❥FORTY-FOUR

816 55 6
                                    



***

Malam hari.

"Kakak Tama akan menginap?" tanya antusias Celly mereka berlima sedang di dapur membuat makanan untuk mereka makan, sengaja tak menggunakan pelayan.

Celly hanya membantu sedikit, yang benar-benar memasak adalah Tamarius dan Cano, Candra sangat payah dalam urusan memasak sedangkan Calvin memang orangnya suka malas.

"Tidak," ucap Tamarius.

"Kenapa?" ucap Celly yang mendekati Tamarius, ingin melakukan jurus andalannya namun keburu di tahan Cano.

"El bantuin kakak bersihin bawangnya," ucap Cano.

Mengangguk Celly mendekati Cano dan mengambil daun bawang, seledri dan buahan.
"Ih tadi bilangnya daun bawang! Ini kok ada antek-anteknya?"

Calvin mendengus, "Ya El kerjain ajalah, kan cuma bersihin" ucap Calvin mengeluarkan piring.

Celly tak membantah lagi, ia menuju ke samping menyalakan kran air dan mencucinya. Tiba-tiba ide menyenangkannya hadir dengan isengnya Celly mencipratkan daun bawang yang masih sangat basah ke pada keempat dominan di sana awalnya mereka hanya diam 1, 2 sampai 3x Celly masih melakukan aksinya, saat akan melanjutkan ia tersadar 8 pasang mata telah menatapnya tajam. Celly gadis itu langsung tersenyum kikuk.

"Hihihi.. Sepertinya airnya yang menolak daun bawangnya makanya keluar jalur.." ucap Celly sedikit mundur bersamaan dengan daun bawangnya yang ia lepaskan di wastafel.

Keempatnya dengan cepat memberikan Celly hukuman.

"AAAKH!"

Cano dengan penyaringan memukul kepala Celly, Calvin dengan sendok nasinya memukul pundak Celly, Candra hanya tangannya namun ia mencubit pipi Celly, dan Tamarius mengusak pucuk kepala Celly hingga rambutnya berantakan.

mereka membiarkan Celly yang terduduk pasrah di lantai, dengan keadaan yang acak, melanjutkan pekerjaan masing-masing.

"Pada jahat mainnya keroyokan satu-satu dong!" ucap Celly mengusap pipinya karena hanya itu yang benar-benar terasa sakitnya.

Keempat laki-laki di sana kembali menatap Celly, dengan cepat Celly bereaksi sebaliknya.

"Hehe.. Kakak-kakak keren deh jago masak idaman para wanita.. Ah! Yaampun El lupa kasih makan Emo," ucap Celly langsung berbalik sedikit merangkak dan berdiri dengan cepat melesat lari meninggalkan area dapur.

Seperginya Celly dari sana, suasana menjadi tampak serius. Calvin yang meletakkan piring di samping Tamarius berucap.

"Dua hari yang lalu sekolah kedatangan murid baru," ucap Calvin

Candra, Cano dan Tamarius masih terdiam, sebab itu bukan urusan mereka pikirnya selama tak mengusik Celly maka mereka tak perduli.

Menghela nafas, Calvin melanjutkan perkataannya karena tak mendapatkan reaksi dari ketiga laki-laki yang lebih tua darinya.

"Tidak sekelas aku sama El sih, dia adik kelas tapi beberapa teman kelasku berkata dia sedikit memiliki kemiripan sama El, juga padaku. Tau sendiri kan hal seperti ini langsung menjadi perbincangan hangat apalagi bersangkutan soal Callisthenes," ucap Calvin.

"El mendatanginya?" tanya Candra, karena Celly memiliki rasa penasaran yang tinggi tentu ingin melihat secara langsung.

"Belum,"

POSESIF ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang