.

"Kakak?! Itu tidak ada dalam list janji tadi heh?" delik Celly tak senang.

"Kemarin kamu sudah makan." ucap acuh tak acuh Cano duduk di meja bar mini.

Celly menyusul Cano, dan duduk di samping kakak keduanya, melihat itu Tamarius mendorong cepat tubuh Calvin menyingkirkannya dan mendudukkan bokongnya di bangku samping Celly.

POSESIF ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang