❥SIXTY-SIX

501 41 2
                                    


***

Celly membantu Nana membuat es buah, dengan Cano juga, namun perlahan Celly tersadar kakaknya ini tampak sedang melakukan hal modus belaka. Seringai terbit di bibir kecilnya.

"Aduh.. El lupa, kata kakak Tama ada yang harus aku ambil di kamarnya, El mau pergi ambil dulu," sebelum Celly berangkat tangannya sudah di cekal Cano.

Menatap tajam pada Celly, peringatan untuk tak ke kamar Tamarius. Mengingat kejadian adiknya di kiss Tamarius Cano tak rela, adiknya yang masih kecil sudah merasakan hal yang di lakukan orang dewasa.

Nana berbalik dengan wadah berukuran sedang di tangannya, menatap bingung dengan kedua bersaudara yang bersitegang. "Kalian sedang apa?" tanya Nana ia bersikap pura-pura tak tahu situasi, ia tahu Celly sedang ketakutan.

Cano seketika bersikap sedikit lunak,"Tidak ada," melihat kelengahan Cano dengan cepat Celly berlari keluar area dapur, Cano yang lagi berniat menahannya gerak Celly terlambat, ia terlampaui.

Cano mendengus, langkahnya yang akan menyusul Celly terhenti kala mendengarkan suara perintah Nana. "Mau kemana?! Katanya mau bantuin? Ayo selesai kan dulu, biar kalau mereka pada bangun langsung tersaji!" ucap Nana seperti seorang mandor, bak menjadi pekerja yang baik, Cano tampa sadar mengangguk patuh.

Celly yang berlari tak sengaja menabrak tubuh Sunny yang sedang berjalan berlawanan dengannya.

BRUK!

Benturan cukup keras keduanya sama-sama mengusap dada masing-masing. Namun berbeda dengan Sunny, justru Celly terlihat panik. Sunny mengerut alis menatap gadis di depannya. Memperhatikan gerakan Celly yang seperti sedang menyembunyikan sesuatu, tapi apa?

"Aneh.." gumam Sunny bangkit lalu memikirkan ide yang sejak tadi sudah ia rencanakan.

"Kak El, kak Tama berpesan untuk temuin dia di depan," ucap Sunny, Celly mendongak ia masih belum bangun dari jatuhnya.

"Eing? Memangnya kakak Tama sudah bangun?" ucap Celly pada diri sendiri, namun Sunny mengangguk.

Celly yang mengingat Tamarius adalah orang yang tepat waktu segera bangun, ia takut Tamarius marah karena keterlambatannya. Sunny menampilkan smriknya namun segera luntur kala Celly berbalik.

Menggeleng, "Nggak deh, di luar terlalu panas," Tolak Celly, menghawatirkan dirinya yang akan kembali mimisan karena cuaca.

"Kakak, tadi aku liat di bagasi mobil ada lima bungkus marshmello.. Kata kak Hatar, jangan bagiin ke kakak," ucap Sunny.

Celly yang begitu suka manisan merasa sangat kesal bagaimana bisa soal makanan manis mereka mengeluarkan dirinya dari list yang wajib mendapatkan banyak? Celly tak terima, membayangkan dirinya tak mendapatkan sedikitpun membuat Celly menjadi meradang. Tampa berpikir panjang Celly langsung melangkahkan kakinya keluar ruangan. Melihat keberhasilannya membuat smirk Sunny semakin merekah.

Celly membuka pintu bagasi, benar saja ada begitu banyak makanan manis di sana, terlihat semuanya adalah makanan ringan kesukaan Celly.
"Iih benar-benar, liat saja El tak akan bisrin. Akan ku bikin kalian kesulitan!" ucap Celly yang mengambil sebungkus besar makanan jelly, dengan ukuran bantal.

POSESIF ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang