❥EIGHTY SEVEN

396 32 2
                                    




***

Pagi. 06.30.

Cano berkunjung ke rumah vila, tempat teman-teman Tamarius. Nana yang baru sampai tak sengaja melihat kehadiran Cano, yang berlari mendekati Nana.

"Ngapain kesini?" tanya Nana.

"Deketin kamu." ucap santai Cano, membuat Nana terkejut, sangat blak-blakan sekali.

Memilih mengabaikan, Nana melanjutkan langkahnya mengabaikan sosok tinggi dari Cano. Tak menyerah Cano dengan cepat mengambil alih bawaan Nana, dari tangan melesat lebih dulu masuk ke dalam.

Harris yang baru bangun mengerutkan alis, "Cano?"

"Yo. Pagi," sapa Cano melenggang ke dapur. Fokus Harris pada Nana.

"Kamu bareng Cano, Na?" tanya Harris yang duduk malas di sofa. Ia habis bergadang mengerjakan beberapa pekerjaan dari kliennya, job kekuatan ketua mafia.

"Nggak. Kebetulan ketemu di depan," ucap Nana seadanya lalu masuk ke dalam kamarnya.

"Tama dan Hatar belum bangun?" tanya Cano yang baru kembali dari dapur.

"Hatar masih tidur, Tama belum balik dari semalam sih. Mungkin balik ke Mansion." ucap Harris.

Cano mengangguk. Harris tersadar dari kedatangan Cano.
"Kenapa kemari?" Cano tak menjawab ia hanya sibuk dengan ponselnya.

"Mau deketin, Nana?" tanya Harris.

"Emhn!" gumam Cano. Harris mengngguk lalu bangkit.

"Aku, ada beberapa urusan. Luangkan waktu mu." ucap Harris berlalu, masuk ke dalam kamarnya.

Nana keluar, ia suda berganti pakaian. Berjalan ke dapur. Melihat itu Cano memasukkan ke dalam sakunya lalu mengikuti langkah Nana.

Berbalik, "mau apa!?"

"Buset.. Ketus banget," ucap Cano.

"Lagian kamu aneh, mau apa?"

"Mau kamu."

"Aduh, aku nggak punya waktu." ucap malas Nana. Ia bersikap begini bukan tanpa alasan. Sebab ia sedikit tau dari Selena soal Cano, ia takut dirinya hanya di jadikan pelampiasan rasa rindunya dengan mendiang pacar Cano. Terlebih ia memiliki jurusan yang sama, tentu akan merasakan dejavu atau sejenisnya saat tanpa sengaja melihat Nana.

"Menyingkirlah. Kesini cuma mau numpang main kan? Tuh sama Hatar aja," ucap Nana mengusir Cano.

"Oke. Tapi buatin aku brownies." ucap Cano langsung berlalu, tanpa mendengar persetujuan dari Nana.

Beberapa menit kemudian.

Harris keluar, ia sudah berpakaian keren,
"Mau kemana?" tanya Cano.

"Urusan. Aku duluan," ucap Harris berpamitan lalu pergi.

Nana keluar memberikan brownies yang di buatnya, di letakkan tepat pada duduk Cano.

POSESIF ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang